Apa Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Penyakit Autoimun?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Oktober 2020
Apa Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Penyakit Autoimun?Apa Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Penyakit Autoimun?

Halodoc, Jakarta - Sejatinya, sistem kekebalan tubuh bekerja sebagai bala tentara yang menyerang virus, bakteri, dan mikroorganisme jahat lainnya ketika masuk ke dalam tubuh. Namun, ada kalanya sistem kekebalan tubuh bertindak keliru, justru menyerang sel-sel atau organ tubuh yang sehat. Kok bisa? 

Di dunia medis, kondisi ini disebut penyakit atau gangguan autoimun. Lantas apa saja penyebab atau faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun?

Baca juga:4 Penyakit Autoimun yang Langka dan Berbahaya

Gender sampai Obat-Obatan

Saat mengidap gangguan autoimun, sistem kekebalan tubuh seseorang akan menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Sistem imun melihat sel yang sehat sebagai organisme asing. Kemudian, sistem imun akan melepaskan protein (autoantibodi) untuk menyerang sel-sel yang sehat. 

Sayangnya, penyebab penyakit autoimun belum diketahui secara pasti. Namun, ada dugaan terdapat faktor yang meningkatkan risiko penyakit autoimun, yaitu: 

  • Gender, wanita lebih rendah terserang penyakit autoimun ketimbang pria.
  • Genetika, seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit autoimun, juga rentan mengalami kondisi tersebut. 
  • Etnis, beberapa penyakit autoimun umumnya menyerang etnis tertentu, contoh diabetes tipe 1 yang umumnya menimpa orang Eropa, atau lupus yang terjadi pada etnis Afrika-Amerika dan Amerika latin.
  • Lingkungan, paparan lingkungan seperti bahan kimia, cahaya matahari, dan infeksi virus serta bakteri. 
  • Usia, gangguan autoimun sering terjadi pada dewasa muda dan usia paruh baya.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, dapat memicu perubahan yang membingungkan pada sistem kekebalan tubuh. 

Mau tahu lebih jauh mengenai faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit autoimun? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc, kapan saja dan di mana saja.

Baca juga: 6 Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Wanita

Lebih Sering Menyerang Wanita, Kok Bisa? 

Terdengarnya sih memang agak tidak adil, tapi faktanya seperti ini, ternyata penyakit autoimun diketahui lebih sering menyerang wanita ketimbang pria. Sebagian besar kasusnya terjadi pada mereka di usia 20-40 tahun. 

Menurut para ahli, penyakit autoimun sering kali berhubungan dengan hormonal, khususnya hormon estrogen. Nah, hormon ini pada dasarnya lebih banyak dimiliki oleh wanita ketimbang pria. 

Hormon estrogen berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita serta proses reproduksi. Fungsinya juga untuk mengatur fungsi organ dan sel hingga mengatur perkembangan dan metabolisme. 

Kata ahli, banyak penyakit autoimun yang cenderung membaik atau memburuk seiring dengan fluktuasi hormon wanita. Misalnya, saat wanita sedang hamil, menggunakan kontrasepsi oral, atau sejalan dengan siklus menstruasi. Nah, hal ini yang mengindikasikan kalau hormon seksual berperan dalam banyak penyakit autoimun. 

Baca juga: Ini 9 Penyakit Autoimun yang Sering Terdengar

Selain itu, ada dugaan lainnya seperti yang diungkapkan ahli di University of Michigan. Menurut pakar di sana, alasan mengapa wanita lebih rentan mengalami penyakit autoimun, mungkin terletak pada kulitnya. 

Bukti baru menunjukkan peran sakelar molekuler (molecular switch) yang disebut VGLL3. Tiga tahun lalu, tim peneliti dari University of Michigan menunjukkan bahwa wanita memiliki lebih banyak VGLL3 di sel kulit mereka daripada pria.

Ketika dilakukan penelitian pada tikus, para ahli menemukan bahwa terlalu banyak VGLL3 dalam sel kulit dapat mendorong sistem kekebalan tubuh bekerja lebih keras, sehingga menyebabkan respons autoimun "menyerang diri sendiri". Anehnya, respons pada kulit ini juga menyerang organ dalam.

Di samping itu, para ahli juga mengatakan VGLL3 tampaknya memicu serangkaian peristiwa di kulit, yang memicu sistem kekebalan untuk bekerja. Kondisi ini bisa terjadi bahkan ketika tidak ada virus, bakteri, atau mikroorganisme lainnya yang mengancam sistem imun. 

Nah, bagi kamu yang memiliki masalah kesehatan selama pandemi, bisa kok memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, kan? 



Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Autoimmune disorders
Medical News Today. Diakses pada 2020. Autoimmune diseases: All you need to know
Healthline. Diakses pada 2020. Autoimmune Diseases: Types, Symptoms, Causes, and More
Michigan Health Lab - Michigan Medicine. Diakses pada 2020. Why Women Get Autoimmune Diseases Far More Often Than Men

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan