Alergi Telur, Hindari 8 Jenis Makanan Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Januari 2019
Alergi Telur, Hindari 8 Jenis Makanan IniAlergi Telur, Hindari 8 Jenis Makanan Ini

Halodoc, Jakarta - Terdapat berbagai macam alergi yang dapat menyerang seseorang, terutama anak-anak. Salah satunya adalah alergi telur. Kelainan ini terjadi karena adanya reaksi tidak normal dari sistem kekebalan tubuh terhadap kandungan yang terdapat di dalam telur. Seseorang yang mengonsumsi telur dan ternyata mengidap alergi akan menunjukkan gejala-gejala alergi, seperti kulit memerah dan gatal.

Alergi telur yang terjadi pada seseorang dapat menimbulkan gejala yang ringan hingga berat dan bahkan dapat membahayakan pengidapnya. Kelainan pada kandungan protein telur ini umumnya menyerang bayi dan akan sembuh ketika anak mencapai usia remaja. Umumnya, alergi telur tersebut cenderung disebabkan oleh putih telur dibandingkan dengan kuning telur.

Anak-anak yang mengidap alergi telur harus menghindari telur dengan bentuk apapun. Putih telur memang yang sering menyebabkan alergi, tetapi tidak mungkin untuk memisahkan bagian tersebut dari kuning telur tanpa menghilangkan bekas protein putih telur di kuning telur. Semua yang mengidap alergi telur harus menghindari semua bekas putih telur di dalam makanannya.

Baca Juga: Kenapa Orang Bisa Terkena Alergi Telur?

Jenis Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Alergi Telur

Pengidap alergi telur sama sekali tidak boleh mengonsumsi makanan yang mengandung putih telur. Untuk menghindari hal tersebut, berikut adalah beberapa makanan yang mengandung putih telur dan tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh pengidap:

  1. Makanan yang digoreng menggunakan tepung.

  2. Puding dan es krim.

  3. Crepes dan wafel.

  4. Kopi cappuccino, karena terkadang telur digunakan untuk membuat busa dari kopi tersebut.

  5. Mayones.

  6. Pasta.

  7. Segala macam kue.

  8. Roti.

Beberapa orang mungkin sangat sensitif terhadap protein dari telur. Akibatnya, mereka dapat mengalami reaksi ketika hanya menyentuh telur atau produk olahan telur. Terdapat banyak produk olahan dari telur, seperti kosmetik, sampo, obat-obatan, hingga vaksin. Apabila pengidap menunjukkan gejala dari alergi setelah memakan telur, segera diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Begini Cara Antisipasi Alergi Telur pada Anak

Gejala Alergi Telur

Seseorang yang mengidap alergi telur akan menunjukkan beberapa gejala ketika mengonsumsi makanan yang mengandung protein dari hasil unggas tersebut. Reaksi dari alergi tersebut dapat berbeda-beda pada setiap orang. Umumnya, reaksi akan muncul tidak lama setelah protein dari telur masuk ke tubuh pengidapnya. Gejala-gejala yang timbul, antara lain:

  • Kulit gatal-gatal dan kemerahan.

  • Mata terasa gatal hingga berair.

  • Telinga atau tenggorokan terasa gatal.

  • Sesak napas.

  • Hidung mengeluarkan lendir, sehingga menyebabkan sumbatan.

  • Gangguan pencernaan, seperti mencret, mual, hingga muntah.

Baca Juga: Yang Terjadi pada Tubuh Jika Alergi Telur

Makanan Pengganti Telur

Meski tidak dapat mengonsumsi telur, nyatanya ada beberapa makanan yang bisa digunakan untuk menggantikan telur. Produk pengganti telur telah banyak dibuat untuk seseorang yang alergi. Namun, umumnya harganya jauh lebih mahal daripada yang menggunakan telur pada umumnya.

Selalu waspada terhadap kandungan makanan kaleng yang dijual di pasar swalayan, supaya terhindar dari alergi. Usahakan selalu baca label produk yang akan dibeli, untuk memastikan keamanan dan kesehatan pengidap.

Makanan olahan yang mengandung telur akan dicetak pada label makanan tersebut, tetapi tidak tertulis secara lumrah mengandung telur. Umumnya, kandungan protein telur akan menggunakan istilah-istilah, seperti albumin, lesitin, globulin, livetin, losizim, vitellin, simplesse, dan semua kata yang dimulai dengan kata "ovum" atau "ovo".

Itulah beberapa makanan yang harus dihindari untuk seseorang yang mengidap alergi telur. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal alergi ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga bisa beli obat di Halodoc. Praktis tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan sampai tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan