Apa yang Perlu Diketahui Tentang Proses Pembekuan Darah?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Mei 2021
Apa yang Perlu Diketahui Tentang Proses Pembekuan Darah?Apa yang Perlu Diketahui Tentang Proses Pembekuan Darah?

Halodoc, Jakarta - Saat mengalami luka, kebanyakan orang dapat sembuh dengan sendirinya ketika tubuh menghentikan perdarahan tersebut. Proses ini disebut juga dengan pembekuan darah. Hal ini membutuhkan peran dari keping darah untuk membentuk sumbatan agar darah tidak keluar terus-menerus, setelah itu luka dapat tertutup seutuhnya. Namun, bagaimana proses lengkapnya hal ini dapat terjadi? Berikut ulasannya!

Proses Pembekuan Darah saat Terjadi

Darah mengalir melalui pembuluh darah guna mengirimkan oksigen dan nutrisi ke seluruh organ tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Fungsi dari darah lainnya adalah untuk pembekuan darah atau koagulasi merupakan proses penting yang dapat menghentikan keluarnya darah secara berlebihan ketika terluka. Proses ini juga penting untuk memperbaiki pembuluh darah yang terganggu.

Baca juga: Ini Bahaya Pembekuan Darah bagi Kesehatan

Pembekuan darah terjadi saat pembuluh darah mengalami cedera, sehingga memancing tubuh untuk melakukan proses tersebut. Dengan cara ini, tubuh akan memperbaiki kerusakan untuk menghentikan terjadinya perdarahan. Contohnya, saat kerusakan terjadi, trombosit awal akan membentuk sumbatan pada daerah yang terkena.

Dalam proses pembekuan darah, terjadi kaskade koagulasi yang merupakan proses kimia kompleks dengan menggunakan 10 protein berbeda. Semua protein ini ditemukan di dalam plasma darah. Singkat kata, proses pembekuan ini mengubah darah dari cairan menjadi sesuatu yang padat untuk menutup lokasi cedera. Berikut ini proses terjadinya pembekuan darah:

  • Cedera: Terjadinya luka pada kulit yang menyebabkan robekan di dinding pembuluh darah sehingga keluarnya aliran darah.
  • Penyempitan pembuluh darah: Untuk mengurangi kehilangan darah, pembuluh darah segera menyempit yang dapat membatasi aliran darah yang melalui pembuluh tersebut.
  • Sumbatan trombosit: Saat tubuh menanggapi luka, sel-sel kecil dalam darah yang disebut trombosit diaktifkan. Trombosit dapat menempel satu sama lain menuju lokasi cedera untuk membentuk sumbatan. Kumpulan protein lainnya juga dapat membantu trombosit untuk mempercepat penyembuhan.
  • Bekuan fibrin: Terakhir, faktor pembekuan darah dapat memicu produksi fibrin, yaitu zat yang dapat membentuk sumbatan dan gumpalan. Selama beberapa hari, gumpalan tersebut akan menguat kemudian menghilang saat dinding pembuluh darah yang terluka dapat sembuh.

Di samping itu, tubuh perlu mengontrol dan membatasi pembekuan darah agar tidak terjadi secara berlebihan. Hal ini termasuk menghilangkan gumpalan yang berlebih yang tidak diperlukan lagi. Jika seseorang mengalami kelainan pada sistem yang mengontrol proses pembekuan darah, perdarahan, atau penggumpalan darah yang berlebihan mungkin saja terjadi. Hal ini tentu berpotensi untuk mengancam nyawa.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Pembekuan Darah Terjadi?

Seseorang yang mengalami penggumpalan darah berlebihan dapat berisiko mengalami stroke dan serangan jantung karena membentuk sumbatan pada pembuluh darah. Di sisi lain, proses pembekuan darah yang buruk juga dapat menyebabkan kehilangan darah yang parah, bahkan mungkin saja cedera menjadi lebih sulit disembuhkan.

Maka dari itu, setelah kamu mengetahui proses pembekuan darah ketika terjadi, diagnosis masalah yang berhubungan dengan hal ini lebih mudah untuk dilakukan. Jika kamu mengalami masalah pembekuan darah, ada baiknya langsung segera mendapatkan pemeriksaan untuk mencegah segala hal yang dapat membahayakan.

Baca juga: Mengapa Gangguan Pembekuan Darah Terjadi?

Kamu juga dapat memesan pemeriksaan terkait pembekuan darah pada rumah sakit yang bekerja sama dengan Halodoc. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan hanya dengan penggunaan smartphone. Unduh aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
Hem Aware. Diakses pada 2021. The Blood Clotting Process: What Happens if You Have a Bleeding Disorder.
News Medical Life Sciences. Diakses pada 2021. Blood Clotting Process.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan