Alergi Picu Bronkitis pada Orang Dewasa, Kok Bisa?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Januari 2021
Alergi Picu Bronkitis pada Orang Dewasa, Kok Bisa?Alergi Picu Bronkitis pada Orang Dewasa, Kok Bisa?

Halodoc, Jakarta - Bronkitis adalah gangguan pada paru-paru yang bisa bersifat akut maupun kronis. Bronkitis umumnya terjadi karena infeksi virus maupun bakteri dan bisa sembuh dalam beberapa hari atau minggu. Namun, bronkitis kronis, yang terjadi karena alergi disebabkan oleh alergen, seperti paparan asap rokok, polusi udara, maupun debu.

Bronkitis kronis termasuk dalam Penyakit Paru Obstruktif Kronis atau PPOK bersama dengan emfisema. Masalah kesehatan ini bisa terjadi selama berbulan-bulan. Ketika bronkitis terjadi, saluran pernapasan akan menghasilkan banyak lendir. Seharusnya, lendir membantu melindungi paru dengan menangkap bakteri, debu, maupun partikel lainnya. Namun, lendir yang terlalu banyak akan membuat kamu kesulitan bernapas. 

Batuk menjadi gejala utama baik bronkitis akut maupun alergi. Namun, pada bronkitis akut, batuk biasanya akan menghilang setelah beberapa hari atau minggu. Sementara pada bronkitis karena alergi, batuk bisa berlangsung lebih lama. Ketika batuk, kamu akan mengeluarkan cairan yang disebut mucus. Mucus pada bronkitis akut akan berwarna hijau atau kuning, sementara itu pada bronkitis alergi warnanya bening. 

Baca juga: Bronkitis Akut dan Kronis, Mana yang Menular?

Penyebab Bronkitis karena Alergi

Merokok menjadi penyebab paling utama dari bronkitis kronis karena alergi. Asap rokok mengandung bahan kimia yang berbahaya. Saat kamu menghirupnya, lapisan saluran udara akan mengalami iritasi dan membuat paru-paru memproduksi lendir lebih banyak. Penyebab lain dari bronkitis kronis, termasuk polusi udara, asap bahan kimia, debu, dan serbuk sari.

Tidak hanya menjadi penyebab utama, merokok juga meningkatkan risiko seseorang mengalami bronkitis karena alergi. Orang-orang berusia 45 tahun atau lebih, berjenis kelamin wanita, memiliki riwayat alergi, tinggal di lingkungan dengan tingkat polusi yang tinggi, dan bekerja pada area yang rentan terpapar bahan kimia juga berisiko tinggi mengidap bronkitis kronis. 

Jadi, sebisa mungkin hindari merokok, karena sudah pasti, rokok tidak memberikan efek positif untuk tubuhmu. Tidak hanya meningkatkan risiko bronkitis, merokok juga meningkatkan risiko kanker tenggorokan dan mulut, impotensi, hingga gangguan kehamilan dan janin pada wanita. 

Baca juga: Dehidrasi Bisa Memperburuk Penyakit Bronkitis

Jika kami mengalami batuk yang tidak sembuh hingga lebih dari tiga minggu, batuk berdarah, mengi atau sesak napas, segera buka aplikasi Halodoc dan buat janji langsung untuk berobat di rumah sakit terdekat. Kamu juga bisa bertanya pada dokter ahli paru lebih dulu seputar bronkitis karena alergi melalui aplikasi Halodoc. 

Pemeriksaan dan Penanganan

Nantinya, dokter akan menanyakan riwayat kondisi kesehatan dan latar belakangmu. Selain itu, dokter juga akan mendengarkan paru-paru menggunakan stetoskop, dan kamu pun mungkin akan dianjurkan untuk menjalani serangkaian pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Tes dahak. Dokter akan memeriksa sampel lendir untuk mengetahui apakah kamu mengalami bronkitis karena infeksi atau alergi.
  • Rontgen dada. Pemeriksaan ini membantu dokter mengetahui adanya gangguan pada paru-paru.
  • Pemeriksaan fungsi paru-paru. Kamu akan diminta meniup alat yang disebut dengan spirometer guna melihat sekuat apa paru-paru dan berapa banyak udara yang bisa ditampung organ ini. 

Baca juga: Harus Tahu, 5 Fakta Penting Mengenai Bronkitis

Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi bronkitis alergi, yaitu: 

  • Bronkodilator, mengendurkan otot di sekitar saluran untuk membukanya. Kamu akan menghirup obat melalui inhaler.
  • Terapi oksigen, membantu mengantarkan oksigen supaya kamu bisa bernapas dengan baik. Kondisi ini ditentukan oleh saturasi oksigen ketika beraktivitas dan beristirahat.
  • Menggunakan humidifier agar kamu bisa bernapas lebih lancar, terutama pada malam hari.
  • Rehabilitasi paru, program yang bisa membantu kamu bernapas lebih baik.
  • Melakukan vaksin flu setidaknya setiap tahun sekali dan vaksin pneumonia setiap lima atau enam tahun. 

Bronkitis yang terjadi karena alergi lebih sering disebabkan karena paparan asap rokok. Jadi, mulai sekarang berhenti merokok dan jauhi pemicu lainnya. 



Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2020. Can Allergies Cause Bronchitis?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan