Alasan Pecandu Alkohol Sering Kali Alami Tremor

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Juli 2019
Alasan Pecandu Alkohol Sering Kali Alami TremorAlasan Pecandu Alkohol Sering Kali Alami Tremor

Halodoc, Jakarta - Ketika alkohol menyebabkan candu, tubuh seseorang akan menjadi bergantung padanya dan sulit untuk mengendalikan konsumsinya. Kondisi ini disebut kecanduan alkohol. Berbahaya? Tentu. Mana ada sih kecanduan yang tidak berbahaya? Namun, benarkah salah satu bahaya kecanduan alkohol adalah tremor?

Selain menimbulkan masalah dengan keluarga dan orang-orang dekatnya, kecanduan alkohol juga menyebabkan kegagalan dalam memenuhi tanggung jawab di rumah atau di pekerjaannya. Bahkan, orang yang kecanduan alkohol juga akan tetap mengonsumsi alkohol, meski kebiasaan tersebut menyebabkan gangguan dalam kesehatannya.

Baca juga: Bisakah Stres Sebabkan Seseorang Kecanduan Alkohol?

Ia akan merasa jumlah alkohol yang biasa dikonsumsinya sudah tidak menghasilkan efek lagi, sehingga ia pun meningkatkan jumlah konsumsinya. Lalu saat efek alkohol menghilang, ia akan mengalami gejala putus zat, salah satunya adalah tremor. 

Tremor adalah gangguan gerak yang ditandai dengan bergetarnya bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling sering terkena adalah tangan. Namun, ada juga beberapa gejala lain yang mungkin dialami, yaitu gangguan tidur, gelisah, mual, berkeringat, jantung berdebar, halusinasi, dan kejang. 

Jika kamu mengalami gejala tersebut, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter, supaya penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin. Sekarang, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lho. Lewat fitur Talk to a Doctor, kamu bisa obrolkan langsung gejalamu melalui Chat atau Voice/Video Call.

Hal yang Terjadi pada Otak Pecandu Alkohol

Orang yang kecanduan alkohol akan mengalami perubahan kimia pada otak. Perubahan tersebut meningkatkan sensasi kepuasan saat ia mengonsumsi alkohol, sehingga memicunya untuk lebih sering minum, hingga kecanduan. Sensasi puas yang dirasakan akan hilang. Oleh karena itu, pecandu akan tetap minum alkohol untuk mencegah gejala putus zat.

Baca juga: Alkoholik Lebih Berisiko Terkena Nokturia, Ini Alasannya

Seseorang yang kecanduan alkohol biasanya tidak pernah kehilangan keinginan untuk terus mengonsumsi alkohol. Waktunya banyak dihabiskan untuk mendapatkan dan mengonsumsi alkohol. Bahkan, ia bisa meninggalkan aktivitas yang penting hanya untuk melakukan kebiasaannya tersebut.

Kebiasaan mengonsumsi alkohol di setiap waktu membuat individu yang kecanduan alkohol sering berada dalam situasi yang berbahaya, misalnya mengemudi atau berenang dalam pengaruh alkohol. Di sisi lain, pengidap kecanduan alkohol sering mencoba untuk mengurangi atau berhenti mengonsumsi alkohol, namun selalu gagal.

Berbagai Komplikasi Berbahaya dari Kecanduan Alkohol

Kecanduan alkohol sangatlah berbahaya. Dari segi medis, ada beberapa penyakit atau gangguan yang bisa muncul, sebagai komplikasi dari kecanduan alkohol, yaitu:

  • Gangguan otak dan saraf. Demensia dan sindrom Wernicke-Korsakoff merupakan gangguan pada saraf yang dapat ditimbulkan akibat konsumsi alkohol jangka panjang. Gangguan saraf ini dikaitkan dengan kekurangan vitamin B, terutama kekurangan vitamin B1 yang menjadi penyebab sindrom Wernicke-Korsakoff. 

  • Penyakit liver. Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak bisa menyebabkan kadar lemak pada hati meningkat (hepatic steatosis), radang hati (hepatitis alkoholik), hingga sirosis.

  • Penyakit jantung dan pembuluh darah. Konsumsi alkohol berlebihan bisa memicu tekanan darah tinggi, stroke, serta meningkatkan risiko gagal jantung, dan gangguan irama jantung.

  • Masalah pencernaan. Kecanduan alkohol bisa menyebabkan radang pada lapisan lambung dan kerongkongan (esofagus). Penyerapan vitamin B dan nutrisi lain juga akan terganggu. 

  • Gangguan menstruasi dan fungsi seksual. Kecanduan alkohol bisa menyebabkan impotensi pada pria dan berhentinya menstruasi pada wanita.

  • Masalah kehamilan. Konsumsi alkohol pada masa kehamilan berisiko menyebabkan keguguran atau cacat pada anak yang dilahirkan.

  • Masalah penglihatan. Konsumsi alkohol dalam jangka panjang bisa menyebabkan pergerakan mata yang tidak terkendali (nistagmus) serta kelumpuhan otot mata akibat kekurangan vitamin B1.

  • Komplikasi diabetes. Alkohol dapat mengganggu pelepasan gula (glukosa) dari hati, sehingga berisiko menimbulkan hipoglikemia.

  • Kerusakan tulang. Alkohol bisa menghambat produksi sel tulang baru, sehingga berpotensi menyebabkan pengeroposan tulang atau osteoporosis.

  • Kanker. Konsumsi alkohol dalam jangka panjang meningkatkan risiko terserang kanker hati, kanker mulut, kanker usus, kanker tenggorokan, dan kanker payudara.

  • Rentan terserang infeksi. Konsumsi alkohol bisa membuat kekebalan tubuh menurun, sehingga meningkatkan risiko terkena infeksi, seperti infeksi paru (pneumonia).

  • Selain itu, penting untuk diketahui, alkohol seringkali berinteraksi dengan obat-obatan yang dikonsumsi sehingga berisiko menimbulkan efek yang berbahaya.

Baca juga: Mengapa Kecanduan Alkohol Sebabkan Impotensi pada Pria?

Mengingat betapa berbahayanya kecanduan alkohol, disarankan untuk selalu menjaga pola hidup sehat. Namun, jika sudah terlanjur mengalaminya, segera konsultasi dengan dokter. Jika mendapat rekomendasi obat, kamu bisa memesannya melalui aplikasi Halodoc. Kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan