Apa Penyebab Berat Badan Ibu Hamil Susah Naik?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   01 Desember 2020
Apa Penyebab Berat Badan Ibu Hamil Susah Naik?Apa Penyebab Berat Badan Ibu Hamil Susah Naik?

Halodoc, Jakarta – Setiap wanita hamil pasti mengalami kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan ini bisa menjadi pertanda bahwa janin yang ada di dalam rahim berkembang dengan baik. Namun, kenaikan berat yang dialami ibu hamil bisa berbeda. Ada yang mengalami kenaikan berat yang cukup banyak, tapi justru ada pula yang kesulitan untuk menaikan berat badan.

Biasanya, kendala ini dialami oleh ibu hamil yang mengalami muntah-muntah parah, terutama saat masih trimester satu. Namun, bukan hanya itu saja, berikut berbagai faktor lain yang bisa menyebabkan ibu hamil sulit menaikkan berat badan:

  1. Gejala Trimester Pertama

Pada trimester pertama kehamilan, ibu masih harus menyesuaikan diri dengan banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh. Hormon yang berfluktuasi dapat menimbulkan sejumlah gejala, mulai morning sickness, mual, kelelahan, mulas, sampai sembelit. Nah, semua gejala-gejala ini dapat membuat ibu kesulitan untuk menaikan berat badan. Namun ibu tidak perlu khawatir, seiring bertambahnya usia kehamilan, gejala-gejala ini umumnya akan memudar dan berat badan ibu pun bisa mengalami kenaikan. 

Baca juga: 5 Hal Ini Menunjukan Tanda Kehamilan yang Sehat

  1. Mengidap Hiperemesis Gravidarum

Mual dan muntah adalah hal yang umum dialami ibu hamil, terutama di trimester pertama. Namun, beberapa bumil ada yang mengalami muntah-muntah yang lebih parah. Kondisi mual dan muntah parah ini dikenal sebagai hiperemesis gravidarum. Kondisi ini bahkan bisa berlangsung hingga trimester dua atau sepanjang kehamilan. 

Mual dan muntah parah tentu rentan membuat bumil dehidrasi dan sulit mentolerir makanan apapun. Akibatnya, bumil kesulitan untuk menaikan berat badan atau justru mengalami penurunan berat badan. Hiperemesis gravidarum umumnya dirawat dengan obat antimual, perubahan pola makan, dan istirahat. Jika muntah menjadi terlalu parah, rawat inap dengan cairan intravena dan selang makan mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan membantu penambahan berat badan.

  1. Mementingkan Citra Tubuh

Meskipun jarang, nyatanya ada beberapa wanita yang masih terobsesi dengan tubuh yang langsing. Akibatnya, saat hamil mereka sulit untuk menerima pertumbuhan dan perubahan bentuk tubuh. Hal seperti inilah yang mungkin membuat bumil malah membatasi asupan kalori untuk mencegah penambahan berat badan. Padahal, hal seperti ini sangat tidak dianjurkan karena dapat membahayakan bayi.

Baca juga: Baru Hamil, Ketahui 4 Tipe Bumil Ini

Kalau ibu mengalami hal seperti ini, penting untuk mendiskusikan masalah citra diri dokter. Beri tahu dokter jika ibu memiliki riwayat anoreksia atau bulimia agar dokter dapat merekomendasikan pengobatan yang tepat. Ibu juga bisa menghubungi dokter atau psikolog melalui aplikasi Halodoc jika butuh saran apapun. Melalui aplikasi ini, ibu dapat menghubungi mereka kapan dan di mana saja via Chat, Call, atau Video Call.

  1. Mengidap Obesitas

Berat badan yang berlebih memang dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, seperti hipertensi, diabetes gestasional, dan masalah kesehatan lainnya. Sebenarnya, bumil yang sudah mengalami obesitas masih boleh untuk menambahkan berat badannya selama kehamilan, tetapi angkanya tidak sebanyak ibu-ibu lainnya dan harus disesuaikan dengan BMI yang ibu miliki. 

Baca juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Trimester Awal Kehamilan

Itulah beberapa faktor yang bisa menghambat kenaikan berat badan ibu hamil. Walaupun kelihatannya sulit, hampir semua faktor di atas bisa ditangani dengan baik oleh dokter dan tentunya komitmen yang ibu miliki.

Referensi:
Verywell Family. Diakses pada 2020. What to Know If You Are Underweight While Pregnant.
Hello Motherhood. Diakses pada 2020. Causes of No Weight Gain During Pregnancy.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan