Alasan Diabetes Bisa Sebabkan Konstipasi

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   15 November 2021
Alasan Diabetes Bisa Sebabkan KonstipasiAlasan Diabetes Bisa Sebabkan Konstipasi

“Pengidap diabetes ternyata lebih rentan mengalami konstipasi daripada orang pada umumnya. Pengobatan diabetes maupun pola makan yang kurang berserat juga bisa menjadi faktor pemicu konstipasi pada pengidap diabetes. Penting untuk dicari akar permasalahannya supaya risiko konstipasi dapat diminimalkan.”

Halodoc, Jakarta – Memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada 14 November, merupakan momen yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit diabetes beserta kondisi yang menyertainya. Nah, konstipasi atau sembelit adalah masalah pencernaan yang ternyata berisiko tinggi dialami oleh pengidap diabetes

Diabetes dapat menyebabkan konstipasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada banyak faktor lain yang dapat memicu konstipasi pada pengidap diabetes, mulai dari obat diabetes yang sedang dikonsumsi atau pola makan yang kurang berserat. Seseorang yang mengalami konstipasi terus menerus tentu dapat memengaruhi kualitas hidupnya. 

Apalagi konsumsi makanan yang kurang berserat bisa memperparah konstipasi pada pengidap diabetes.  Itu sebabnya, pengidap diabetes perlu menerapkan pola hidup sehat dan mengontrol kadar gula darah guna mencegah konstipasi.

Berikut sejumlah alasan mengapa pengidap diabetes lebih rentan mengalami konstipasi. 

Alasan Pengidap Diabetes Rentan Mengalami Konstipasi

Diabetes dapat memicu naiknya kadar gula darah terus menerus. Hal ini kemudian dapat menyebabkan kerusakan saraf yang menyebabkan sembelit. Dalam beberapa kasus, pengobatan yang dilakukan pengidap diabetes juga bisa menyebabkan sembelit. 

Melansir dari Medical News Today, penelitian menunjukkan bahwa pengidap diabetes memang memiliki risiko sembelit yang lebih tinggi.

Sebuah studi tahun 2017 yang berjudul “Diabetes Mellitus and the Colon” sebanyak 60 persen pengidap diabetes melaporkan mengalami sembelit. Peneliti tersebut menyimpulkan bahwa pengidap diabetes tipe 1 atau tipe 2 punya risiko lebih tinggi mengalami konstipasi kronis daripada orang pada umumnya. 

Selain itu, pengidap diabetes juga dapat mengembangkan neuropati diabetik yang menyebabkan kerusakan saraf di berbagai bagian tubuh, termasuk saluran pencernaan. Kerusakan saraf terkait diabetes ini dapat memengaruhi saraf vagus, yang mengontrol pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Akibatnya, pengidap diabetes mudah mengalami konstipasi.

Ketika kondisi tersebut terjadi, usus tidak dapat memproses limbah padat secara efektif. Akibatnya, seseorang bisa menjadi sembelit. Kerusakan pada saraf vagus juga dapat menyebabkan kondisi yang disebut gastroparesis, yakni tertundanya pengosongan lambung .

Cara Mencegah Konstipasi pada Pengidap Diabetes

Mengingat pengidap diabetes sangat rentan mengalami konstipasi, mereka perlu menerapkan pola makan sehat untuk mencegah lonjakan gula darah dan menjaga berat badan. Lonjakan gula darah ini perlu diminimalkan guna mencegah kerusakan saraf yang bisa menyebabkan konstipasi. 

Diet sehat dan bervariasi yang mengandung banyak serat juga dapat membantu orang dengan kondisi ini mencegah sembelit. Obat-obatan untuk diabetes seringkali dapat memperparah konstipasi. 

Nah, kalau kamu merasa obat diabetes yang sedang kamu konsumsi menyebabkan sembelit, bicarakan dengan dokter apakah perlu menghentikan atau mengubah resepnya. Dokter dapat memastikan apakah obat adalah penyebabnya dan dokter dapat menyarankan pengobatan lain atau mengurangi dosisnya jika perlu.

Setelah dokter memastikan penyebab sembelit, biasanya mereka akan menyarankan beberapa tips pencegahan sembelit seperti minum air putih lebih banyak, perbanyak konsumsi serat dan rutin berolahraga. Langkah-langkah ini dapat memperlancar buang air besar secara bertahap jika dilakukan secara tepat dan rutin. 

Jika kamu mengidap diabetes dan sering mengalami konstipasi, segera periksakan diri ke dokter untuk dicari tahu akar penyebabnya. Supaya lebih mudah dan praktis, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Jangan tunda untuk mengunjungi dokter sebelum kondisinya semakin memburuk. Yuk, Download Halodoc sekarang juga!

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. What to know about diabetes and constipation.
WebMD. Diakses pada 2021. Diabetes and Constipation: What You Need to Know.
Diabetes.co.uk. Diakses pada 2021. Constipation and Diabetes.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan