Alasan Obesitas Picu Degenerasi Makula

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   02 Oktober 2019
Alasan Obesitas Picu Degenerasi MakulaAlasan Obesitas Picu Degenerasi Makula

Halodoc, Jakarta - Usia yang bertambah adalah alasan bagi banyak orang mengalami kemunduran kesehatan. Mereka tidak lagi fit seperti saat muda akan mudah terserang penyakit karena sistem tubuh yang melemah. Fungsi anggota tubuh mereka juga dapat menurun, seperti fungsi penglihatan. Dan dalam dunia medis kondisi ini lebih sering disebut sebagai degenerasi makula, yang kemudian juga dikenal luas sebagai penyebab utama kebutaan pada orang usia lanjut.

Baca juga: 5 Faktor Penuaan Dini yang Perlu Kita Hindari

Selain Proses Penuaan, Apa Saja Penyebab Degenerasi Makula?

Degenerasi makula juga mudah menyerang pada mereka yang mengabaikan gaya hidup sehat, misalnya memiliki kebiasaan merokok, hipertensi, obesitas, sering terpapar sinar matahari. Risiko juga semakin tinggi jika kamu merupakan keturunan ras kaukasia dan memiliki anggota keluarga yang mengalaminya. Hampir seluruh pengidap penyakit degenerasi makula pun berusia di atas 60 tahun, dan sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan laki-laki.

Hingga kini belum diketahui secara pasti mengapa obesitas menjadi pemicu degenerasi makula. Namun, obesitas terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat sehingga sebagai efek sampingnya, proses penuaan menjadi lebih cepat terjadi.

Bagaimana Gejala dari Degenerasi Makula?

Penyakit ini tergolong ke dalam penyakit progresif yang bisa memburuk seiring waktu. Mereka yang didiagnosis penyakit ini, umumnya merasakan gejala, utamanya adalah penurunan kemampuan penglihatan penderita, khususnya bagian tengah ruang pandang.

Penurunan kemampuan penglihatan ini ditandai dengan munculnya garis-garis dalam penglihatan dan penglihatan menjadi buram. Hasilnya, pengidapnya dapat mengalami kesulitan dalam mengenali wajah seseorang. Pengidap degenerasi makula juga kesulitan melihat di ruangan atau tempat dengan pencahayaan yang minim. 

Biasanya gejala membutuhkan waktu dari lima hingga sepuluh tahun untuk menjadi semakin parah. Berdasarkan jenisnya yaitu degenerasi makula basah dan kering, gangguan penglihatan pada degenerasi makula basah berkembang lebih cepat dibandingkan dengan degenerasi makula kering. Perbedaan ini terjadi lantaran perbedaan kerusakan yang terjadi pada makula (bintik kuning) mata. Gejalanya pun dapat tidak terasa sama sekali. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter mata secara rutin. Kamu bisa buat janji dengan dokter mata di rumah sakit terdekat rumah kamu melalui aplikasi Halodoc. Tanpa antre, kamu dapat segera menemui dokter dan melakukan pemeriksaan. 

Baca juga: Hati-Hati Gangguan Penglihatan Gara-Gara Orgasme

Apa Saja Pengobatan untuk Degenerasi Makula?

Beberapa langkah metode pengobatan untuk penyakit degenerasi makula berfokus untuk memaksimalkan kualitas penglihatan, serta melakukan pencegahan agar degenerasi makula tidak menjadi semakin parah. 

Apabila degenerasi makula masih dalam tahap awal, tidak perlu dilakukan pengobatan. Pengidapnya hanya disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin setiap tahun. Sementara itu, guna memperlambat kerusakan mata, pengidapnya diminta untuk menjalani hidup sehat, misalnya: 

  • Berhenti merokok;

  • Berolahraga rutin;

  • Menjaga berat badan ideal;

  • Mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan dari buah dan sayur;

  • Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zinc, misalnya daging sapi, susu, keju, yoghurt, dan roti gandum;

  • Mengonsumsi suplemen yang mengandung zinc, vitamin E, dan vitamin C.

Baca juga: 7 Vitamin untuk Menjaga Kesehatan Mata 

Jika degenerasi makula sudah memasuki tahap lanjut, tergantung dari jenisnya basah atau kering, dokter mata dapat menyarankan beberapa metode pengobatan, antara lain:

  • Memasang lensa buatan;

  • Pemberian suntikan obat anti VEGF (anti-vascular endothelial growth factor) ke bola mata untuk membantu memperbaiki penglihatan dan mencegah penglihatan semakin buram;

  • Terapi laser.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2019. Macular Degeneration.
Web MD. Diakses pada 2019. Age-Related Macular Degeneration Overview.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan