Apakah Bakat Seni Anak Dipengaruhi Gen atau Hanya Kebetulan?

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 Juli 2022

“Bakat anak bukan hanya dipengaruhi oleh genetik tetapi juga dari faktor kebetulan. Dengan mengetahui bakat anak, tentu pengarahan kemampuannya bisa dilakukan dengan lebih baik.”

Apakah Bakat Seni Anak Dipengaruhi Gen atau Hanya Kebetulan?Apakah Bakat Seni Anak Dipengaruhi Gen atau Hanya Kebetulan?

Halodoc, Jakarta – Beberapa orang tua menilai jika anaknya memiliki bakat pada suatu hal, seperti menyanyi atau menggambar. Meski begitu, banyak orang yang menganggap jika kemampuan seni tersebut pasti disebabkan oleh faktor genetik. Apakah hal tersebut benar? 

Bakat Seni, Kombinasi Antara Faktor Genetik dan Kebetulan

Bakat setiap anak bisa berbeda-beda satu sama lain. Namun yang jadi pertanyaan, apakah hal ini benar-benar dipengaruhi hanya karena faktor genetik atau adanya suatu kebetulan. 

Sebuah penelitian menyebut jika kemampuan yang dimiliki seseorang dapat dipengaruhi oleh struktur otak. Untuk bakat yang berhubungan seni, area otak yang berhubungan dengan kemampuan motorik dan visual yang lebih memiliki peran. 

Lalu, apakah hal ini dipengaruhi hanya oleh faktor genetik atau karena kebetulan semata?

Faktanya, bakat setiap anak bukan hanya dipengaruhi oleh faktor genetik atau kebetulan, tetapi dari kombinasi keduanya. Seseorang yang memiliki bakat terkait genetik, bisa mempelajari sesuatu dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan seseorang yang tidak memiliki bakat.

Namun jika bakat tersebut tidak selalu diasah, kemampuan yang ada tentu tidak akan meningkat. Bahkan bisa jadi kalah oleh seseorang yang tidak memiliki bakat, tetapi rutin berlatih agar kemampuannya terus meningkat. Memang bakat bisa membuat seseorang lebih cepat untuk bisa, tetapi keinginan kuat untuk belajar juga diperlukan.

Sifat artistik atau kreatif seseorang bisa dikaitkan dengan kepribadiannya yang terbuka akan suatu pengalaman. Disebutkan jika ada fondasi dasar terkait neurobiologis untuk sifat kreatif. Maka dari itu, sangat mungkin jika kapasitas bakat seseorang dipengaruhi oleh faktor genetik.

Pada sebuah penelitian lain yang diterbitkan oleh Journal of Personality, disebutkan jika faktor genetika dan lingkungan yang secara kebetulan mendukung, dapat berkontribusi pada bakatnya. Meski memang, genetika tampaknya memainkan peran yang lebih besar akan hal tersebut.

Meski seseorang memiliki bakat, hal tersebut harus terus diasah agar kemampuan yang ada terus bertambah. Perlu juga dipahami jika seseorang yang tidak memiliki bakat genetik tetap bisa memiliki kemampuan yang sama jika bekerja keras. Pengalaman yang ditorehkan tentu akan meningkatkan kemampuan yang ada.

Cara Mengetahui Bakat Anak

Setiap orang tua perlu paham jika hal yang perlu diketahui bukan bakat anak, tetapi potensi dari bakatnya. Nah, untuk tahu berbagai potensi pada anak, simak beberapa tips berikut ini:

1. Biarkan Bereksplorasi Sesuai Keinginan

Pola  asuh anak yang tepat dapat menemukan potensi bakat dari anak. Si Kecil hanya perlu melakukan aktivitas yang diinginkannya. Sebaiknya untuk tidak memberikan perintah tentang hal yang perlu dilakukan dan disukai. Dukung aktivitas yang ia sukai sambil memberikan penjelasan terkait hal yang dilakukannya.

2. Rutin Amati Aktivitasnya

Setiap orang tua perlu memperhatikan aktivitas yang dilakukan anaknya. Setelah itu ajukan pertanyaan tentang seberapa menyenangkannya aktivitas yang dilakukan serta pengalaman yang didapatkan. Jika anak merasa tidak menikmati aktivitas yang dilakukannya, cobalah untuk mengalihkannya melakukan hal lainnya.

3. Asah Kemampuannya

Jika sudah mengetahui aktivitas yang disukai oleh anak, cobalah untuk meningkatkan kemampuannya dengan mengasah secara rutin. Contohnya, jika ia memiliki ketertarikan pada suatu alat musik, cobalah untuk membelikannya mainan yang menyerupai atau menyekolahkannya untuk belajar memainkan alat musik tersebut.

4. Berikan Apresiasi atas Usahanya

Apresiasi perlu dilakukan oleh kedua orang tuanya saat anak sudah bekerja keras untuk melakukan bakatnya. Tidak selamanya perlu diberikan hadiah, pujian juga bisa membuat anak merasa bahagia. Dengan begitu, anak tidak takut untuk mengambil risiko dan membuat kesalahan, sehingga ia belajar sesuatu. Hal ini membuatnya lebih siap untuk meningkatkan kemampuannya.

5. Buat Peluang untuk Berkembang

Untuk mengembangkan kemampuannya, cobalah untuk membuat anak mengikuti lomba atau pertandingan. Anak bisa melihat orang-orang seumurannya atau yang lebih besar memiliki kemampuan yang lebih tinggi darinya. Hal ini bisa meningkatkan keinginannya untuk terus belajar serta kepercayaan dirinya, sehingga ia merasa bisa juga mencapai kemampuan yang sama.

Itulah fakta tentang bakat seni anak yang bisa dipengaruhi oleh faktor genetik dan juga kombinasi kebetulan. Meski begitu, penting untuk terus mengasah kemampuan yang ada karena bisa terbuang secara sia-sia jika dibiarkan begitu saja. Menemui psikolog untuk mengetahui cara meningkatkan kemampuannya juga sangat baik untuk dilakukan.

Bisa juga lho untuk berinteraksi dengan psikolog atau psikiater dari Halodoc melalui fitur tanya dokter. Dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam berinteraksi dengan ahli medis bisa dilakukan dimana dan kapan saja. Maka dari itu, segera gunakan aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
The Guardian. Diakses pada 2022. What is talent – and can science spot what we will be best at?
Healthline. Diakses pada 2022. Got It from My Mama: Creativity Is Heritable, Says Science.
India Parenting. Diakses pada 2022. Talent Identification in Children.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan