Ini Alasan Pengidap Demensia Bisa Kena Lewy Body Dementia

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   16 Juli 2019
Ini Alasan Pengidap Demensia Bisa Kena Lewy Body DementiaIni Alasan Pengidap Demensia Bisa Kena Lewy Body Dementia

Halodoc, Jakarta – Memasuki usia lanjut nyatanya banyak yang harus diperhatikan oleh lansia. Salah satunya adalah kondisi kesehatan. Nyatanya, banyak sekali gangguan kesehatan pada orang-orang yang sudah memasuki usia lanjut khususnya usia diatas 65 tahun.

Baca juga: Kenali 7 Fakta Penting tentang Demensia

Salah satu penyakit yang rentan dialami oleh lansia adalah penyakit demensia. Penyakit demensia merupakan salah satu sindrom yang berkaitan langsung dengan penurunan fungsi otak. Penurunan fungsi pada otak bisa menyebabkan seseorang mengalami berkurangnya daya ingat, menurunkan kemampuan berpikir serta menyebabkan terganggunya kecerdasan mental.

Nyatanya, Demensia Menyebabkan Lewy Body Dementia

Penyakit demensia adalah kondisi yang disebabkan adanya kerusakan pada sel saraf otak. Kondisi ini menurunkan kemampuan sel saraf otak untuk interaksi dengan bagian saraf lainnya pada tubuh. Selain itu gejala yang dialami biasanya sesuai dengan letak kondisi kerusakan pada bagian sel saraf otak.

Kondisi demensia dapat berkembang menjadi kondisi demensia progresif. Ada banyak jenis dari demensia progresif, seperti penyakit alzheimer, demensia vaskular, demensia frontotemporal, demensia campuran, dan lewy body dementia. Seseorang yang mengalami kondisi dementia rentan mengalami penyakit tersebut jika kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik.

Lewy body dementia adalah kondisi adanya penumpukan protein lewy body pada sel saraf bagian otak yang memiliki fungsi untuk mengatur cara berpikir dan daya ingat seseorang. 

Baca juga: Hati-Hati, 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Demensia

Gejala Demensia

Kenali gejala demensia agar penanganan dan pengobatan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat. Penanganan yang tepat meminimalisir risiko sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Kamu bisa pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui aplikasi Halodoc. Berikut ini gejala dari penyakit demensia yang dapat dilihat dari sisi kognitif pengidap:

  1. Mengalami hilang ingatan.

  2. Kesulitan berkomunikasi serta bertutur maupun berbahasa.

  3. Tidak dapat memecahkan masalah dengan baik.

  4. Menurunnya kemampuan konsentrasi.

  5. Sulit menilai situasi dan mengambil keputusan apapun.

  6. Memiliki penurunan kemampuan dalam mengkoordinasi kemampuan gerak tubuh.

  7. Lebih sering merasakan kebingungan.

Penyakit demensia juga dapat menunjukkan gejala dari sisi psikologis pengidap demensia, seperti munculnya rasa depresi terus menerus, gelisah, dan perubahan perilaku pada pengidap demensia. Dalam kondisi yang lebih parah, pengidap demensia mengalami kelumpuhan, tidak mampu menahan buang air kecil hingga penurunan nafsu makan. 

Kondisi Lain yang Menyerupai Gejala Demensia

Ada kondisi lain yang memiliki gejala mirip dengan penyakit demensia, seperti kelainan metabolisme, kelainan sistem daya tahan tubuh, adanya reaksi medis, kekurangan nutrisi, keracunan yang dipicu oleh zat kimia, anoksia dan adanya tumor pada bagian otak.

Lakukan beberapa pemeriksaan, seperti tes kognitif dan neuropsikologis, pemeriksaan neurologi, pemindaian, pemeriksaan darah, pemeriksaan cairan tulang belakang, dan tes psikiatri. 

Jangan lupa untuk selalu kontrol kesehatan kamu agar terhindar dari segala penyakit yang dapat menyerang. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Beginilah Proses Terjadinya Demensia Pada Seseorang

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan