Apakah Makanan Kaleng Aman Dikonsumsi Ibu Hamil?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Maret 2021
Apakah Makanan Kaleng Aman Dikonsumsi Ibu Hamil?Apakah Makanan Kaleng Aman Dikonsumsi Ibu Hamil?

Halodoc, Jakarta - Kehamilan menjadi momen paling tak terlupakan bagi wanita. Menanti kehadiran sang buah hati di antara keluarga, berharap bisa segera bertemu dengan janin yang selama sembilan bulan tumbuh dan berkembang dalam kandungan. Menjadi prioritas dan bebas mengonsumsi makanan apa saja yang diinginkan. Namun, benarkah demikian?

Masalah nutrisi menjadi hal penting yang perlu diperhatikan selama hamil. Bukan tanpa alasan, selama dalam kandungan, janin masih bergantung pada ibu dalam hal asupan makanan. Beberapa jenis makanan bisa memberikan dampak negatif meski tidak demikian ketika ibu mengonsumsinya saat tidak sedang hamil. Seperti makanan kaleng. 

Makanan Kaleng Sebaiknya Dihindari saat Hamil

Tidak hanya makanan mentah atau setengah matang maupun makanan instan, ibu hamil juga dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan kaleng. Ini termasuk makanan kalengan berupa buah atau sayuran kaleng, juga minuman kemasan kalengan. Apa yang membuat makanan kaleng berbahaya bagi ibu hamil? Berikut pembahasannya!

Baca juga: Inilah Ciri-Ciri Gerakan Janin yang Normal

Sebenarnya, makanan maupun minuman kaleng memang tidak benar-benar aman untuk ibu hamil. Alasan utamanya, yaitu kehamilan menjadi masa ketika sistem kekebalan tubuh berada pada titik paling lemah, dan tubuh ibu rentan terhadap semua jenis infeksi bakteri dan virus. Selain itu, semua yang masuk ke dalam tubuh ibu akan berdampak langsung pada bayi yang sedang tumbuh, karena anak akan mendapatkan nutrisinya dari tubuh ibunya. 

Oleh karena itu, ibu disarankan untuk hanya mengonsumsi produk segar, dan menghindari semua yang telah dikalengkan atau dibotolkan, terlepas dari jenis kemasannya. Pun, pastikan semua konsumsinya adalah matang, bukan setengah matang atau bahkan matang. 

Dampak Konsumsi Makanan Kaleng

Faktor risiko dalam makanan kaleng terletak pada banyak tingkatan yang berbeda. Pertama, makanan kaleng dibuat untuk tujuan umur simpan yang sangat lama sehingga ditambahkan pengawet di dalamnya. Namun, selalu ingat bahwa bahan pengawet itu sendiri tidak lain adalah bahan kimia, yang bisa memicu terjadinya dampak negatif pada tubuh.

Baca juga: Penyebab Alergi yang Muncul Tiba-Tiba saat Masa Kehamilan

Aspek negatif lainnya dari makanan kaleng adalah makanan tersebut dikemas dalam wadah logam atau plastik. Memang, wadah-wadah ini terbuat dari bahan food grade, tetapi bahan kimia yang digunakan dalam produk ini bisa bocor dan meresap ke dalam makanan, mengubah makanan tersebut berbahaya bagi ibu dan bayi. Beberapa kasus menunjukkan, bahan kimia ini dikaitkan dengan risiko keguguran.

Itulah mengapa ibu hamil disarankan untuk tidak makan makanan siap saji yang bisa dihangatkan di wadah makanannya sendiri. Kandungan BPA dalam kantong plastik atau kaleng membuat tingkat keterpaparan yang sangat tinggi. Bahan kimia dapat lebih cepat bocor ke dalam makanan saat wadah sedang dipanaskan, itulah sebabnya ibu tidak boleh makan atau minum apa pun yang dikemas di bawah sinar matahari, dan mengapa ibu tidak boleh memasukkan makanan ke microwave

Tentu saja, tidak mudah untuk sepenuhnya melepaskan konsumsi makanan kaleng, tetapi ini harus dilakukan demi menjaga kesehatan janin di dalam kandungan. Sebisa mungkin, bawalah bekal dengan menggunakan wadah berbahan stainless steel sebagai gantinya karena jauh lebih aman daripada plastik food grade.

Baca juga: Apa Penyebab Berat Badan Ibu Hamil Susah Naik?

Jangan lupa, selalu periksakan kondisi kehamilan secara rutin untuk mengetahui perkembangan janin dan risiko terjadinya komplikasi selama kehamilan. Sekarang, ibu tidak perlu lagi mengantre jika hendak berobat ke rumah sakit terdekat karena ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk membuat janji terlebih dahulu. Kapan saja hendak berobat, buat janji dari aplikasi Halodoc. 



Referensi:
Pregnancy Food Guide. Diakses pada 2021. Can I eat canned foods during pregnancy?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan