Amankah Mengonsumsi Suplemen Penambah Berat Badan?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Agustus 2022

“Guna membantu menambah berat badan, tak sedikit orang lantas mengonsumsi suplemen penambah berat badan. Waspadai konsumsi yang berlebihan, karena berisiko bagi kesehatan.”

Amankah Mengonsumsi Suplemen Penambah Berat Badan?Amankah Mengonsumsi Suplemen Penambah Berat Badan?

Halodoc, Jakarta – Suplemen penambah berat badan biasanya tersusun dari campuran karbohidrat, protein, dan lemak, yang digunakan untuk membantu kamu menambah berat badan. Suplemen ini merupakan sumber kalori dan protein ekstra yang baik, untuk kamu yang mencoba membangun massa otot yang diikuti dengan latihan intensif. 

Suplemen penambah berat badan biasanya tersedia dalam bentuk shake, bubuk, dan bentuk lainnya, serta memiliki komposisi yang bervariasi. Protein menjadi bahan utamanya, tetapi beberapa produk juga memiliki kandungan creatine. Namun, Administrasi Obat dan Makanan Amerika (FDA) tidak meninjau suplemen ini untuk faktor keamanan maupun efikasi. 

Artinya, konsumsinya seharusnya sesuai dengan anjuran dokter atau ahli gizi. Dengan begitu, apakah mengonsumsi secara bebas bisa dibilang aman?

Suplemen Penambah Berat Badan dan Risikonya

Dari semua produk penambah berat badan yang ada di pasaran, minuman nutrisi tambahan mungkin yang paling aman. Produk ini juga banyak ditemukan di supermarket. Menurut Harvard Health, minuman nutrisi ini membantu orang yang baru sembuh dari penyakit, memiliki nafsu makan yang buruk atau mengalami kesulitan mengunyah.

Minuman nutrisi tambahan memberikan asupan karbohidrat, protein, dan lemak yang seimbang. Beberapa produk juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada kondisi tertentu seperti kanker, diabetes atau penyakit ginjal. 

Akan tetapi, hal yang menjadi perhatian adalah minuman ini mengandung gula. Gula ekstra memang dapat menyebabkan penambahan berat badan. Namun, asupan ekstra gula juga dapat memicu kenaikan berat badan yang terlalu banyak. 

Dampaknya bisa mengarah pada masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelebihan berat badan, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah nutrisi yang berasal dari produk minuman maupun suplemen penambah berat badan lain, tidak dapat dibandingkan dengan nutrisi yang berasal dari makanan.

Efek Samping Konsumsi Suplemen Penambah Berat Badan Berlebihan

Beberapa efek samping suplemen penambah berat badan sebagian besar ditemukan dari kandungan protein. Seperti diketahui, mengonsumsi makanan berprotein tinggi secara berlebihan dikaitkan dengan serangkaian efek kesehatan negatif. Artinya, asupan protein yang berlebihan memang tidak dianjurkan. 

Studi dalam Nature Metabolism menyebutkan, konsumsi suplemen protein dalam jangka panjang memiliki konsekuensi yang merugikan. Sebab, produk tersebut menyebabkan ketidakseimbangan pada asam amino. Efeknya termasuk makan berlebihan dan obesitas.

Studi lain dalam Journal of Dietary Supplements menyebutkan, bahwa produk suplemen penambah berat badan sering kali tidak mengandung nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan untuk kesehatan. 

Ada pula studi dalam British Journal of Cancer yang menemukan keterkaitan, antara suplemen pembentuk otot yang mengandung creatine atau androstenedion dan kanker testis. 

Berdasarkan temuan tersebut, Harvard T.H. Chan School of Public Health mengatakan, risiko akan menjadi lebih besar pada pria yang mulai menggunakan suplemen sebelum usia 25 tahun, atau telah menggunakan suplemen selama tiga tahun atau lebih.

Jika kamu menggunakan suplemen penambah berat badan atau massa otot, kamu harus menyadari bahaya dari steroid anabolik, bahan yang umum digunakan dalam produk tersebut. Sebab, FDA menyatakan bahwa bahan ini dapat meningkatkan risiko cedera hati yang serius, munculnya jerawat parah, rambut rontok, depresi dan perubahan suasana hati.

Steroid anabolik juga telah dikaitkan dengan reaksi yang mengancam jiwa. Contohnya seperti  stroke, serangan jantung, kerusakan ginjal, pembekuan darah di vena dalam dan pembekuan darah di paru-paru.

Karena itu, pastikan kamu hanya mengonsumsi suplemen penambah berat badan bila memang dibutuhkan, dan atas anjuran dari dokter. Kamu bisa tanyakan pada dokter melalui Halodoc, kapan saja di mana saja. Cukup download aplikasi Halodoc di ponselmu.

Referensi:
U.S. Food & Drug Administration. Diakses pada 2022. Caution: Bodybuilding Products Can Be Risky.
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2022. Supplemental nutrition drinks: help or hype?
Harvard T.H. Chan. Diakses pada 2022. Muscle-building supplements linked to testicular cancer.
British Journal of Cancer. Diakses pada 2022. Muscle-building supplement use and increased risk of testicular germ cell cancer in men from Connecticut and Massachusetts.
Journal of Dietary Supplements. Diakses pada 2022. Protein Supplements: Pros and Cons.
Nature Metabolism. Diakses pada 2022. Branched-chain amino acids impact health and lifespan indirectly via amino acid balance and appetite control.
Livestrong. Diakses pada 2022. What Are the Negative Effects of Weight Gainers?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan