Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Lemak Hati?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   01 Oktober 2019
Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Lemak Hati?Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Lemak Hati?

Halodoc, Jakarta – Hati adalah organ terbesar di dalam tubuh yang berfungsi membantu tubuh mencerna makanan, menyimpan energi, dan menghilangkan racun. Nah, penyakit hati berlemak adalah suatu kondisi di mana lemak menumpuk di hati dengan dua penyebabnya adalah nonalkohol dan alkohol. 

Memiliki jumlah kecil lemak di hati adalah normal, tetapi terlalu banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan. Ingin tahu lebih lanjut, baca selanjutnya di sini!

Penyebab Penyakit Lemak Hati

Dalam banyak kasus, perlemakan hati tidak menyebabkan gejala yang nyata. Namun,  kamu mungkin merasa lelah atau mengalami ketidaknyamanan ataupun rasa sakit di sisi kanan atas perut. Beberapa orang dengan penyakit hati berlemak mengalami komplikasi, termasuk jaringan parut hati. Jaringan ini dikenal sebagai fibrosis hati. 

Baca juga: Hati Lebih Berat dari Normal, Waspada Perlemakan Hati

Jika kamu mengembangkan fibrosis hati yang parah, itu dikenal sebagai sirosis. Sirosis dapat menyebabkan gejala, seperti:

  1. Kehilangan selera makan.
  2. Penurunan berat badan.
  3. Badan melemah.
  4. Kelelahan.
  5. Mimisan.
  6. Kulit yang gatal.
  7. Kulit dan mata kuning.
  8. Sakit perut.
  9. Pembengkakan perut.
  10. Pembengkakan kaki.
  11. Pembesaran payudara pada pria.
  12. Kebingungan.

Sirosis adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa. Dapatkan informasi yang kamu butuhkan untuk mengenali dan mengelolanya. Kalau kamu butuh informasi lebih jelas mengenai hal ini, bisa tanyakan langsung ke Halodoc.  

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa kapan dan di mana saja mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Bagaimana Pengobatan Penyakit Lemak Hati?

Dokter merekomendasikan penurunan berat badan untuk hati berlemak nonalkohol. Penurunan berat badan dapat mengurangi lemak di hati, peradangan, dan fibrosis. Jika dokter mendiagnosis bahwa konsumsi obat tertentu penyakit lemak hati, maka kamu harus berhenti minum obat tersebut. 

Baca juga: Ini Bahaya Hati yang Berlemak alias Fatty Liver

Konsultasikan ke dokter bila harus menghentikan obat tertentu, apakah harus secara bertahap atau beralih ke jenis obat yang lain. Bagian terpenting dari perawatan penyakit hati berlemak yang terkait dengan alkohol adalah berhenti minum alkohol. 

Jika kamu perlu bantuan untuk melakukan itu, kemungkinan besar kamu perlu bantuan terapis untuk program pemulihan alkohol. Baik penyakit hati berlemak alkoholik maupun hati berlemak nonalkohol dapat menyebabkan sirosis. 

Dokter dapat mengobati masalah kesehatan yang disebabkan oleh sirosis dengan obat-obatan, operasi, dan prosedur medis lainnya. Jika sirosis mengarah pada gagal hati, mungkin perlu transplantasi hati.

Apa saja perubahan gaya hidup yang dapat membantu penyakit hati berlemak? Jika kamu memiliki salah satu jenis penyakit hati berlemak (baik alkohol maupun non alkohol), ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu:

  1. Makan makanan yang sehat, membatasi garam dan gula, ditambah makan banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian
  2. Dapatkan vaksinasi untuk hepatitis A dan B, penyakit flu dan pneumokokus. Jika kamu mengidap hepatitis A atau B bersama dengan hati berlemak, itu lebih cenderung menyebabkan gagal hati. Orang dengan penyakit hati kronis lebih mungkin untuk mendapatkan infeksi, sehingga dua vaksinasi lainnya juga penting.
  3. Dapatkan olahraga teratur, yang dapat membantu kamu menurunkan berat badan dan mengurangi lemak di hati.
  4. Bicarakan dengan dokter sebelum menggunakan suplemen makanan, seperti vitamin, atau obat pelengkap atau alternatif atau praktik medis. Beberapa obat herbal dapat merusak hati.
Referensi:
MedlinePlus. Diakses pada 2019. Fatty Liver Disease.
Healthline. Diakses pada 2019. Everything You Need to Know About Fatty Liver.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan