Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Mengalami Delirium?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 Februari 2021
Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Mengalami Delirium?Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Mengalami Delirium?

Halodoc, Jakarta - Apakah kenalan atau orang di sekitar kamu ada yang kerap mengalami kebingungan dan suka melamun sendiri, bahkan tidak merespon saat dipanggil? Bisa jadi dirinya mengidap gangguan yang bernama delirium. Gangguan ini termasuk penyakit mental yang serius sehingga perlu mendapatkan penanganan segera. Namun, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saat mengalami masalah mental ini? Berikut ulasannya!

Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Mengalami Delirium

Delirium adalah gangguan serius yang terjadi terkait perubahan kondisi mental seseorang secara tiba-tiba, biasanya terjadi selama satu hingga dua hari. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan berpikir dan berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan. Seseorang dengan gangguan ini kerap merasa bingung, bahkan semakin parah dari sebelumnya serta sering merasakan kantuk. Tentu hal ini dapat membuat bingung orang di sekitar karena perubahan tidak terduga.

Baca juga: Harus Tahu, Penanganan untuk Mengatasi Delirium

Disebutkan juga jika delirium adalah penyakit yang dapat terjadi akibat satu atau beberapa faktor yang berkontribusi, seperti penyakit parah atau kronis, perubahan keseimbangan metabolik, melakukan pengobatan, infeksi, pembedahan, hingga berhenti dari konsumsi alkohol atau ketergantungan obat. Baru-baru ini juga delirium disebut dapat menjadi salah satu gejala awal dari infeksi virus corona pada pengidap demensia.

Lalu, apa saja gejala yang terjadi pada tubuh saat mengalami delirium?

Gejala dari delirium biasanya timbul dalam beberapa jam hingga hitungan hari. Gangguan ini sering berfluktuasi sepanjang hari dan mungkin saja terjadi serangan tanpa menimbulkan gejala. Selain itu, gejala dari penyakit mental ini menjadi lebih buruk saat terjadi di malam hari dan saat lingkungan di sekitarnya terlihat tidak familiar. Seseorang dengan gangguan ini kerap tidak sadar tentang perubahan yang terjadi. Nah, berikut ini gejala yang dapat terjadi:

  • Mudah untuk teralihkan.
  • Alami disorientasi atau kurangnya kesadaran tentang lingkungan sekitar.
  • Tiba-tiba tidak dapat melakukan sesuatu dengan normal, bahkan pada hal-hal dasar.
  • Sulit untuk berbicara jelas atau mengikuti percakapan yang ada.
  • Mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba.
  • Alami halusinasi, seperti melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
  • Mengalami delusi hingga menjadi paranoid dengan orang di sekitarnya.

Baca juga: Penjelasan tentang Delirium yang Muncul Akibat Infeksi COVID-19

Selain itu, delirium terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan gejala lainnya yang dialami seseorang. Untuk mengetahui pembagian dari jenis penyakit mental ini, berikut ini penjelasan lengkapnya:

  • Delirium hiperaktif: Seseorang yang mengalami tipe ini terbilang paling mudah untuk dikenali. Gejala yang dapat timbul, seperti perasaan gelisah, agitasi, perubahan suasana hati yang cepat, hingga mengalami halusinasi.
  • Delirium hipoaktif: Gangguan ini mungkin termasuk ketidakaktifan atau berkurangnya aktivitas motorik, kelesuan, rasa kantuk yang tidak normal, hingga kerap merasa linglung tanpa alasan yang jelas.
  • Delirium campuran: Pada jenis ini, tanda dan gejalanya merupakan campuran antara delirium jenis hiperaktif dan hipoaktif. Seseorang yang mengidapnya dapat dengan cepat beralih dari jenis hiperaktif, lalu mengalami hipoaktif.

Baca juga: Inilah 7 Jenis Delirium yang Perlu Diketahui

Jika seseorang yang kamu kenal mengalami beberapa gejala yang disebutkan, ada baiknya untuk segera mendapatkan penanganan medis. Salah satu pengobatan yang efektif mengatasi gangguan delirium adalah melakukan konseling. Metode ini baik untuk mengembalikan pikiran yang selama ini terganggu. Dengan ini, perasaan nyaman dan aman dapat dirasakan sehingga gangguan yang menyerang menjadi lebih baik.

Referensi:
Alzheimer’s Society. Diakses pada 2021. Delirium.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Delirium.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan