Alasan Orang Bunuh Diri Meski Memiliki Hidup yang Terlihat Sempurna

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 Oktober 2018
Alasan Orang Bunuh Diri Meski Memiliki Hidup yang Terlihat SempurnaAlasan Orang Bunuh Diri Meski Memiliki Hidup yang Terlihat Sempurna

Halodoc, Jakarta – Bunuh diri adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang dengan tujuan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Biasanya, bunuh diri identik dengan gangguan kepribadian atau penyakit mental yang dialami seseorang. Bahkan, seringkali bunuh diri dilakukan oleh orang-orang yang kehidupannya terlihat sempurna. Misalnya, orang yang sudah sukses atau selebriti.

Menurut penelitian, 56 persen orang dewasa ingin melakukan bunuh diri akibat adanya tekanan dari lingkungan dan orang sekitar untuk selalu terlihat sempurna. Ya, ada banyak alasan orang bunuh diri meskipun kehidupannya terlihat sempurna bagi orang lain.

1. Depresi

Depresi adalah salah satu penyakit mental yang kerap menyerang siapa saja. Hal ini adalah salah satu alasan yang paling umum mengapa seseorang melakukan bunuh diri. Saat merasakan depresi, biasanya orang yang sukses akan lebih senang menyembunyikan perasaannya sendiri. Semua kesedihan, amarah, dan kegelisahan biasanya ditutupi untuk mendapatkan kesan hidup yang sempurna. Saat seseorang depresi, maka orang tersebut akan merasa bahwa hidupnya tidak lagi berguna bagi orang banyak maupun dirinya sendiri. Ada beberapa ciri yang menandakan bahwa seseorang sedang mengalami depresi. Sulit berkonsentrasi, merasa sedih atau kosong pikirannya, dan sulit tidur adalah beberapa ciri dari gejala depresi. Tidak ada salahnya memberikan perhatian lebih ke orang yang memiliki ciri gejala depresi.

2. Masalah Psikotik

Masalah psikotik merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan seseorang menilai kenyataan yang terjadi. Biasanya, orang yang memiliki masalah psikotik akan mengalami halusinasi dan memiliki perilaku aneh. Tidak hanya mengalami halusinasi, orang yang mengalami masalah psikotik akan merasakan delusi. Orang yang mengalami delusi akan merasakan ketakutan yang sangat tidak masuk akal.

3. Dibawah Pengaruh Minuman Keras dan Obat Terlarang

Pengaruh minuman keras nyatanya bisa membuat seseorang memiliki keinginan untuk bunuh diri. Namun, hal ini tetap dipengaruhi oleh gangguan penyakit mental seperti depresi atau stres berat. Sejumlah penelitian mengatakan bahwa remaja yang mengalami depresi atau stres berat akan berpotensi dua kali lebih besar untuk mengonsumsi minuman keras atau alkohol. Tidak hanya minuman keras atau alkohol saja, nyatanya mengonsumsi obat terlarang juga bisa menyebabkan orang memiliki keinginan untuk bunuh diri.

4. Merasa Hidup Sendiri

Pada awalnya mereka tidak ada niat untuk melakukan bunuh diri, tetapi mereka merasa seperti hidup sendiri ditengah kesuksesan maupun kehidupannya yang sempurna. Mereka merasa tidak ada orang yang peduli terhadap hidupnya. Selain itu, saat mereka merasa sedih maupun senang, tidak ada orang yang bisa menemani mereka di masa-masa itu. Kurangnya perhatian menyebabkan mereka berpikir lebih baik mengakhiri hidup. Dengan begitu, bunuh diri menjadi cara dia untuk memberi tahu pada orang bahwa dia membutuhkan bantuan dan tidak bisa hidup sendiri.

5. Memiliki Alasan yang Tepat untuk Bunuh Diri

Apapun alasannya, bunuh diri adalah kegiatan yang dilarang dan sebaiknya dihindari. Namun bagi mereka, terkadang bunuh diri perlu dilakukan karena memiliki alasan yang tepat dan masuk akal untuk melakukan bunuh diri. Misalnya, saat seseorang pernah melakukan yang cukup fatal, sudah mengidap satu penyakit yang cukup lama, ataupun merasa kerap menyusahkan orang sekitar. Disitulah seseorang merasa memiliki hak untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika kamu atau orang terdekat kamu memiliki gangguan atau penyakit mental. Dengan penanganan sejak dini, kamu bisa menghindari kemungkinan buruk yang akan terjadi nantinya. Yuk gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung ke dokter. Jangan lupa download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan