Apa yang Menyebabkan Anak Mengalami Tantrum?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Juli 2020
Apa yang Menyebabkan Anak Mengalami Tantrum?Apa yang Menyebabkan Anak Mengalami Tantrum?

Halodoc, Jakarta – Tantrum adalah hal yang wajar dialami oleh anak-anak yang berusia 1–3 tahun. Meski begitu, ayah dan ibu tentu bingung dan stres saat anak sedang tantrum. Pasalnya, anak yang sedang tantrum akan meluapkan emosinya dengan cara menangis kencang, berguling-guling di lantai, sampai melempar barang. Nah, mengetahui apa yang menyebabkan anak mengalami tantrum dapat memudahkan ayah dan ibu untuk mengetahui cara untuk menenangkan anak.

Tantrum biasanya disebabkan oleh terbatasnya kemampuan anak untuk mengekspresikan perasaannya. Karena itu, mereka hanya bisa meluapkan emosinya dengan cara menangis, berteriak-teriak dan menjerit. 

Tidak hanya anak-anak yang masih kecil, anak yang lebih besar pun juga bisa mengalami tantrum. Hal ini bisa jadi karena mereka belum belajar cara yang lebih tepat untuk mengekspresikan atau mengelola perasaannya.

Berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi penyebab tantrum:

1.Lingkungan

Tantrum bisa saja disebabkan karena anak merasa kewalahan oleh sesuatu. Jadi, bila Si Kecil sering tantrum ketika berada di lingkungan tertentu, berhentilah sejenak dan perhatikan hal apa di lingkungan tersebut yang menyebabkan anak mengamuk. Apakah mungkin karena tempat tersebut terlalu banyak orang? Atau lingkungan tersebut terlalu berisik? Terlalu sempit? Terlalu banyak warna? Atau apakah anak mengamuk karena terlalu sering disentuh orang lain?

Anak biasanya sering mengalami tantrum ketika berada di supermarket karena mereka menginginkan sesuatu yang ada di sana. Bila hal ini sering terjadi, cobalah untuk mempersingkat kunjungan ayah dan ibu di supermarket sampai anak dapat belajar untuk mengendalikan emosinya saat ia menginginkan sesuatu. Baru setelah itu, ayah dan ibu dapat secara bertahap menambah waktu saat berkunjung supermarket. 

Baca juga: Tips Mengatasi Anak Tantrum di Tempat Umum

2.Ketakutan

Kemungkinan lain penyebab tantrum pada anak adalah ketakutan. Bila kamu takut laba-laba, coba bayangkan bagaimana perasaanmu bila suatu hari nanti bertemu dengan laba-laba? Tentunya kamu akan merasa takut yang luar biasa bukan? Bila penyebab tantrum pada anak kamu adalah rasa takut, pikirkanlah cara bagaimana kamu dapat membantu anak untuk belajar mengendalikan rasa ketakutannya saat melihat bahaya.

Baca juga: Si Kecil Penakut? Ini Kiat Mengatasinya

3.Orang Tertentu

Tantrum pada anak kadang-kadang juga dapat dipicu oleh orang tertentu. Misalnya, Si Kecil mungkin baru saja bertengkar dengan saudaranya. Pada kebanyakan kasus, anak-anak yang tantrum karena hal ini dapat membaik dengan sendirinya tanpa campur tangan orangtua. Namun, bila amarahnya tidak kunjung membaik dan malah memburuk, segeralah lakukan sesuatu untuk menenangkan anak.

4.Waktu Tertentu

Perhatikan juga apakah tantrum anak terjadi pada waktu-waktu tertentu? Bila iya, kemungkinan anak bergumul dengan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang terjadi pada waktu itu. Misalnya, Si Kecil tantrum setiap kali ayah atau ibu akan pergi meninggalkan rumah untuk bekerja. Bila demikian, cobalah memberi pengertian pada anak mengenai hal itu dan berilah waktu perpisahan yang sedikit lebih lama bagi anak.

5.Kata-Kata Tertentu

Coba pikirkan apakah ada kalimat yang ayah atau ibu ucapkan yang menjadi pemicu tantrum pada anak? Misalnya, ayah atau ibu mungkin melarang Si Kecil melakukan sesuatu dengan menakut-nakutinya atau mengancamnya, sehingga membuat anak mengalami tantrum. Bila kata-kata ayah atau ibu yang menjadi penyebab tantrum anak, cobalah untuk memikirkan kalimat atau cara mendisiplinkan anak yang lebih baik.

6.Ke-Plin-Plan-an Orangtua

Menjadi orangtua memang sangat menyibukkan dan melelahkan, sehingga wajar saja bila orangtua mudah kehilangan konsistensi alias menjadi plin-plan. Jadi, ketika ayah atau ibu mengatakan pada anak bahwa ia boleh bermain sekarang juga, lalu tiba-tiba berubah pikiran dan mengatakan pada anak bahwa ia baru boleh main setelah makan malam, hal ini bisa membuat anak marah dan akhirnya mengalami tantrum. 

Pikirkan kembali apakah anak tantrum diakibatkan oleh kurangnya konsistensi dari ayah atau ibu. Tidak ada orang yang dapat konsisten sepanjang waktu. Jadi, akuilah bila ayah atau ibu memang sempat plin-plan dan tenangkan anak dengan cara meminta maaf dan menghiburnya.

Baca juga: 4 Cara untuk Mencegah Anak Mengalami Tantrum

Nah, itulah beberapa hal yang mungkin bisa menjadi penyebab tantrum pada anak. Bila ayah atau ibu ingin bertanya seputar pola asuh anak, coba tanyakan saja pada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Ayah atau ibu bisa menghubungi dokter ahli dan terpercaya melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
The Kid Calmer. Diakses pada 2020. 10 common causes of a child’s tantrum.
Raising Children. Diakses pada 2020. Tantrums: why they happen and how to respond.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan