Apakah Listeriosis Termasuk Penyakit Berbahaya?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   27 Agustus 2020
Apakah Listeriosis Termasuk Penyakit Berbahaya? Apakah Listeriosis Termasuk Penyakit Berbahaya?

Halodoc, Jakarta – Memastikan makanan yang kita konsumsi higienis adalah salah satu upaya menjaga kesehatan tubuh. Sayangnya, sangat sulit mendeteksi adanya bakteri dengan mata telanjang. Listeria adalah salah satu bakteri yang berisiko mengontaminasi makanan yang dikonsumsi. Tidak seperti Salmonella, bakteri Listeria mampu bertahan hidup dalam suhu yang dingin bahkan beku. 

Sudah bisa dibayangkan kan seberapa bahayanya bakteri ini? Listeria pun sangat harus diwaspadai pada ibu hamil dan bayi yang baru lahir. Listeriosis adalah istilah kondisi medis akibat infeksi bakteri Listeria. Ketahui tentang bahaya listeria lebih lanjut dalam penjelasan berikut 

Baca juga: Ketahui Lebih Lanjut Tentang Penyebab Listeriosis

Apakah Listeriosis Termasuk Penyakit Berbahaya?

Kebanyakan orang yang terserang listeriosis perlu di rawat di rumah sakit secara intensif. Melansir dari CDC, sekitar satu dari lima orang yang terinfeksi listeriosis meninggal dunia. Apalagi jika penyakit ini menyerang ibu hamil. Listeriosis dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, atau kematian bayi baru lahir. 

Meski lebih berisiko dialami ibu hamil dan bayi baru lahir, individu lain yang terserang listeriosis juga memerlukan perawatan intensif mengingat infeksi listeria mampu memengaruhi saraf, sehingga berisiko menyebabkan kematian. 

Penyebab dan Gejala Listeriosis

Bakteri Listeria umumnya ditemukan di tanah, air, dan kotoran hewan. Seseorang bisa terinfeksi listeria melalui makan atau cara berikut:

  • Sayuran mentah yang telah terkontaminasi bakteri dari tanah atau dari kotoran yang tercemar lalu digunakan sebagai pupuk.
  • Daging yang terkontaminasi.
  • Susu yang tidak dipasteurisasi atau makanan yang dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi.
  • Makanan olahan tertentu seperti keju lunak, hot dog, dan daging deli yang telah terkontaminasi setelah diproses.
  • Bayi yang belum lahir dapat tertular infeksi listeria dari ibunya.

Ketika terinfeksi bakteri listeria, kamu mungkin mengalami demam, panas dingin, nyeri otot, mual, dan diare. Gejala bisa dimulai dalam beberapa hari setelah kamu mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Namun, ada pula yang baru merasakan gejalanya setelah 30 hari atau lebih sebelum tanda dan gejala infeksi pertama dimulai.

Baca juga: Inilah Pemeriksaan untuk Mendeteksi Munculnya Listeriosis

Jika infeksi listeria telah menyebar ke sistem saraf, tanda dan gejala dapat meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Leher kaku.
  • Kebingungan atau menurunnya kesadaran.
  • Kehilangan keseimbangan.
  • Kejang.

Selama kehamilan, infeksi listeria cenderung menyebabkan tanda dan gejala ringan pada ibu. Meski begitu, infeksi listeria bisa memberikan efek buruk pada janin, seperti meninggal dalam kandungan, atau mengalami infeksi yang mengancam jiwa dalam beberapa hari setelah dilahirkan. Tanda dan gejala infeksi listeria pada bayi baru lahir bisa jadi tidak kentara. Namun, umumnya listeriosis pada bayi baru lahir menyebabkan bayi kurang nafsu makan, rewel, demam, muntah hingga sesak nafas. 

Tips Mencegah Infeksi Bakteri Listeria

Untuk mencegah infeksi listeria, kamu perlu melakukan tips-tips berikut:

  • Cuci tangan teratur dengan air dan sabun sebelum makan, menyiapkan makanan dan setelah menggunakan toilet. 
  • Bersihkan peralatan masak, talenan, dan permukaan persiapan makanan lainnya dengan air dan sabun. Menggunakan air hangat akan lebih baik.
  • Bersihkan sayuran mentah dengan sikat sayuran di bawah air mengalir.
  • Masak makanan sampai benar-benar matang.
  • Cari tahu makanan apa saja yang berisiko menyebabkan infeksi listeria.
  • Hindari minum susu mentah (tidak dipasteurisasi) atau makan keju lunak yang dibuat dari susu yang belum dipasteurisasi.
  • Dinginkan sisa makanan setelah 2 jam dan simpan di wadah tertutup.
  • Segera konsumsi sisa makanan tidak lebih dari 3-4 hari.
  • Hindari kontaminasi silang di lemari es atau tempat lain di dapur.
  • Pastikan lemari es bersuhu 4 derajat Celsius atau lebih rendah dan freezer -17 derajat Celsius atau lebih rendah.

Baca juga: Ini Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Listeriosis

Kalau kamu punya pertanyaan lain mengenai listeriosis, hubungi dokter di Halodoc saja. Lewat aplikasi ini, kamu dapat menghubungi dokter kapan dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.

Referensi:
CDC. Diakses pada 2020. Questions and Answers Listeria.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Listeria infection.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan