Apa Pengaruh Hamil Anggur pada Kehamilan Selanjutnya?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Januari 2022

“Jika telat diatasi, hamil anggur menjadi kondisi serius yang mengancam nyawa. Kondisi tersebut ditandai dengan kehamilan yang tidak berkembang setelah pembuahan. Meski jarang terjadi, ibu perlu mewaspadai karena kondisi ini bisa saja memengaruhi kehamilan berikutnya”.

Apa Pengaruh Hamil Anggur pada Kehamilan Selanjutnya?Apa Pengaruh Hamil Anggur pada Kehamilan Selanjutnya?

Halodoc, Jakarta – Hamil anggur terdiri dari dua jenis, yaitu lengkap dan parsial. Pada hamil anggur lengkap, jaringan plasenta tampak tidak normal, membengkak, dan membentuk kista berisi cairan. Di dalamnya juga tidak ada pembentukan jaringan janin sebagaimana pembuahan semestinya.

Sedangkan kehamilan anggur parsial biasanya terbentuk jaringan plasenta normal bersamaan dengan jaringan plasenta tidak normal. Di dalamnya mungkin saja terjadi proses pembentukan janin, tetapi tidak mampu bertahan hidup. Kondisi tersebut berujung pada keguguran di awal kehamilan.

Pengaruh Hamil Anggur di Kehamilan Selanjutnya

Meski terjadi dalam persentase kecil, Contemporary Obgyn menyebutkan bahwa risiko akan hamil anggur bisa saja terjadi di kehamilan selanjutnya. Apalagi jika wanita tersebut memiliki beberapa risiko berikut:

  1. Pernah mengalami hamil anggur. Risikonya sebanyak 1 persen.
  2. Dua kali mengalami hamil anggur. Risikonya meningkat sebanyak 15-20 persen.
  3. Memiliki riwayat abortus spontan sebelumnya. Risikonya 2-3 kali lipat ketimbang wanita tanpa riwayat abortus.
  4. Memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi oral.

Untuk memastikan proses kehamilan berjalan dengan lancar, pastikan untuk menjalani pemeriksaan USG panggul dalam 13 minggu pertama. Jika ada yang ingin ditanyakan seputar hamil anggur, ibu bisa bertanya langsung dengan dokter obgyn lewat aplikasi Halodoc, ya!

Sebelum Hamil, Perawatan Harus Tuntas

Seorang wanita tidak disarankan langsung hamil kembali pasca hamil anggur. Biasanya dokter menyarankan kehamilan dalam waktu 6 bulan kemudian. Lakukan perawatan terlebih dulu hingga prosesnya selesai untuk meminimalkan dampak yang bisa saja terjadi di kehamilan selanjutnya.

Untuk meminimalkan kehamilan selama perawatan berlangsung, gunakan alat kontrasepsi saat berhubungan intim. Kamu juga tidak disarankan menggunakan alat kontrasepsi intrauterin sampai kadar hCG kembali normal. Setelah kadarnya normal, kamu bisa menggunakan semua jenis kontrasepsi yang diinginkan.

Melansir dari Cancer Research UK, sebanyak 98 persen wanita tidak mengalami kehamilan anggur berulang walaupun memiliki riwayat kasus sebelumnya. Hal tersebut berlaku jika perawatan dilakukan dengan benar hingga tuntas, ya. Jadi, sebaiknya lakukan perawatan dahulu sebelum kembali merencanakan kehamilan.

Perhatikan Gejala yang Muncul

Di awal kemunculannya, hamil anggur kerap tidak disadari. Pasalnya, gejala yang tampak hampir serupa dengan kehamilan biasa. Namun, seiring berjalannya waktu, berikut ini gejala umum yang akan muncul:

  • Pendarahan vagina berwarna coklat tua hingga merah selama trimester pertama kehamilan.
  • Mual dan muntah yang parah.
  • Terbentuk kista mirip anggur di saluran vagina.
  • Tekanan atau nyeri panggul berlebihan.
  • Perut buncit yang terlihat tidak biasa.

Beberapa ibu hamil juga akan mengalami beberapa gejala khusus berikut ini:

  • Pertumbuhan rahim yang cepat dan tampak tidak sesuai dengan usia kehamilan.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Preeklamsia, yaitu kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kadar protein dalam urin setelah usia 20 minggu kehamilan.
  • Kista ovarium, yaitu terbentuknya kantung cairan pada indung telur (ovarium) wanita. 
  • Anemia, yaitu kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah, sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
  • Hipertiroidisme, yaitu kondisi saat kelenjar tiroid terlalu aktif.

Diingatkan kembali, wanita yang mengalami hamil anggur disarankan melakukan perawatan secara tuntas agar dampaknya tidak terjadi di kehamilan berikutnya. Selain itu, ibu hamil juga harus menjalani pemeriksaan rutin dan melakukan pola hidup sehat guna menunjang kesehatan ibu maupun calon buah hati.

Jika kamu ingin mengetahui informasi menarik seputar kehamilan, download Halodoc sekarang juga, ya!

Referensi:

Cancer Research UK. Diakses pada 2022. Follow up for molar pregnancy.
National Health Service UK. Diakses pada 2022. Molar pregnancy.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Molar pregnancy.
Contemporary Ob Gyn. Diakses pada 2022. Hydatidiform mole: Recognition and management.
Tommy’s. Diakses pada 2022. Molar pregnancy information and support.
WebMD. Diakses pada 2022. New Mom’s Guide to Nutrition After Childbirth.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan