Apa Rotavirus Bisa Menjadi Penyakit Menular?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Desember 2018
Apa Rotavirus Bisa Menjadi Penyakit Menular?Apa Rotavirus Bisa Menjadi Penyakit Menular?

Halodoc, Jakarta - Istilah rotavirus mungkin masih asing terdengar di telinga kamu. Ya, sesuai dengan namanya, rotavirus merupakan nama dari salah satu jenis virus yang menginfeksi bagian usus. Virus ini merupakan penyebab utama dari penyakit akut yang bernama gastroenteritis.

Gastroenteritis sendiri merupakan infeksi yang terjadi pada lambung dan usus, yang ditandai dengan muntah-muntah dan diare yang serius. Kondisi ini banyak dialami oleh anak-anak di seluruh penjuru dunia, terutama di negara-negara berkembang dengan tingkat nutrisi dan fasilitas kesehatan yang kurang optimal.

Rotavirus telah menyebabkan lebih dari setengah juta anak di seluruh penjuru dunia meninggal setiap tahunnya. Oleh karena itu, bayi dan anak-anak yang terinfeksi virus ini harus mendapatkan perawatan intensif, karena infeksi ini dapat menyebabkan dehidrasi dengan cepat.

Pemberian vaksinasi terhadap infeksi rotavirus sudah dimulai sejak 2006. Perlu diingat, meskipun sudah diberikan vaksinasi terhadap rotavirus, bayi dan anak-anak masih dapat terkena infeksi ini. Hal tersebut disebabkan karena vaksinasi rotavirus tidak memberikan perlindungan penuh terhadap infeksi yang akan terjadi. Namun, anak-anak yang diberikan vaksinasi rotavirus memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terinfeksi rotavirus.

Gejala kondisi ini muncul setelah anak terinfeksi selama 1-3 hari. Gejala awal munculnya infeksi rotavirus ditandai dengan demam dan muntah-muntah. Kemudian, diikuti oleh diare selama 3-8 hari. Infeksi juga bisa menyebabkan nyeri pada daerah perut. Kebanyakan anak yang mengalami kondisi ini akan kehilangan kandungan air dalam tubuh dalam jumlah yang besar. Kondisi ini bahkan dapat berlangsung selama beberapa minggu. Ibu perlu mewaspadai terjadinya dehidrasi akibat infeksi rotavirus, terutama jika anak mengalami kondisi, seperti:

  • Tampak lemas, rewel, dan mengantuk, serta muncul ruam pada kulit.

  • Mengalami diare lebih dari 24 jam.

  • Sering mengalami muntah-muntah.

  • Terdapat tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil berkurang, mulut kering, menangis tanpa mengeluarkan air mata, rasa haus yang berlebihan, penurunan kesadaran, ujung jari terasa dingin, dan mata tampak cekung.

  • Demam yang dialami bersuhu 40 derajat atau lebih.

  • Buang air besar dengan feses yang berwarna hitam, dan mengandung darah atau nanah.

Bagaimana cara penularan infeksi rotavirus? Infeksi rotavirus sangat umum terjadi pada anak-anak berusia 3-35 bulan, terutama di tempat penitipan anak dan rumah sakit. Rotavirus sebagai virus penyebab diare terbanyak pada anak-anak biasanya ditularkan melalui fecal-oral, yaitu virus menyebar dari feses pengidap dan tidak sengaja masuk ke mulut seseorang. Misalnya melalui kontak dengan air, makanan, tangan, dan objek lain yang terkontaminasi.

Penyebaran ini dapat dikarenakan hal sederhana, seperti lupa mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar atau setelah membersihkan anak yang baru buang air besar. Virus ini juga dapat dengan mudah menyebar ke segala jenis objek yang dipegang, misalnya mainan atau perabotan.

Lalu, bagaimana cara mencegah datangnya infeksi rotavirus ini? Perlu disadari bahwa menjaga kebersihan diri adalah kunci utama untuk mencegah datangnya berbagai penyakit. Kamu bisa membiasakan diri untuk sering mencuci tangan untuk  membatasi penyebaran infeksi rotavirus.

Mau tahu tips kesehatan lainnya? Atau kamu punya masalah dengan kesehatan kamu atau orang terdekat kamu? Halodoc bisa jadi solusinya. Kamu bisa diskusi langsung dengan dokter ahli melalui Chat atau Voice/Video Call. Enggak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan, dan pesanan kamu akan diantar ke tempat kamu dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan