Alasan Lansia Rentan Alami Limfedema

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 Februari 2020
Alasan Lansia Rentan Alami LimfedemaAlasan Lansia Rentan Alami Limfedema

Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar penyakit limfedema? Kalau dibaca dari namanya, penyakit ini berhubungan dengan sistem limfatik. Lebih tepatnya, kondisi ini terjadi ketika sistem limfatik, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, mengalami penyumbatan. Penyumbatan ini disebabkan oleh pengangkatan atau kerusakan kelenjar getah bening akibat dari perawatan kanker. 

Penyumbatan ini mencegah cairan getah bening mengering otomatis, sehingga semakin lama dapat menumpuk dan menyebabkan pembengkakan. Pengidap limfedema umumnya mengalami pembengkakan yang terjadi di salah satu lengan atau kaki, atau keduanya. Lansia disebut sebagai individu yang rentan mengalami limfedema. Mengapa demikian?

Baca Juga: Limfedema Rentan Menyerang Pengidap Kanker Payudara

Alasan Lansia Rentan Mengalami Limfedema

Semakin tua usia seseorang maka semakin menurun pula fungsi organ di dalam tubuhnya. Usia lanjut juga menimbulkan kondisi yang disebut immunosenescence, yakni menurunnya kekebalan tubuh terhadap paparan antigen dari luar karena usia. Hasilnya, respon imun tubuh lansia terhadap pertahanan infeksi kuman dan virus menurun. Nah, sistem limfatik tubuh berfungsi menjaga tubuh agar tetap sehat. 

Di dalam sistem limfatik beredar cairan getah bening yang berfungsi mengumpulkan bakteri, virus, dan produk limbah. Sistem limfatik berfungsi membawa cairan ini dan zat berbahaya melalui pembuluh getah bening yang mengarah ke kelenjar getah bening. Lalu, limbah tersebut disaring oleh limfosit, yaitu sel yang berada di kelenjar getah bening untuk melawan infeksi sampai akhirnya virus dan bakteri tersebut keluar dari tubuh.

Nah, karena sistem limfatik ini berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh, lansia yang sistem kekebalan tubuhnya cenderung melemah membuat pembuluh getah bening tidak mampu mengalirkan cairan getah bening dengan baik. Itulah alasan lansia rentan mengalami limfedema. 

Baca Juga: Waspada, Limfedema Dapat Sebabkan Komplikasi Ini

Gejala Limfedema

Limfedema sering ditandai dengan pembengkakan pada lengan atau kaki. Melansir dari Mayo Clinic, gejala limfedema lainnya, yaitu:

  • Pembengkakan sebagian atau seluruh lengan atau kaki, termasuk jari tangan atau kaki;

  • Perasaan berat atau ketat;

  • Rentang gerak terbatas;

  • Sakit atau tidak nyaman;

  • Infeksi berulang;

  • Pengerasan dan penebalan kulit.

Jika kamu mengalami tanda-tanda di atas, segera periksakan ke dokter untuk diidentifikasi lebih lanjut. Sebelum mengunjungi rumah sakit, kamu dapat membuat janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc.

Lalu, adakah cara untuk mencegah limfedema? Nyatanya, gaya hidup dan pola makan yang sehat adalah kunci pencegahan limfedema. Semakin tinggi tekanan pada area yang bengkak, maka semakin tinggi pula risiko limfedema. Pola makan yang sehat bertujuan untuk mencapai berat badan ideal dan membantu meringankan gejala limfedema. Selain itu, usahakan untuk tetap aktif dan rutin berolahraga secara teratur.

Baca Juga: 3 Penanganan Limfedema yang Perlu Diketahui

Jenis-jenis latihan yang mungkin bermanfaat contohnya olahraga untuk meningkatkan fleksibilitas, latihan peregangan, dan membangun kekuatan. Beberapa olahraga yang disarankan adalah latihan aerobik yang berfokus pada tubuh bagian atas, membantu penurunan berat badan, dan mendorong pernapasan dalam.

Referensi :
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Lymphedema.
Medical News Today. Diakses pada 2020. What is lymphedema?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan