Alasan Gangguan Kemih Perlu Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   09 Oktober 2019
Alasan Gangguan Kemih Perlu Lakukan Pemeriksaan UroflowmetriAlasan Gangguan Kemih Perlu Lakukan Pemeriksaan Uroflowmetri

Halodoc, Jakarta - Gangguan kandung kemih dapat terjadi pada setiap orang. Jika itu terjadi, biasanya dokter melakukan pemeriksaan uroflowmetri untuk menguji jumlah urine yang keluar selama buang air kecil. Pemeriksaan uroflowmetri berguna untuk mengukur kecepatan buang air kecil. Melalui pemeriksaan ini, dokter terbantu untuk mengidentifikasi penyebab kesulitan saat buang air kecil. 

Kondisi yang perlu melewati proses pemeriksaan uroflowmetri yaitu jika buang air kecil kamu berjalan lambat, aliran urine yang lemah, atau kesulitan saat buang air kecil. Dokter juga dapat menggunakannya untuk menguji otot sfingter kamu. Otot sfingter adalah otot melingkar yang menutup rapat di sekitar lubang kandung kemih. Fungsinya untuk membantu mencegah kebocoran urine.

Melalui pemeriksaan uroflowmetri, dokter menentukan seberapa baik kandung kemih dan sfingter kamu berfungsi. Tes ini dapat digunakan untuk menguji hambatan pada aliran urine yang normal. Dengan mengukur tingkat rata-rata dan aliran urine maksimal, tes ini memperkirakan tingkat keparahan dari setiap penyumbatan. Selain itu, tes ini membantu mengidentifikasi masalah kandung kemih lainnya, seperti kandung kemih yang lemah atau pembesaran prostat.

Baca juga: Nyeri Saat Buang Air Kecil, Tanda Alami Infeksi Saluran Kemih?

Ketahui kondisi lainnya yang memengaruhi aliran urine normal, di antaranya:

  • Hipertrofi prostat jinak, atau pembesaran kelenjar prostat, yang menyumbat uretra sepenuhnya;
  • Kanker kandung kemih;
  • Kanker prostat;
  • Penyumbatan kemih;
  • Disfungsi kandung kemih neurogenik atau masalah dengan kandung kemih karena masalah sistem sarah seperti tumor atau cedera sumsum tulang belakang. 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan Uroflowmetri

Sebelum pemeriksaan dilakukan, kamu harus memberikan sampel urine. Kemungkinan kamu merasa canggung atau tidak nyaman, tapi kamu tidak boleh mengalami ketidaknyamanan fisik selama tes. Pastikan kandung kemih penuh sebelum tiba di kantor dokter dengan minum banyak cairan untuk memastikan kamu memiliki cukup air seni untuk tes. 

Setelah itu, informasikan pada dokter jika kamu sedang hamil atau tidak. Kamu juga harus menginformasikan dokter tentang semua obat, herbal, vitamin, hingga suplemen apa pun yang digunakan. Obat-obatan tertentu dapat mengganggu fungsi kandung kemih.

Jangan bayangkan jika tes uroflowmetri ini seperti tes urine tradisional ketika kamu buang air kecil ke dalam cangkir. Pemeriksaan uroflowmetri mengharuskan kamu buang air kecil ke perangkat berbentuk corong atau toilet khusus. Penting bagi kamu tidak meletakkan tisu toilet di toilet. 

Pastikan kamu buang air kecil seperti biasanya, tanpa berusaha memanipulasi kecepatan aliran dengan cara apapun. Sebuah alat uroflowmeter elektronik yang dihubungkan ke corong atau toilet mengukur kecepatan dan kuantitas buang air kecil. Jang buang air kecil sampai mesin dihidupkan. 

Baca juga: Jeni Penyakit yang Dideteksi oleh Pemeriksaan Uroflowmetri

Kemudian uroflowmeter bekerja menghitung jumlah urine yang lewat, laju aliran dalam milimeter per detik, dan lama waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan kandung kemih kamu sepenuhnya. Alat tersebut mencatat informasi dalam bentuk grafik. Uroflowmeter bisa merekam perbedaan dari normal untuk membantu dokter membuat diagnosis.

Saat kamu sudah selesai buang air kecil, mesin akan melaporkan hasil. Dokter kemudian membahasnya bersama kamu. Pemeriksaan kemungkinan dilakukan beberapa kali berturut-turut tergantung pada kasus yang spesifik. 

Referensi:

Health Line. Diakses pada 2019. Uroflowmetri

WebMD. Diakses pada 2019. Diagnosing Overactive Bladder

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan