Alasan Ibu Tidak Boleh Lewatkan Imunisasi BCG

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   16 Maret 2020
Alasan Ibu Tidak Boleh Lewatkan Imunisasi BCGAlasan Ibu Tidak Boleh Lewatkan Imunisasi BCG

Halodoc, Jakarta - Dari sekian banyak imunisasi yang disarankan untuk bayi, BCG (Bacillus Calmette-Guerin) merupakan salah satu yang wajib. Alasan imunisasi BCG wajib diberikan pada bayi adalah untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TB). Di Indonesia, imunisasi BCG biasanya dilakukan ketika bayi baru lahir, dan paling lambat sebelum usia 3 bulan.

Ketika usia bayi sudah lewat 3 bulan, tes tuberkulin perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum pemberian imunisasi. Cara melakukan tes tuberkulin adalah dengan menyuntikkan protein kuman TB (antigen) pada lapisan kulit lengan atas. Jika bayi sudah pernah terpapar kuman TB, kulit akan bereaksi terhadap antigen, berupa munculnya benjolan merah di area penyuntikan.

Baca juga: Usia Berapa Bayi Sebaiknya Diberikan Imunisasi BCG?

Mencegah Tuberkulosis

Vaksin yang digunakan untuk imunisasi BCG terbuat dari bakteri tuberkulosis yang telah dilemahkan dan tidak akan menyebabkan tubuh bayi menjadi sakit TB. Bakteri yang digunakan dalam vaksin adalah Mycobacterium bovine, yaitu jenis bakteri yang karakteristiknya paling mirip dengan bakteri penyebab tuberkulosis pada manusia. Pemberian vaksin BCG akan merangsang sistem imun untuk menghasilkan sel-sel yang dapat melindungi tubuh dari bakteri tuberkulosis. 

Itulah sebabnya imunisasi BCG sangat efektif mencegah penyakit tuberkulosis, termasuk jenis yang paling berbahaya yaitu meningitis TB pada anak. Perlu diketahui bahwa tuberkulosis tidak hanya berisiko menyebabkan infeksi paru-paru, tetapi juga dapat menyerang bagian tubuh lain seperti sendi, tulang, selaput otak, dan ginjal. Penyakit ini sangat berbahaya dan mudah menyebar melalui cipratan air liur, seperti ketika bersin atau batuk, yang tanpa sengaja terhirup oleh orang lain.

Meski cara penyebarannya hampir sama dengan pilek dan flu, tuberkulosis biasanya memerlukan waktu kontak yang lebih lama sebelum menular pada orang lain. Oleh karena itu, anggota keluarga yang tinggal serumah dengan pengidap TB memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular. Nah, agar Si Kecil terhindar dari risiko TB, jangan lewatkan imunisasi BCG, ya. Ibu bisa tanya-tanya lebih lanjut seputar imunisasi ini pada dokter di Halodoc lewat chat. Jika ingin memberikan imunisasi BCG pada anak, ibu bisa buat janji dengan dokter anak di rumah sakit andalan ibu, agar tak perlu mengantri lama.

Baca juga: Begini Tips Atasi Bayi Rewel Pasca Imunisasi BCG

Kondisi yang Membuat Imunisasi BCG Ditunda

Perlu diketahui bahwa dosis imunisasi BCG untuk bayi di bawah usia 1 tahun adalah sebanyak 0,05 ml untuk bayi di bawah usia satu tahun. Biasanya, penyuntikan imunisasi BCG dilakukan pada lengan bagian atas dan lengan bagian tersebut tidak boleh diberikan imunisasi lain, minimal selama tiga bulan kemudian.

Meski tergolong sebagai imunisasi wajib, ada beberapa kondisi bayi yang membuat pemberian imunisasi BCG harus ditunda, seperti:

  • Demam tinggi.

  • Infeksi kulit.

  • Positif HIV, dan belum mendapat penanganan.

  • Sedang menjalani pengobatan kanker atau kondisi lain yang memperlemah imunitas tubuh.

  • Diketahui mengalami reaksi anafilaktik terhadap imunisasi BCG.

  • Pernah terkena atau tinggal serumah dengan pengidap TB.

Baca juga: Waktu Terbaik untuk Berikan Imunisasi BCG

Adakah Efek Samping Imunisasi BCG?

Setelah Si Kecil mendapat imunisasi BCG, tidak perlu panik jika muncul seperti luka melepuh di area suntikan. Pada beberapa kasus, luka tersebut juga bisa terasa sakit dan lebam selama beberapa hari. Lalu setelah 2-6 minggu, titik suntikan dapat membesar hingga berukuran hampir 1 cm, dan mengeras karena cairan yang berada di permukaan mengering dan meninggalkan bekas luka kecil. 

Beberapa orang mungkin akan mengalami bekas luka yang lebih berat, tapi biasanya akan sembuh setelah beberapa minggu. Selain itu, BCG terbilang sangat jarang menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi anafilaktik. Namun, lebih baik tetap waspada untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan jika timbul alergi. Untuk mengantisipasi efek samping yang berbahaya, imunisasi harus dilakukan oleh dokter atau petugas medis yang mengetahui penanganan alergi dengan tepat.

Referensi:
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2020. Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun, Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. BCG Tuberculosis (TB) Vaccine.
NHS GOV UK. Diakses pada 2020. TB, BCG Vaccine, and Your Baby.
 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan