Anak Fobia Boneka, Apa yang Harus Orangtua Lakukan?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   27 Agustus 2020
Anak Fobia Boneka, Apa yang Harus Orangtua Lakukan?Anak Fobia Boneka, Apa yang Harus Orangtua Lakukan?

Halodoc, Jakarta – Fobia boneka atau kerap disebut pediophobia adalah ketakutan jenis automatonofobia atau ketakutan terhadap figur yang mirip manusia. Kebanyakan orangtua akan senang jika anaknya menyukai boneka dan langsung khawatir ketika anaknya tidak suka dengan boneka. 

Jika anak mereka atau menangis saat melihat boneka, orangtua tidak perlu langsung khawatir. Penting untuk dipahami bahwa anak kecil sedang belajar memisahkan fantasi dan kenyataan. Boneka, yang tampak seperti manusia tetapi sebenarnya bukan, bisa menakutkan bagi anak yang belum memahami konsepnya. Pediofobia sendiri tidak didiagnosis pada anak-anak kecuali telah berlangsung selama lebih dari enam bulan.

Penanganan Anak dengan Fobia Boneka

Kalau anak mengalami ketakutan yang signifikan pada boneka, ada kemungkinan anak fobia boneka. Jika demikia,n orangtua perlu melakukan konsultasi pada profesonal medis. Biasanya pediofobia dikaitkan dengan berbagai ketakutan lain.

Saat pemeriksaan, terapis akan mengajukan pertanyaan langsung yang dirancang untuk membantu orangtua menjelaskan dengan tepat apa yang anak takuti. Orangtua dapat mempersiapkan kunjungan dengan membuat daftar pemicu spesifik anak. 

Baca juga: Uniknya 10 Fobia yang Bisa Dialami Anak-Anak

Apakah anak takut pada semua boneka atau hanya jenis tertentu? Apakah anak selalu merasa takut atau kapankah menunjukkan kapan rasa takut itu mulai? Apakah anak memiliki ketakutan lain yang mungkin terkait atau tidak?

Pediophobia bisa diobati bergantung pada sifat sebenarnya dari ketakutan yang mendasari. Berbagai gaya terapi bicara bisa jadi dibutuhkan. Salah satu jenis terapi yang diberikan adalah terapi perilaku kognitif. Terapi ini adalah yang paling umum untuk mereka yang memiliki fobia spesifik. 

Jenis terapi lain yang mungkin membantu adalah terapi eksposur karena dapat membantu anak membiasakan diri dengan kehadiran boneka melalui paparan berulang-ulang. Ini dapat membantu mengurangi atau menghilangkan rasa takut secara signifikan ke depannya.

Butuh informasi lebih detail mengenai penanganan fobia boneka pada anak, hubungi saja dokter di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk ibu. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mengenal Fobia pada Anak

Fobia adalah ketakutan yang berlebihan terhadap suatu objek atau situasi. Ketakutan baru dapat dikatakan sebagai bentuk fobia jika berlangsung setidaknya selama 6 bulan. Fobia adalah jenis gangguan kecemasan. Perlu diketahui kalau ada beberapa kategori dari fobia yaitu:

Baca juga: Ini Penyebab Fobia Bisa Muncul

1. Fobia Spesifik

Seorang anak mengalami kecemasan saat dihadapkan pada suatu objek atau situasi tertentu. Dia menjauh dari objek atau situasi, dengan ketakutan yang dapat mengganggu aktivitas normal. Beberapa fobia yang umum adalah ketakutan pada binatang, serangga, darah, ketinggian, atau terbang.

2. Gangguan Panik

Ini terjadi ketika seorang anak merasakan periode ketakutan atau ketidaknyamanan yang tak terduga dan tak terduga. Dia mungkin mengalami serangan panik. Gejala berupa sesak napas, pusing, pusing, gemetar, takut kehilangan kendali, dan detak jantung berdebar kencang. Gejala bisa berlangsung berjam-jam, tetapi seringnya memuncak setelah 10 menit.

3. Agoraphobia

Ini adalah ketakutan akan ruang terbuka, seperti berada di luar atau meninggalkan rumah sendirian. Ini terkait dengan satu atau lebih fobia atau ketakutan mengalami serangan panik.

4. Gangguan Kecemasan Sosial

Seorang anak takut pada satu atau lebih situasi sosial atau kinerja dengan orang lain dari kelompok usia yang sama. Contohnya adalah akting dalam drama sekolah atau berpidato di depan kelas.

5. Gangguan Kecemasan Perpisahan

Seorang anak takut berpisah dari sosok keterikatan, seperti ibu atau ayah. Kondisi ini mengganggu aktivitas sehari-hari.

6. Mutisme Selektif

Seorang anak yang mengalami kondisi ini tidak dapat berbicara dalam beberapa situasi sosial.

Baca juga: Sering Ganggu Aktivitas, Bisakah Fobia Disembuhkan?

Penyebab fobia dapat bersifat genetik dan lingkungan. Seorang anak dapat mengembangkan fobia jika dia mengalami pertemuan pertama yang menakutkan dengan suatu objek atau situasi. Meski begitu, para ahli tidak tahu apakah paparan ini menyebabkan fobia. 



Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2020. Pediophobia: The Fear of Dolls
Cedars Sinai.org. Diakses pada 2020. Phobias in Children

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan