Anemia Pernisiosa, Kurangnya Sel Darah Merah pada Tubuh

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   25 Juni 2020
Anemia Pernisiosa, Kurangnya Sel Darah Merah pada TubuhAnemia Pernisiosa, Kurangnya Sel Darah Merah pada Tubuh

Halodoc, Jakarta - Setiap organ tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk berfungsi dengan baik. Sel darah merah berguna menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh untuk memastikan semua bagian tubuh berfungsi dengan baik. Namun, saat seseorang mengalami anemia, sel darah merah di dalam tubuhnya mengalami penurunan dan penyebaran oksigen pun terhambat.

Tubuh membutuhkan beberapa asupan untuk memastikan sel darah merah dapat diproduksi dengan cukup. Salah satu yang harus selalu terpenuhi kebutuhannya agar produksi sel darah tersebut tidak terganggu adalah vitamin B12. Seseorang dapat mengalami gangguan anemia pernisiosa jika kandungan vitamin B12 tidak tercukupi.

Baca juga: Ini yang Dimaksud dengan Anemia Pernisiosa

Anemia Pernisiosa, Gangguan Produksi Sel Darah Merah

Anemia pernisiosa adalah gangguan yang terjadi pada sel-sel yang bersirkulasi dalam darah dan tidak berfungsi semestinya. Gangguan ini disebabkan oleh kelainan penyerapan vitamin B12 karena kurangnya faktor intrinsik pada mukosa lambung. Asupan vitamin B12 dapat tercukupi dengan mengonsumsi produk hewani, seperti daging dan produk olahan susu.

Tubuh seseorang mampu menyimpan vitamin B12 untuk waktu yang lama, sehingga seseorang dapat mengalami kekurangan vitamin tersebut dalam hitungan tahun. Oleh karena itu, gejala anemia pernisiosa dapat tidak muncul selama bertahun-tahun. Gangguan ini paling sering didiagnosis pada orang dewasa dengan usia rata-rata 60 tahun. Seseorang dapat mengalami gangguan ini karena faktor keturunan meski jarang ditemukan.

Penyebab dari Anemia Pernisiosa

Gangguan yang berhubungan dengan sel darah merah ini dapat dianggap sebagai penyakit autoimun. Hal ini disebabkan sistem kekebalan tubuh merusak jaringan tubuh sendiri karena kesalahan. Seseorang dapat mengalami penurunan penyerapan vitamin B12 pada saluran pencernaan disebabkan gangguan autoimun menyerang protein yang dibutuhkan tubuh untuk penyerapan vitamin B12.

Umumnya, vitamin B12 berkaitan dengan faktor intrinsik pada lambung. Hal tersebut dapat memfasilitasi penyerapannya oleh usus kecil dalam proses pencernaan. Sejalan dengan proses autoimun yang menyerang protein yang berguna untuk penyerapan vitamin B12, hal ini juga dapat menurunkan kadarnya dalam sekresi lambung. Selain itu, kamu juga dapat mengalami reaksi autoimun yang menghasilkan peradangan, atau disebut gastritis atrofi kronis.

Baca juga: Cara Mengobati Anemia Pernisiosa

Apakah Anemia Pernisiosa Sama dengan Anemia Defisiensi Vitamin B12?

Faktanya, kedua gangguan tersebut adalah kelainan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Anemia pernisiosa adalah salah satu bentuk defisiensi vitamin B12 yang disebabkan oleh proses autoimun. Meski begitu, dua gangguan tersebut dapat menimbulkan tanda dan gejala yang sama satu sama lain. Banyak penyebab defisiensi vitamin B12 lainnya yang dapat terjadi, seperti penyakit gastrointestinal, infeksi saluran pencernaan, hingga gizi buruk.

Jika kamu masih mempunyai pertanyaan terkait anemia pernisiosa, tanyakan saja pada dokter di Halodoc. Diskusi dengan dokter dapat dengan mudah dilakukan kapan dan di mana saja. Ayo, download aplikasinya sekarang juga di App Store atau Google Play!

Pengobatan untuk Mengatasi Anemia Pernisiosa

Gejala yang timbul karena anemia pernisiosa dapat diatasi dengan memastikan tubuh mendapatkan pasokan vitamin B12 yang cukup. Vitamin B12 umumnya diberikan dengan suntikan intramuskuler sebanyak 1 miligram setiap hari selama satu minggu. Hal tersebut diikuti dengan 1 miligram setiap minggu selama empat minggu. Setelah itu, pengidapnya harus mendapatkan 1 miligram setiap bulannya untuk menjaga vitamin B12 tercukupi.

Perawatan alternatif lainnya untuk mengatasi anemia pernisiosa adalah mengonsumsi vitamin B12 secara oral. Hal tersebut dilakukan agar vitamin terserap oleh usus, meskipun efisiensinya rendah karena kekurangan faktor intrinsik. Namun, dosis oral yang diperlukan untuk terapi ini mencapai 1 hingga 2 mg per harinya. Selain itu, semprotan hidung dan persiapan vitamin B12 sublingual juga tersedia untuk dikonsumsi.

Baca juga: 3 Penanganan untuk Atasi Anemia Pernisiosa

Itulah pembahasan mengenai anemia pernisiosa yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah. Padahal, sel darah merah sangat berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Maka dari itu, selalu pastikan tubuh mendapatkan asupan vitamin B12 yang cukup melalui makanan yang dikonsumsi.

Referensi:
MedicineNet. Diakses pada 2020. Pernicious Anemia and Vitamin B-12 Deficiency.
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Pernicious Anemia?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan