Halodoc, Jakarta – Pernah dengar diet mayo? Ini bukan diet dengan cara mengonsumsi mayonaise, ya! Dinamakan diet mayo karena diciptakan oleh tim Mayo Clinic, sebuah nirlaba dan kelompok riset medis di Amerika Serikat. Diet mayo berfokus untuk mengelola berat badan dan memperbaiki gaya hidup agar lebih sehat dalam jangka panjang.

Prinsip dari diet ini adalah energi yang keluar harus seimbang dengan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Dengan demikian, kamu bukan cuma mendapatkan berat badan yang ideal, tapi juga tubuh yang sehat dan bugar. Kalau kamu tertarik, begini cara kerja diet mayo. 

Baca juga: Menjalani Diet Mayo Saat Puasa, Amankah?

Cara Kerja Diet Mayo

Ada beberapa fase yang harus kamu lalui saat menjalani diet mayo. Fase pertama biasanya berlangsung selama dua minggu yang berfokus untuk menurunkan berat badan sebesar 2,7–4,5 kilogram. Setelah itu, kamu akan bertransisi ke fase "Live it!", di mana kamu tetap harus mengikuti aturan yang sama tetapi diperbolehkan istirahat sesekali.

Meskipun tim Mayo Clinic mengklaim bahwa kamu tidak perlu menghitung kalori, diet mayo tetap membatasi kalori yang ditentukan berdasarkan berat awal dan berkisar antara 1.200–1.600 kalori per hari untuk wanita dan 1.400–1.800 untuk pria. Kalori tersebut umumnya terdiri dari konsumsi sayuran, buah-buahan, karbohidrat, protein, produk susu, dan lemak.

Misalnya, pada diet 1.400 kalori, kamu diperbolehkan makan 4 porsi sayuran dan buah-buahan atau lebih, 5 porsi karbohidrat, 4 porsi protein atau produk susu dan 3 porsi lemak. Diet mayo mendefinisikan satu porsi buah sebagai ukuran bola tenis dan satu porsi protein sebagai ukuran setumpuk kartu atau sekitar 3 ons (85 gram).

Pada fase kedua, diet kemudian berfokus untuk mengurangi asupan sebanyak 500–1.000 kalori per hari, sehingga kamu bisa menurunkan berat badan sebanyak 0,5–1 kilogram per minggu. Jika berat badan turun terlalu cepat, kamu bisa menambahkan lebih banyak kalori. Nah, ketika kamu sudah mencapai berat badan yang diinginkan, kamu tetap harus mengatur kalori yang masuk untuk mempertahankan berat badan.

Baca juga: Hati-Hati, Ketahui Efek Samping saat Menjalani Diet Mayo

Berbagai Manfaat Diet Mayo

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, diet mayo dirancang untuk membantu menurunkan berat badan hingga 2,7-4,5 kilogram selama fase dua minggu pertama. Setelah itu, kamu akan bertransisi ke fase kedua, di mana kamu masih harus menurunkan berat 0,5-1 kilogram seminggu hingga mencapai target yang diinginkan. Dengan melanjutkan kebiasaan ini seterusnya, kamu bisa mengatur atau mengontrol berat badan kamu seumur hidup. 

Kebanyakan orang bisa menurunkan berat badan dengan program diet yang membatasi kalori setidaknya dalam jangka pendek. Pada diet mayo, metode diet ini membantu kamu untuk menjaga berat badan secara permanen dengan membuat pilihan makanan yang lebih cerdas dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Bukan cuma menurunkan berat badan dan membentuk gaya hidup sehat saja, diet mayo dinilai mampu mengurangi risiko masalah kesehatan terkait penambahan berat badan, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan sleep apnea. Nah, risiko penyakit-penyakit tersebut bisa diturunkan dengan jenis makanan yang direkomendasikan oleh diet mayo, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan lemak.

Baca juga: Turun Berat Badan Tanpa Merasa Diet, Lakukan Hal Ini

Masih ragu dan bingung untuk memulai diet mayo? Hubungi ahli gizi lewat Halodoc untuk mendapat panduan yang lebih lengkap. Tidak perlu ke luar rumah, lewat aplikasi ini kamu bisa menghubungi ahli gizi kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. The Mayo Clinic Diet: A weight-loss program for life.

Healthline. Diakses pada 2020. The Mayo Clinic Diet Review: Does It Work for Weight Loss?