Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Lakukan Tes Elektrokardiogram?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 April 2019
Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Lakukan Tes Elektrokardiogram?Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Lakukan Tes Elektrokardiogram?

Halodoc, Jakarta - Tes elektrokardiogram atau EKG akan direkomendasikan kepada seseorang yang mengalami gejala seperti nyeri dada, sesak napas, pusing, pingsan, napas cepat, atau detak jantung tidak teratur (palpitasi). EKG biasanya dilakukan untuk memantau kesehatan pengidap yang telah didiagnosis dengan masalah jantung. Gunanya adalah untuk membantu menilai alat pacu jantung buatan atau untuk memonitor efek dari obat tertentu pada jantung.

Sebenarnya tidak ada yang harus dilakukan sebelum melakukan EKG, jadi kamu tidak perlu berpuasa sebelum menjalani tes ini. Namun, kamu perlu menginformasikan pada dokter apabila kamu sedang mengonsumsi suatu obat sebelum melakukan tes EKG. Beritahukan pula dokter apabila kamu memiliki alergi terhadap pita perekat (adhesive tapes) yang mungkin digunakan untuk menempelkan elektroda dalam pemeriksaan EKG.

Elektroda EKG akan ditempelkan pada dada, pergelangan tangan, dan kaki, maka sebaiknya kamu (terutama wanita) perlu menggunakan pakaian dengan atasan dan bawahan yang terpisah. Hal ini demi mempermudah pemasangan elektroda EKG. Apabila lokasi penempelan elektroda EKG ditemukan banyak bulu, kemungkinan dokter akan meminta untuk kamu mencukurnya terlebih dulu.

Baca juga: Elektrokardiogram untuk Deteksi Penyakit Apa Saja?

Sensor yang disebut elektroda akan dilekatkan pada dada, pergelangan tangan, dan kaki, baik dengan menggunakan semacam cangkir hisap atau gel lengket. Elektroda tersebut kemudian akan mendeteksi arus listrik yang dihasilkan jantung yang diukur dan dicatat oleh mesin elektrokardiograf.

Selain itu elektrokardiogram terkadang harus dilakukan pada keadaan gawat darurat untuk mendeteksi serangan jantung dan mengetahui kondisi kerja jantung yang mungkin menyertai penyakit lainnya. Hanya saja jika pengidap direncanakan untuk melakukan pemeriksaan EKG, sebaiknya hindari penggunaan losion, minyak, atau bedak pada tubuh, terutama pada dada. Jika terdapat bulu pada dada, sebaiknya dicukur. Karena terkadang hal tersebut bisa membuat elektrode sulit menempel pada tubuh.

Baca juga: Cara Mendeteksi Takikardia Sejak Dini

Terdapat tiga jenis utama EKH yang perlu kamu kenali:

  • EKG Istirahat (resting EC) - pengidap berbaring. Selama tes, pengidap tidak diperkenankan untuk bergerak, karena impuls listrik lain bisa dirasakan oleh otot-otot lain selain jantung yang bisa mengganggu pemeriksaan jantung. Jenis EKG ini umumnya memakan waktu lima hingga sepuluh menit.
  • EKG Ambulatory (ambulatory ECG) - EKG jenis ini, atau yang disebut juga dengan holter, dilakukan dengan menggunakan alat perekam portabel yang digunakan setidaknya selama 24 jam. Pengidap bebas untuk bergerak secara normal, sementara monitor terpasang tidak muncul lagi selama tes EKG istirahat. Orang yang sembuh dari serangan jantung bisa dimonitor dengan cara ini untuk menghasilkan ketepatan fungsi jantungnya.
  • Tes Stres Jantung - pemeriksaan ini dilakukan guna merekam EKG pengidap, sementara pengidap menggunakan alat seperti sepeda atau berjalan di atas treadmill. Jenis EKG ini membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit.

Setelah dilakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), pengidap diperkenankan untuk melakukan aktivitas seperti biasa. Aktivitas yang dibatasi umumnya akan disesuaikan dengan penyakit yang dialami oleh pengidap. Hasil dari rekaman EKG bisa langsung didiskusikan dengan dokter. Setelah itu, kamu mungkin akan menjalani pemeriksaan lanjutan sesuai dengan hasil dari EKG atau penyakit yang dicurigai oleh dokter.

Baca juga: Inilah Perbedaan Katup Jantung dan Koroner

JIka kamu ingin melakukan pemeriksaan elektrokardiogram, sebaiknya berdasarkan atas rekomendasi dokter. Oleh sebab itu, diskusikan kondisi kesehatan kamu terlebih dulu dengan dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.




Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan