Anak Usia 2 Tahun Menangis Tanpa Sebab? Begini Penanganannya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   08 Juni 2023
Anak Usia 2 Tahun Menangis Tanpa Sebab? Begini PenanganannyaAnak Usia 2 Tahun Menangis Tanpa Sebab? Begini Penanganannya

Halodoc, Jakarta – Ketika Si Kecil yang baru berusia 2 tahun tiba-tiba menangis, hal itu mungkin membuat ibu bingung. Apalagi saat ditanya, Si Kecil tidak mau mengungkapkan alasan mengapa ia menangis. Tidak mengetahui penyebab anak menangis akan menyulitkan ibu untuk mencari cara untuk menenangkannya.

Namun, sama seperti orang dewasa yang menangis sebagai cara untuk melepaskan stres atau meredakan kecemasan, balita pun menangis karena berbagai alasan. Memahami perkembangan emosional anak usia 2 tahun bisa membantu ibu untuk mencari tahu apa penyebab Si Kecil menangis, sehingga ibu pun dapat menemukan cara yang efektif untuk mengatasinya.


Perkembangan Emosi Anak Usia 2 Tahun

Perkembangan emosi anak usia 2 tahun memang kadang-kadang sulit dimengerti. Si Kecil bisa menjadi anak yang periang dan ramah. Namun, di lain waktu ia bisa cemberut dan menangis dan sering kali tanpa alasan yang jelas. Perubahan suasana hati tersebut bagaimanapun adalah bagian dari pertumbuhan. 

Di usia 2 tahun, anak sedang senang-senangnya menjelajahi dunia dan berpetualang. Ia akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menjelajahi lingkungan di sekitarnya, mencari tahu apa yang dapat ia lakukan dan tidak, dan lain-lain. Sayangnya, keterampilannya masih terbatas untuk bisa melakukan semua yang ingin ia lakukan dengan aman, dan Si Kecil sering kali membutuhkan ibu untuk melindunginya.

Ketika ibu melarang atau mencegah Si Kecil melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya, ia dapat cemberut, menangis, marah-marah, bahkan tantrum. Si Kecil mungkin juga melakukan tindakan agresif, seperti memukul, menggigit, dan menendang. Hal itu karena pada usia ini, ia belum memiliki pengendalian yang baik atas dorongan emosionalnya, sehingga kemarahan dan frustrasi yang dirasakannya cenderung ia keluarkan dalam bentuk tangisan, pukulan, dan teriakan. 

Dr. Ashanti Woods, seorang dokter anak di Mercy Family Care Physicians, Baltimore mengatakan bahwa anak-anak bisa menangis karena banyak hal, terutama karena itu adalah bentuk komunikasi pertama mereka. Menurut Woods, emosi dan amukan balita yang berusia 1-3 tahun biasanya dipicu oleh rasa lelah, frustasi, malu dan bingung.

Selain itu, menurut Michael Potegal, ahli saraf perilaku di University of Minnesota Medical School, anak-anak biasanya menangis karena mereka membutuhkan perhatian, menginginkan sesuatu, atau ingin melarikan diri dari permintaan orangtuanya.

Baca juga: Inilah Fase Tantrum pada Balita yang Harus Diketahui


Tips Menangani Anak Menangis

Memahami emosi dan alasan di balik anak menangis adalah langkah awal yang penting untuk ibu lakukan. Nah, setelah ibu mengetahui apa penyebab anak menangis, ibu dapat membantu anak untuk mengidentifikasi, memahami dan mengelola emosi di balik tangisan tersebut.

Berikut beberapa tips menangani anak usia 2 tahun yang menangis tanpa sebab, yaitu: 


1.Pastikan Ibu Tetap Tenang

Sebelum menangani Si Kecil yang sedang menangis, pastikan ibu juga dalam keadaan tenang. Jika ibu merasa emosi, sebaiknya menjauh terlebih dahulu, tarik napas dalam-dalam dan tenangkan diri ibu sebelum berbicara pada Si Kecil. Apalagi bila ibu merasa tangisan anak terlalu berlebihan.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar ibu menempatkan Si Kecil di tempat yang aman, seperti di boks tidurnya, tanpa selimut atau barang-barang lainnya. Lalu, ibu bisa meninggalkan ruangan selama 10-15 menit saat mereka menangis.

Waktu break sejenak ini dapat bermanfaat bagi ibu dan Si Kecil untuk menenangkan diri. Namun, bila Si Kecil masih menangis juga, periksa keadaannya tapi jangan menggendongnya sampai ibu tenang.

Baca juga: Tips Agar Tenang saat Menghadapi Anak Tantrum


2.Perhatikan Kalimat yang Digunakan

Setelah tenang, langkah selanjutnya yang bisa ibu lakukan adalah menghindari kata-kata yang menghakimi perilaku mereka, seperti “cuma bayi yang masih menangis” atau “berhenti menangis”. Kalimat seperti itu tidak membantu membuat Si Kecil menjadi lebih tenang, dan malah dapat memperburuk situasi. 

Alih-alih berkata demikian, ibu bisa mengatakan, “Ibu tahu kamu menangis karena sedang sedih. Ayo, kita bicarakan sama-sama tentang perasaanmu”. Cara tersebut dapat membantu anak mengenali emosinya dan merasa bahwa orangtuanya mau memahaminya.


3.Bantu Anak untuk Belajar

Selain menenangkannya, ibu perlu membantu anak untuk belajar mengidentifikasi, memahami, dan mengelola emosinya, sehingga Si Kecil dapat mengendalikan emosinya dengan lebih baik kapan pun ia merasa marah dan frustrasi.


4.Terapkan Jadwal yang Teratur Pada Anak

Bila anak menangis karena kelelahan, pastikan ibu mendorong ia untuk mengikuti jadwal tidur siang yang teratur. Sebaiknya, anak tidak lagi bermain gadget sebelum tidur dan gunakan beberapa waktu sebelum tidur untuk membaca buku. 

Ibu juga perlu menetapkan jadwal makan yang teratur pada Si Kecil. Ingatlah bahwa makanan yang dikonsumsi dan seberapa sering mereka makan dapat menyebabkan reaksi emosional pada anak.


5.Terimalah bahwa Ibu Tidak Dapat Memperbaiki Semuanya

Tidak peduli seberapa dekat ibu dengan Si Kecil, akan ada saatnya ibu tidak tahu mengapa mereka menangis. Ketika itu terjadi, ibu bisa mengalihkan perhatian Si Kecil dengan mengubah pemandangan (seperti pergi ke luar ruangan) atau menyanyikan lagi kadang-kadang dapat membantu menenangkannya.

Baca juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Anak Usia 1-2 Tahun

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani anak usia 2 tahun yang menangis tanpa sebab. Nah, ibu juga bisa berdiskusi seputar pola asuh anak dengan dokter melalui aplikasi Halodoc, lho. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!




Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Why Is My Kid Crying (Again) and What Can I Do About It?.
Healthy Children. Diakses pada 2021. Emotional Development: 2 Year Olds.
Livestrong. Diakses pada 2021. Toddler Crying: What Causes It, and How to Deal

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan