Alasan Remaja Rentan Terkena Osteosarcoma

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   12 Maret 2020
Alasan Remaja Rentan Terkena OsteosarcomaAlasan Remaja Rentan Terkena Osteosarcoma

Halodoc, Jakarta - Rentan menyerang remaja dan anak-anak, osteosarcoma adalah salah satu jenis kanker tulang yang menyerang tulang-tulang berukuran besar, pada bagian yang memiliki tingkat pertumbuhan tercepat. Lalu, mengapa remaja rentan terkena osteosarcoma? Sebab, osteosarcoma cenderung menyerang tulang dengan pertumbuhan cepat saja, sedangkan pada masa remaja dan anak-anak, pertumbuhan tulang berada dalam fase yang paling cepat.

Itulah sebabnya risiko seseorang untuk mengidap osteosarcoma dapat meningkat pada masa pertumbuhan tulang, yaitu masa remaja. Selain rentan menyerang remaja dan anak-anak, osteosarcoma juga lebih tinggi risikonya pada pria ketimbang wanita, terutama pada usia 0-24 tahun. Meski begitu, kanker ini tetap bisa terjadi pada siapa saja.

Baca juga: Ini 3 Jenis Kanker Tulang Primer

Disebabkan oleh Kesalahan Kode Genetik pada DNA

Kondisi yang dapat menyebabkan berkembangnya osteosarcoma umumnya berasal dari kesalahan kode genetik pada DNA seorang anak. Kesalahan kode tersebut kemudian menyebabkan sel-sel yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan tulang, justru malah menciptakan tumor osteosarcoma. Namun pada beberapa kasus, osteosarcoma juga dapat disebabkan oleh faktor dari luar, seperti paparan radiasi jangka panjang.

Area tulang yang biasanya diserang oleh osteosarcoma adalah tulang paha, tulang kering, dan tulang lutut. Namun, tumor osteosarcoma juga dapat tumbuh pada tulang bahu, tulang panggul, dan tulang rahang. Ketika terserang osteosarcoma, gejala yang dapat muncul adalah:

  • Rasa nyeri dan sakit pada tulang atau persendian diserang.
  • Terbatasnya gerakan tubuh.
  • Rasa sakit ketika disentuh, pembengkakan, atau benjolan di sekitar tulang atau pada ujung tulang.
  • Pincang, jika benjolan tumor berada di kaki.
  • Retaknya tulang yang disebabkan oleh sesuatu tidak normal atau patah tulang pada gerakan rutin.
  • Rasa nyeri ketika mengangkat sesuatu. Hal ini biasanya terjadi jika benjolan berada di bagian tangan.

Baca juga: 4 Penyebab Terjadinya Kanker Tulang pada Anak

Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, segera bicarakan dengan dokter di aplikasi Halodoc, ya. Kalau dokter merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut, kamu bisa gunakan juga aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit, agar tidak perlu lama mengantri. 

Bisakah Osteosarcoma Disembuhkan?

Meski tergolong jenis kanker yang agresif, osteosarcoma bisa disembuhkan dengan berbagai metode pengobatan, jika terdeteksi lebih dini. Untuk mendiagnosis osteosarcoma, dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan terlebih dahulu, seperti tes darah, CT scan, MRI, pemindaian tulang, dan pemeriksaan lainnya.

Baca juga: 4 Jenis Kanker Tulang dan Cara Penyebarannya

Kemudian, setelah diagnosis telah dipastikan, pengobatan untuk osteosarcoma bisa dilakukan. Pengobatan bisanya akan tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi tulang yang terserang osteosarcoma. Berikut beberapa tindakan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi osteosarcoma:

  • Pembedahan. Tindakan ini biasanya dilakukan untuk mengangkat tumor.
  • Terapi radiasi dan kemoterapi. Kedua tindakan ini umumnya dilakukan sebelum pembedahan, yang bertujuan untuk membunuh sel kanker. Bedanya, kemoterapi menggunakan obat-obatan khusus, sedangkan terapi radiasi menggunakan pancaran sinar X.
  • Operasi pengangkatan tulang dan amputasi. Prosedur pengangkatan tulang bisa dilakukan jika belum kanker belum menyebar ke luar dari tulang atau jika kanker baru menyebar di jaringan sekitar tulang. Sementara itu, amputasi akan dilakukan jika kanker sudah menyebar hingga saraf, pembuluh darah, dan kulit.



Referensi:
Cancer. Diakses pada 2020. What Is Osteosarcoma?
World Health Organization. Diakses pada 2020 Osteosarcoma.
Healthline. Diakses pada 2020. Osteosarcoma.
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Osteosarcoma?

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan