Apakah Indonesia Aman dari Ancaman Flu Burung?

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   23 Juni 2019
Apakah Indonesia Aman dari Ancaman Flu Burung? Apakah Indonesia Aman dari Ancaman Flu Burung?

Halodoc, Jakarta - Tercatat sejak tahun 2003, Indonesia merupakan negara dengan jumlah korban terbanyak akibat wabah flu burung. Status Kondisi Luar Biasa atau KLB untuk flu burung kerap ditetapkan oleh pemerintah. Penyakit ini tidak bisa dianggap sepele karena dalam kasus penularan flu burung terhadap manusia di Indonesia, hampir 80 persen berakhir dengan kematian.

Virus flu ini cukup berbahaya dan menyebar dari unggas ke manusia melalui kontak langsung. Selain itu virus ini bisa bermutasi dan menyebar dari manusia ke manusia. Hingga tahun 2018, penyebaran flu burung masih terjadi di 68 negara dengan laporan kejadian mencapai 5.000 laporan. Meski sudah lama tidak terdengar kasusnya, namun sebagai warga Indonesia patut waspada terhadap virus H5N1 ini, karena sejak awal wabah ini menyerang, Indonesia menjadi negara dengan kasus flu burung terbanyak dengan jumlah warga meninggal paling tinggi.

Baca Juga: Banyak Macamnya, Ketahui Perbedaan Jenis Flu Ini

Lalu, Apakah Indonesia Sudah Aman dari Flu Burung?

Bisa dikatakan bahwa Indonesia belum sepenuhnya aman dari flu burung. Pasalnya, orang Indonesia cukup banyak yang masih memelihara ayam di pekarangan rumah. Flu burung bisa saja terjadi kembali di Indonesia jika penduduknya tidak memerhatikan kebersihan lingkungan mereka. Terlebih mereka yang masih tinggal atau memiliki kontak dengan unggas. Virus flu burung mudah terinfeksi ke manusia melalui kontak dekat dengan burung yang terinfeksi (hidup atau mati), termasuk di antaranya:

  • Menyentuh burung yang terinfeksi.

  • Menyentuh kotoran atau kandang unggas yang terinfeksi.

  • Membunuh atau menyiapkan unggas yang terinfeksi untuk dimasak.

  • Pasar di mana burung hidup dijual juga bisa menjadi sumber flu burung. Hindari mengunjungi pasar-pasar ini jika kamu bepergian ke negara-negara yang memiliki wabah flu burung.

Namun kamu tidak perlu khawatir berlebihan karena kamu tidak dapat tertular flu burung melalui makan unggas atau telur yang dimasak sepenuhnya. Bahkan di daerah dengan wabah flu burung.

Baca Juga: Perkembangan Pengobatan Flu Burung

Langkah Mencegah Flu Burung

Sebelum melakukan pencegahan, sebaiknya kamu pahami dulu gejala awal saat virus ini menginfeksi. Gejala utama flu burung muncul dengan cepat, termasuk suhu yang tinggi atau perasaan panas ataupun gemetar, otot sakit, sakit kepala, dan batuk. Gejala awal lainnya, termasuk diare, sakit perut, sakit dada, pendarahan dari hidung dan gusi, serta konjungtivitis.

Jika kamu kerap bersentuhan dengan unggas, atau tinggal dekat dengan unggas, maka kamu harus melakukan langkah pencegahan berikut:

  • Sering mencuci tangan dengan air hangat dan sabun, terutama sebelum dan sesudah memegang makanan, khususnya unggas mentah.

  • Gunakan peralatan yang berbeda untuk daging yang dimasak dan mentah.

  • Pastikan daging dimasak sampai mengepul panas.

  • Hindari kontak dengan unggas hidup maupun mati.

  • Jangan mendekat atau menyentuh kotoran burung maupun burung yang sakit atau mati.

  • Jangan pergi ke pasar hewan hidup atau peternakan unggas.

  • Jangan makan unggas atau bebek mentah atau kurang matang.

  • Jangan makan telur mentah.

Baca Juga: Komplikasi Flu Burung Sebabkan Pneumonia

Itulah ulasan mengenai kemungkinan mewabahnya kembali flu burung di Indonesia. Jika suatu hari kamu mengalami gangguan kesehatan tepat setelah melakukan kontak dengan unggas, maka kamu harus memeriksakan diri ke dokter. Dengan melakukan penanganan yang tepat di rumah sakit, maka hal ini bisa meminimalisir risiko. Kini kamu juga bisa pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui Halodoc. Praktis, bukan? Kamu juga bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play, ya!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan