Alasan Kehamilan Kembar Berisiko Prematur

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   18 November 2020
Alasan Kehamilan Kembar Berisiko Prematur Alasan Kehamilan Kembar Berisiko Prematur

Halodoc, Jakarta – Kelahiran prematur terjadi ketika bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kehamilan prematur, salah satunya adalah hamil anak kembar. Diperkirakan bahwa setengah dari semua kehamilan kembar lahir lebih awal, sebelum usia kehamilan mencapai 36 minggu. 

Ibu hamil yang mengandung kembar tiga dan kelipatan di atasnya memiliki peluang lebih besar untuk dilahirkan lebih awal lagi. Lantas, kenapa ibu yang hamil anak kembar sangat berisiko melahirkan prematur? Simak penjelasan berikut.

Baca juga: Hamil di Usia Lanjut, Apakah Berbahaya?

Alasan Kehamilan Kembar Berisiko Lahir Prematur

Ternyata, ibu yang mengandung anak kembar juga rentan mengalami berbagai masalah dalam kehamilan yang nantinya dapat memicu kelahiran prematur. Berikut beberapa masalah kehamilan yang dapat memicu kelahiran prematur pada kehamilan kembar:

1. Preeklamsia

Beberapa ibu yang mengandung anak kembar rentan mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan atau preeklampsia. Kondisi ini adalah salah satu komplikasi kehamilan paling umum yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar protein dalam urine. Jika tidak segera ditangani, preeklamsia dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi ibu, seperti kejang, stroke, dan kerusakan hati. 

Preeklamsia bisa ditangani, tetapi tidak ada obatnya kecuali segera melahirkan bayi. Jika preeklamsia menyebabkan banyak kendala untuk si ibu, persalinan kembar dini mungkin direkomendasikan oleh dokter.

2. Masalah Plasenta

Ada dua tipe kehamilan kembar, yakni kehamilan dengan satu plasenta atau dua plasenta. Nah, plasenta merupakan organ yang menopang bayi selama berada di dalam kandungan. Organ ini melekat pada bagian dalam rahim ibu dan terhubung ke bayi melalui tali pusar. Plasenta yang menutupi sebagian besar dinding rahim pada kehamilan kembar bisa menimbulkan komplikasi yang membahayakan ibu dan bayi. 

Solusio plasenta atau plasenta previa adalah masalah plasenta pada kehamilan yang bisa menyebabkan persalinan dini. Ada pula kondisi yang cukup unik, yaitu twin to twin transfusion syndrome yang rentan terjadi pada kehamilan kembar dengan satu plasenta. Ini terjadi ketika pembuluh darah abnormal berkembang dalam satu plasenta dan membuat penyaluran darah ke kedua bayi tidak seimbang. Dalam kasus yang cukup parah, twin to twin transfusion bisa membahayakan bayi, sehingga persalinan prematur pun harus dilakukan.

Baca juga: Hamil Bayi Laki-Laki Tingkatkan Risiko Lahir Prematur, Benarkah?

3. Ketuban Pecah Dini

Ketuban pecah dini atau pecahnya ketuban sebelum waktu melahirkan juga rentan dialami oleh ibu yang hamil anak kembar. Jika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu, kondisinya disebut sebagai Preterm Premature Rupture of Membrane (PPROM). Ketika ketuban sudah pecah, peluang infeksi akan semakin besar sehingga persalinan harus segera dilakukan. 

4. Kehamilan Monokronik

Sebagian kecil kembar identik (monozigot) diidentifikasi sebagai kembar monokorionik-monoamniotik. Kehamilan kembar ini tidak hanya berbagi satu plasenta, tetapi juga tertutup dalam satu kantung ketuban. Kembar monokorionik berisiko menyebabkan keterikatan tali pusat atau kompresi tali pusat, situasi serius yang membahayakan kelangsungan hidup bayi. Dalam beberapa kasus, pilihan terbaik adalah persalinan prematur untuk menyelamatkan nyawa bayi.

5. Pembatasan Pertumbuhan

Batasan pertumbuhan intrauterine (IUGR) terjadi ketika salah satu bayi atau kedua bayi berukuran terlalu kecil dan tidak tumbuh dengan cukup. Pada beberapa kehamilan kembar, satu kembar mengalami kondisi ini sedangkan yang satunya tidak. Bayi kembar juga cenderung lebih kecil dari kehamilan bayi tunggal dan hingga seperempat kehamilan kembar mengalami IUGR. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini, seperti insufisiensi plasenta, cairan ketuban rendah, atau twin to twin transfusion syndrome.

Untuk menurunkan risiko kelahiran prematur, ibu hamil harus lebih rutin memeriksakan kandungannya ke dokter dan mendapatkan pengawasan yang lebih ketat. Lakukan pola hidup sehat dengan memenuhi nutrisi harian untuk ibu dan Si Kecil. Ibu juga harus menghindari paparan asap rokok dan minum-minuman beralkohol. 

Baca juga: Mitos dan Fakta Hamil Anak Kembar yang Perlu Diketahui

Bila ibu punya pertanyaan lain mengenai kehamilan kembar, ibu dapat menghubungi dokter lewat aplikasi Halodoc. Ibu bisa bertanya-tanya sepuasnya kapanpun dan dimanapun ibu butuhkan via Chat atau Voice/Video Call.

Referensi:
Verywell Family. Diakses pada 2020. Reasons Why Twins and Multiples Are Born Early.
University Rochester. Diakses pada 2020. Twins and Premature Birth.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan