Apa yang Dapat Menyebabkan Terjadinya Sindrom Gilbert?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   02 Agustus 2019
Apa yang Dapat Menyebabkan Terjadinya Sindrom Gilbert? Apa yang Dapat Menyebabkan Terjadinya Sindrom Gilbert?

Halodoc, Jakarta - Gejala mata dan kulit yang berubah menjadi kuning dapat dicurigai sebagai penyakit hepatitis. Namun, jika sudah kamu sudah memeriksakan diri ke dokter namun tidak ditemui adanya gangguan pada hati, maka bisa saja ini muncul karena penyakit lain, salah satunya adalah sindrom Gilbert.

Gejala yang harus diwaspadai saat mengidap penyakit ini adalah mual, rasa lelah yang berlebihan, nyeri atau rasa tidak nyaman di bagian perut, diare, serta nafsu makan menurun.

Baca Juga: Diidap oleh Pembalap Jonas Folger, Kenali Lebih Dalam Sindrom Gilbert

Mengapa Seseorang Bisa Mengalami Sindrom Gilbert?

Sindrom Gilbert terjadi karena kadar bilirubin indirek meningkat di dalam darah. Bilirubin indirek ini adalah pigmen berwarna kuning kecokelatan yang terbentuk sebagai hasil pemecahan sel darah merah oleh limpa. AKibatnya, mata dan kulit menjadi kekuningan. Penyakit ini tergolong dalam penyakit turunan, sehingga kamu yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami kondisi ini, harus mewaspadainya.

Penyakit ini bermula saat gen UGT1A1 mengalami mutasi. Padahal, gen ini memiliki fungsi untuk mengendalikan kadar bilirubin dalam tubuh. Gen ini menyampaikan instruksi dari otak ke organ hati agar menghasilkan enzim yang dapat merubah bilirubin indirek menjadi bilirubin direk agar dapat dibuang ke urine dan feses. Pada pengidap sindrom Gilbert, mutasi gen menyebabkan organ hati tidak mampu menghasilkan enzim tersebut, sehingga terjadi penumpukan bilirubin indirek di dalam aliran darah.

Sementara itu, mutasi gen ini bisa dipicu oleh beberapa hal, misalnya: 

  • Stres atau tekanan emosional;

  • Dehidrasi;

  • Kurang asupan makanan atau terlalu lama menjalani diet rendah kalori;

  • Olahraga berat;

  • Kurang tidur;

  • Mengidap infeksi, misalnya flu;

  • Masa pemulihan pasca-operasi.

  • Menstruasi (pada wanita).

Jika kamu memiliki atau mengalami poin-poin di atas, segera lakukan pencegahan agar tidak terjadi sindrom Gilbert. Kamu bisa bicara dengan dokter untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit ini melalui Halodoc. Dokter dapat memberikan saran terbaik untuk mencegah atau mengatasi Sindrom Gilbert.

Baca Juga: Cegah Sindrom Gilbert dengan 3 Cara Ini

Gejala yang Bisa Muncul Saat Mengalami Sindrom Gilbert

Mereka yang mengalami sindrom Gilbert umumnya tidak menyadari ia mengalami penyakit ini hingga munculnya warna kuning pada mata dan kulit. Penyakit ini menyerang mereka yang memasuki masa pubertas. Ketika kadar bilirubin meningkat maka gejala yang muncul semakin terlihat jelas. Beberapa gejala yang terjadi, antara lain:

  • Konjungtiva mata dan kulit berwarna kuning;

  • Diare;

  • Mual dan muntah;

  • Nafsu makan menurun;

  • Nyeri dan rasa tidak nyaman di bagian perut;

  • Rasa lelah yang berlebihan.

Lantas, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Sindrom Gilbert bukan kondisi yang parah, sehingga tidak dibutuhkan penanganan medis tertentu untuk mengatasinya. Namun, diperlukan obat seperti phenobarbital untuk membantu menurunkan kadar bilirubin yang tinggi dalam tubuh. Tidak hanya itu, dengan pola hidup sehat penyakit ini juga bisa sembuh dengan sendirinya. Sementara itu, beberapa hal yang dapat mencegah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah sebagai langkah mengatasi Sindrom Gilbert, antara lain: 

  • Istirahat yang cukup, setidaknya 8 jam setiap harinya;

  • Perbanyak konsumsi cairan untuk menghindari dehidrasi;

  • Makan secara teratur dan hindari diet rendah kalori;

  • Lakukan teknik relaksasi secara rutin, seperti meditasi, yoga, atau mendengarkan musik;

  • Hindari latihan fisik yang bersifat berat dalam waktu lama. Lakukan olahraga ringan atau sedang, setidaknya 30 menit setiap harinya;

  • Batasi konsumsi alkohol untuk mengurangi risiko gangguan fungsi pada organ hati.

Baca Juga: Stres dapat Memicu Munculnya Sindrom Gilbert

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan