Apakah Ibu Menyusui dan Wanita Hamil Dilarang Makan Pedas?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 Juni 2022

“Tidak benar adanya jika ibu menyusui dan wanita hamil dilarang makan pedas. Namun, hal tersebut dilakukan dalam batasan wajar agar tidak menimbulkan efek samping bagi ibu dan juga Si Kecil.”

Apakah Ibu Menyusui dan Wanita Hamil Dilarang Makan Pedas?Apakah Ibu Menyusui dan Wanita Hamil Dilarang Makan Pedas?

Halodoc, Jakarta – Bagi pecinta makanan pedas, makan terasa tidak lengkap tanpa sentuhan cabai. Kebiasaan ini cenderung sulit dihilangkan, karena bagi pecintanya, ada kenikmatan tersendiri di balik sensasi rasa pedas yang muncul di lidah. Lantas, apakah ibu menyusui dan wanita hamil dilarang makan pedas?

Apakah Benar Wanita Hamil Dilarang Makan Pedas?

Omong-omong soal tema yang dibahas, dikutip dari jurnal Influence of maternal diet on flavor transfer to amniotic fluid and breast milk and children’s responses: a systematic review, menyebutkan jika konsumsi makanan tertentu selama kehamilan dapat mengubah “rasa” cairan ketuban. Namun nyatanya, tidak ada penelitian yang menyebutkan asupan makanan pedas secara khusus.

Jadi, kalau mau konsumsi makanan pedas selama kehamilan, aman, kok, untuk bayi, asalkan ibu memiliki batasan. Jika dikonsumsi secara berlebihan, hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan rasa mual di pagi hari pada trimester pertama kehamilan. Sedangkan pada trimester dua dan tiga, konsumsi makanan pedas bisa memicu sejumlah kondisi berikut ini:

  • Sakit di area ulu hati, karena rahim yang tumbuh menekan dan memicu produksi asam lambung berlebih.
  • Gangguan pencernaan.
  • Mual akibat produksi asam lambung berlebihan.
  • Peningkatan gejala gastroesophageal reflux (GERD).

Ketimbang mengonsumsi makanan pedas, ibu bisa mengganti asupan dengan yang lebih bergizi. Ibu hamil disarankan untuk memperbanyak asupan buah beri, kacang-kacangan, ikan dengan kandungan omega-3 dan 6, telur, sayuran dengan tinggi antioksidan, dan daging tanpa lemak.

Pentingnya Pola Makan Bergizi Seimbang

Faktanya, penelitian dari jurnal Flavor Perception and Preference Development in Human Infants menunjukkan bahwa bayi yang terpapar berbagai rasa melalui cairan ketuban selama kehamilan dan ASI lebih mudah menerima berbagai rasa makanan saat mulai mengonsumsi makanan padat.

Pada beberapa orang, mengonsumsi makanan pedas dapat memicu reaksi asam lambung berlebihan yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Jika ibu mengalaminya, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan.

Menyusui berarti memasukkan makanan yang ibu makan ke dalam perut bayi. Jadi, sebisa mungkin penuhi asupannya dengan konsumsi makanan bergizi seimbang. Sertakan makanan berprotein 2-3 kali per hari, seperti daging, unggas, ikan, telur, susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian. 

Ibu menyusui juga disarankan untuk mengonsumsi tiga porsi sayuran dan dua porsi buah per hari. Sertakan biji-bijian, seperti roti gandum, pasta, sereal dan oatmeal dalam menu makanan harian. Dengan begitu, anak menjadi lebih sehat berkat makanan bernutrisi yang ibu konsumsi.

Tidak benar adanya jika ibu menyusui dan wanita hamil dilarang makan pedas. Namun, semua hal harus dikonsumsi dalam batasan wajar agar tidak terjadi efek samping yang berbahaya. Jika ibu ingin melakukan pemeriksaan diagnosis terkait dengan kondisi medis tertentu, silahkan buat janji medis sekarang juga.

Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan rutin selama masa kehamilan guna memantau kesehatan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika ibu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, silahkan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Can You Eat Spicy Food While Breastfeeding?
Healthline. Diakses pada 2022. Can You Eat Spicy Food While Pregnant?
Ann Nutr Metab. 2017;70 Suppl 3:17-25. Diakses pada 2022. Flavor Perception and Preference Development in Human Infants.
Am J Clin Nutr. 2019 Mar 1;109(Suppl_7):1003S-1026S. Diakses pada 2022. Influence of maternal diet on flavor transfer to amniotic fluid and breast milk and children’s responses: a systematic review.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan