Anak Belajar Puasa, Perlukah Diberi Hadiah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Maret 2020
Anak Belajar Puasa, Perlukah Diberi Hadiah?Anak Belajar Puasa, Perlukah Diberi Hadiah?

Halodoc, Jakarta – Setiap orangtua memiliki gaya dan cara yang berbeda-beda dalam mendidik anak, termasuk saat menyambut bulan Ramadan. Seperti diketahui, pada bulan Ramadan umat Islam diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa. Sebenarnya, anak-anak belum diwajibkan untuk berpuasa. Namun, boleh saja jika orangtua ingin mengajak dan mulai mengajarkan Si Kecil berpuasa. 

Mengajarkan anak berpuasa sebaiknya dilakukan secara perlahan dan bertahap. Tidak perlu terburu-buru meminta Si Kecil menjalani puasa hingga penuh, sebagai gantinya ibu dan ayah bisa mengajarkan anak untuk berpuasa ¼ hari, kemudian ½ hari, sampai akhirnya sanggup berpuasa satu hari. Saat anak berhasil menjalani puasa, perlukah orangtua memberinya hadiah? Simak pembahasannya di artikel ini! 

Baca juga: Kapan Si Kecil Boleh Puasa?

Mengajarkan Anak Berpuasa 

Sah-sah saja jika orangtua ingin memberi hadiah atas apa yang berhasil dibuktikan anak. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan sebelum memutuskan untuk memberi hadiah pada anak yang berpuasa. Hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah memberi pengertian pada Si Kecil bahwa puasa adalah sebuah kewajiban dan dia kelak juga harus menjalankannya tanpa mengharap imbalan apapun dari orangtua maupun orang lain. 

Selain itu, orangtua juga harus berhati-hati dalam memilih hadiah yang akan diberikan saat Si Kecil sukses menjalani puasa pertamanya. Sebaiknya, pilih hadiah yang memang berguna dan dibutuhkan anak. Alih-alih menjanjikan barang tertentu, ibu bisa mencoba menyajikan makanan favorit anak, misalnya es krim sebagai menu berbuka puasa. Sampaikan pada Si Kecil bahwa itu adalah hadiah dari perjuangannya menahan lapar dan haus. 

Baca juga: 5 Cara Membuat Anak Semangat Berpuasa

Orangtua juga sebaiknya memberi pengertian pada Si Kecil, bahwa menerima hadiah saat berpuasa, atau saat melakukan hal lain, bukan semata-mata tanda kemenangan. Hadiah yang diberikan sebaiknya dimaknai sebagai penghargaan terhadap proses yang dijalani. Dengan begitu, Si Kecil akan belajar bahwa di dunia ini memang akan ada yang menang dan kalah, tetapi proses dan perjalanan yang dilalui adalah hal yang lebih penting daripada semua itu. 

Membiasakan anak untuk menghargai proses pun akan sangat berguna dalam menjalani kehidupan sosial. Dalam jangka panjang, anak yang terbiasa memegang pemahaman tersebut akan lebih siap dan bisa dengan positif memaknai kekalahan yang mungkin kelak akan ia alami. Secara psikologi, hal itu baik untuk keseimbangan mental Si Kecil. 

Saat menjalani puasa pertama, anak mungkin akan banyak mengeluh dan mungkin tergoda untuk berbuka puasa sebelum waktunya. Jika Si Kecil memang menunjukkan tanda tidak siapa, sebaiknya jangan dipaksakan. Saat itu terjadi, hindari memarahi anak apalagi membanding-bandingkannya dengan orang lain. Hal itu hanya akan melukai perasaan anak dan membuatnya menjadi tidak percaya diri lagi untuk mencoba berpuasa. 

Agar anak lebih bersemangat dalam mencoba puasa sekaligus menghindari keluhan lapar dan haus, pastikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya saat sahur maupun berbuka puasa. Pastikan menu sahur anak berisi makanan yang sehat dan seimbang. Ibu juga harus memperhatikan kondisi kesehatan anak. Bisa jadi, keluhan yang disampaikan bukan hanya karena lapar, tetapi ada hal yang terasa salah pada tubuhnya.

Baca juga: Cara Ajari Anak untuk Hidup Sehat dengan Puasa

Kalau anak mengalami sakit saat menjalani puasa, jangan panik! Ibu bisa coba menyampaikan keluhan dan gejala yang dialami anak kepada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2020. Should We Give Our Kids Participation Trophies?
Have Halal Will Travel. Diakses pada 2020. Fasting For Children: 7 Tips To Help Them Get Started This Ramadan.
The National. Diakses pada 2020. How to make your child’s first Ramadan fast a positive experience.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan