Apakah Ada Makanan untuk Menyembuhkan Hepatitis B?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Juni 2021
Apakah Ada Makanan untuk Menyembuhkan Hepatitis B?Apakah Ada Makanan untuk Menyembuhkan Hepatitis B?

Halodoc, Jakarta - Hepatitis adalah kondisi peradangan hati. Saat hati meradang atau rusak, fungsinya bisa terpengaruh. Penggunaan alkohol yang berlebihan, racun, beberapa obat, dan kondisi medis tertentu semuanya dapat menyebabkan hepatitis.

Infeksi hepatitis dapat disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Apakah ada makanan untuk menyembuhkan hepatitis B? Baca selengkapnya di sini!

Tidak Ada Makanan yang Dapat Sembuhkan Hepatitis B

Tidak ada makanan yang dapat menyembuhkan hepatitis B. Namun, orang dengan hepatitis perlu mengikuti gaya hidup sehat untuk meminimalkan kerusakan pada hati. Mulailah melindungi hati dengan lebih memperhatikan nutrisi.

Baca juga: Jenis Makanan yang Dapat Meringankan Hepatitis B

Pola makan sehat tersebut haruslah mencakup:

1. Konsumsi banyak buah dan sayur.

2. Biji-bijian utuh seperti gandum, beras merah, barley, dan quinoa.

3. Protein tanpa lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, putih telur, dan kacang-kacangan.

4. Produk susu rendah lemak atau tidak berlemak.

5. Lemak sehat seperti yang ada dalam kacang-kacangan, alpukat, dan minyak zaitun.

Untuk membantu tubuh memproses makanan dengan lebih baik, kamu juga perlu memperhatikan asupan cairan. Air putih lebih baik daripada minuman berkafein seperti kopi dan minuman bersoda. 

Ingatlah bahwa pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan kerusakan hati. Jika kamu makan terlalu banyak makanan berminyak, berlemak, atau bergula berkalori tinggi, berat badan akan bertambah dan lemak akan mulai menumpuk di hati. 

Pantangan Makanan untuk Pengidap Hepatitis B

Kondisi hati berlemak dapat berkontribusi untuk mengembangkan sirosis, atau jaringan parut, pada hati. Lemak di hati juga dapat mengganggu keefektifan obat yang menargetkan virus hepatitis. Untuk itu, kamu perlu menghindari jenis makanan berikut:

Baca juga: Meski Mudah Menular, Hepatits C Bisa Disembuhkan

1. Lemak jenuh ditemukan dalam mentega, krim asam, dan makanan olahan susu berlemak tinggi lainnya, potongan daging berlemak, dan makanan yang digoreng.

2. Camilan manis seperti kue, kue, soda, dan makanan panggang kemasan.

3. Makanan yang banyak dicampur garam.

4. Alkohol.

Baca juga: Perlu Tahu, Fakta Medis Seputar Minuman Beralkohol

Banyak ahli menganjurkan agar pasien hepatitis B menghindari kerang mentah atau setengah matang, yang dapat menjadi sumber virus dan bakteri. Kamu juga dapat mempertimbangkan untuk membatasi konsumsi makanan olahan, karena makanan tersebut dapat mengandung bahan kimia tambahan dan garam tingkat tinggi.

Karena hati sedang melawan virus hepatitis, lakukan tindakan pencegahan khusus untuk melindungi dari penyakit apa pun yang dapat meningkatkan kemungkinan kerusakan hati. Cuci semua daging, buah, dan sayuran untuk menghilangkan residu yang berpotensi berbahaya, dan cuci tangan dengan seksama sebelum dan sesudah menangani makanan untuk mencegah kontaminasi silang.

Pengidap hepatitis B harus berbicara dengan dokter tentang multivitamin yang dikonsumsi sekali sehari untuk membantu mempercepat penyembuhan. Namun, kamu juga sebaiknya tidak mengonsumsi terlalu banyak suplemen vitamin dan mineral tertentu, karena beberapa dapat menyebabkan kerusakan hati. Berhati-hatilah terhadap suplemen dengan kandunga:

1. Zat besi.

2. Vitamin A.

3. Vitamin B3 (niasin).

4. Vitamin C.

5. Vitamin D.

Demikianlah informasi mengenai hepatitis B, butuh informasi lebih detail mengenai isu kesehatan apapun, bisa ditanyakan langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kalau kamu butuh membeli obat untuk hepatitis B kamu bisa membelinya melalui aplikasi Halodoc. Jangan lupa download ya!


Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2021. Tips to Avoid Liver Damage From Hepatitis.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Hepatitis B Questions and Answers for the Public.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan