Alasan Madu Bisa Picu SIDS pada Bayi di Bawah Usia 1 Tahun

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 Agustus 2021
Alasan Madu Bisa Picu SIDS pada Bayi di Bawah Usia 1 TahunAlasan Madu Bisa Picu SIDS pada Bayi di Bawah Usia 1 Tahun

"Bayi bisa mengalami kematian mendadak alias sudden infant death syndrome karena banyak faktor. Salah satunya karena mengonsumsi madu. Mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankah madu merupakan bahan alami yang baik untuk kesehatan? Cari tahu jawabannya di artikel berikut ini!"


Halodoc, Jakarta – Bayi rentan mengalami gangguan kesehatan, maka dari itu orangtua disarankan untuk lebih waspada. Salah satunya saat ingin memberikan makanan atau minuman tertentu pada Si Kecil. Sejauh ini, banyak orangtua yang percaya bahwa memberikan madu pada bayi bisa memberikan manfaat kesehatan. Katanya, madu bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak. 

Tunggu dulu, ayah dan ibu sebaiknya tidak terburu-buru. Madu memang dikenal sebagai bahan alami yang memiliki sederet manfaat. Namun, pemberian madu pada anak di bawah usia 1 tahun sebaiknya tidak dilakukan. Hal ini bisa memicu kondisi yang fatal, termasuk terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS) atau dikenal dengan kematian mendadak pada bayi. Apakah yang menyebabkan sindrom ini terjadi? Simak bahasan lengkapnya berikut!

Baca juga: Orangtua Lalai Bisa Sebabkan SIDS pada Bayi

Mengapa Madu Dapat Picu SIDS pada Bayi?  

Salah satu makanan berbahaya yang seharusnya tidak diberikan pada bayi di bawah satu tahun adalah madu. Walaupun makanan tersebut manis dan dipercaya menyehatkan tubuh, tetapi eanak bayi berusia di bawah satu tahun tidak dapat mengonsumsinya karena dikhawatirkan bisa menyebabkan Si Kecil mengalami SIDS atau kematian mendadak. 

Risiko utama madu yang dapat menyebabkan SIDS pada bayi berusia di bawah satu tahun adalah botulisme. Hal ini sangat berisiko tinggi pada bayi dengan usia di bawah 6 bulan. Meskipun terbilang jarang terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan SIDS bisa terjadi. Maka dari itu, sebaiknya ibu tidak memberikan madu agar bayi tidak mengalami hal ini.

Gangguan ini terjadi disebabkan oleh masuknya spora Clostridium botulinum yang terkandung di dalam madu. Setelah itu, spora tersebut akan berubah menjadi bakteri di dalam usus yang akan menghasilkan neurotoksin dan menyebabkan bahaya ketika di dalam tubuh, terutama pada bayi yang masih berusia di bawah 1 tahun.

Botulisme yang terjadi termasuk dalam kondisi yang serius. Sekitar 70 persen bayi yang mengalami gangguan ini membutuhkan alat ventilasi mekanis kurang lebih selama 23 hari. Selain itu, rata-rata lama perawatan gangguan ini di rumah sakit sekitar 44 hari. Kemungkinan mengalami kematian sangat kecil, tetapi mengalami kemunduran dapat terjadi.

Baca juga: SIDS pada Bayi Bisa Terjadi Tanpa Penyakit

Selain madu, pemanis cair lainnya seperti sirup jagung, juga dapat menyebabkan kelainan tersebut. Maka dari itu, dokter tidak merekomendasikan untuk memberikan pemanis buatan hingga usianya paling tidak 1 tahun. Cobalah untuk selalu berdiskusi dengan dokter terkait makanan yang diberikan pada Si Kecil.

Gejala yang Ditimbulkan oleh Botulisme

Jika bayi mengidap botulisme, kemungkinan ia akan mengalami gejala dalam kurun waktu 12 hingga 36 jam setelah mengonsumsi madu atau makanan sejenisnya. Walau begitu, beberapa bayi yang mengidap kelainan tersebut mungkin saja tidak menunjukkan gejala apapun hingga 14 hari setelah terpapar. Berikut ini gejala yang umum timbul ketika mengalami botulisme:

  • Tubuh yang melemah.
  • Pola makan yang buruk.
  • Mengalami sembelit.
  • Lebih mudah marah.
  • Lebih sering terlihat lesu.
  • Mengalami kesulitan bernapas.
  • Dalam tahap yang parah, mengalami kejang.

Baca juga: Orangtua, Begini 4 Cara Cegah SIDS pada Bayi

Beberapa gejala tertentu, seperti lesu dan lebih mudah marah, dapat menyebabkan diagnosis dari kondisi tertentu, seperti sepsis atau meningoensefalitis. Maka dari itu, sangat penting untuk memberitahu dokter apabila anak ibu mengonsumsi madu. Dengan begitu, diagnosis yang tepat dan perawatan dini juga dapat dilakukan.

Jika bayi menunjukkan gejala penyakit, terutama setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis segera. Biar lebih cepat, temukan daftar rumah sakit yang bisa dikunjungi di aplikasi Halodoc. Download Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 


Referensi:
Health Line. Diakses pada 2021. When Is It Safe for Babies to Eat Honey?
Medline Plus. Diakses pada 2021. Sudden infant death syndrome



Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan