Jangan Patah Semangat, Anak Sindrom Down Juga Bisa Mandiri

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Februari 2019
Jangan Patah Semangat, Anak Sindrom Down Juga Bisa MandiriJangan Patah Semangat, Anak Sindrom Down Juga Bisa Mandiri

Halodoc, Jakarta - Tidak tepat jika kamu menganggap anak penyandang sindrom Down tidak akan bisa tumbuh, berkembang, dan hidup mandiri seperti orang pada umumnya. Memang tidak bisa dimungkiri bahwa orangtua yang memiliki anak penyandang sindrom Down akan menghadapi banyak sekali tantangan karena keterbatasannya. Maka, orangtua pun juga perlu menyesuaikan ekspektasi atau harapan dengan kondisi anak. Orangtua jangan patah semangata, karena segalanya bisa dihadapi dengan pendekatan dan pola asuh yang terbaik.

Orang dengan sindrom Down sebenarnya mampu bekerja, berkarya, berpenghasilan, dan berkeluarga. Mereka tetap bisa belajar dan mengikuti pelajaran seperti orang-orang lainnya. Benar adanya bahwa sindrom ini akan memengaruhi kemampuan belajar seseorang. Namun, bukan berarti orang dengan sindrom Down tidak mampu belajar sama sekali.

Apabila diarahkan dengan metode yang tepat, mereka akan memiliki kemampuan-kemampuan dasar seperti menulis, membaca, dan berhitung. Selain itu, anak dengan sindrom ini mungkin menunjukkan minat dan kepekaan dalam beberapa bidang seperti melukis, musik, tari, atau olahraga.

Baca juga: 4 Faktor Risiko Penyebab Memiliki Anak dengan Down Syndrome

Anak Sindrom Down Tidak Selalu Tinggal Bersama Orangtua atau Pengasuh

Kebanyakan anak yang menyandang sindrom ini memang akan terus tinggal bersama orangtua, pengasuh, atau keluarganya hingga dewasa. Namun, pada beberapa kasus, ada juga yang mampu tinggal sendiri secara mandiri (dengan pengawasan orang terdekat) ketika beranjak dewasa. Hal ini tergantung pada kondisi dan kesiapan setiap keluarga. Meskipun memang akan terasa sulit, tidak mustahil bagi pengidap sindrom Down untuk hidup mandiri.

Apalagi sekarang ini di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, sudah banyak kursus, sekolah, lembaga, bahkan universitas yang menyediakan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi orang-orang penyandang sindrom Down. Mereka bisa belajar menggunakan komputer, mesin jahit, mengetik, dan lain-lain. Mereka akan didampingi oleh tenaga pengajar yang sudah ahli dalam bidang pelatihan bagi orang-orang berkebutuhan khusus.

Sebagai orangtua, ibu dan ayah pun perlu menyiapkan anak dengan sindrom Down agar mampu tumbuh lebih mandiri. Banyak langkah yang bisa kamu lakukan. Pertama-tama, penerimaan yang tulus dari keluarga dan kerabat dekat lainnya akan membuat mereka merasa lebih nyaman, bahagia, dan percaya diri. Dengan begitu, mereka pun mampu membangun mental yang lebih tangguh ketika dihadapkan dengan tantangan atau kesulitan.

Baca juga: Cara Penanganan Anak yang Memiliki Gejala Sindrom Down

Kedua, sebagai orangtua, ibu dan ayah harus membangun kepercayaan pada anak untuk berkembang. Misalnya dengan meminta anak dengan sindrom Down untuk berkenalan sendiri dengan orang yang baru ditemuinya di sekolah. Percayalah bahwa sang anak akan mampu berinteraksi dengan orang lain meski tanpa bantuan. Cukup berikan dorongan dan bisikan pada anak untuk bersalaman, menyebutkan namanya sendiri, dan menanyakan nama teman barunya itu. Meski begitu, tetap biarkan anak untuk bertindak sendiri sambil diawasi.

Ketiga, bantulah sang buah hati mengelola emosi dan reaksinya ketika suatu saat ia menghadapi kegagalan. Dalam hidupnya, anak akan sering sekali menemui kendala. Maka, ketika anak kesulitan atau gagal dalam melakukan sesuatu, ibu dan ayah tidak boleh menunjukkan reaksi yang berlebihan, misalnya berteriak-teriak atau membentak anak.

Orangtua justru harus membantu anak menyelesaikan masalah secara perlahan. Memang kesabaran orangtua akan diuji, tetapi tetap harus bersabar. Namun, percayalah bahwa lama-lama anak dapat belajar. Beri tahu sang buah hati bahwa melakukan kesalahan itu wajar dan masih bisa diterima. Beri pula pengertian bahwa masalah harus dihadapi dan dicari solusinya dengan tenang.

Baca juga: 11 Fakta Tentang Down Syndrome

Keempat, galilah potensi dan minat anak. Memiliki anak penyandang down syndrom bukan berarti anak tidak memiliki minat atau bakat dalam hal tertentu. Misalnya anak sangat suka olahraga. Asah terus kemampuannya dalam berolahraga. Sehingga di masa depan, anak punya peluang lebih besar untuk memanfaat potensi ini.

Selalu ada jalan untuk menerapkan pola asuh terbaik baik anak penyandang down syndrom. Jika kamu mengalami masalah atau kebingungan, kamu bisa bertanya pada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran-saran yang tepat. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan