Halodoc, Jakarta - Pola makan vegan sudah populer sejak lama. Banyak wanita yang memilih pola makan ini, termasuk selama kehamilan. Pola makan vegan mengecualikan semua produk hewani dan biasanya berfokus pada makanan utuh seperti sayuran dan kacang-kacangan. 

Pola makan vegan memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko diabetes tipe dan dan penyakit jantung. Hanya saja, beberapa ibu hamil khawatir jika pola makan vegan bisa menyebabkan kekurangan nutrisi yang berbahaya bagi ibu dan bayi di dalam kandungan. Bagaimana sebaiknya?

Baca juga: Bahaya Kekurangan Vitamin C saat Hamil

Pola Makan Vegan Bisa Aman Dilakukan Ibu Hamil Jika Terencana

Dulu, pola makan vegan sering dikritik karena menyebabkan seseorang kekurangan nutrisi dan tidak sesuai untuk tahap kehidupan yang lebih sensitif, seperti kehamilan. Hal ini karena pola makan vegan secara alami cenderung rendah nutrisi, seperti kurangnya vitamin B12, lemak omega-3, zat besi, yodium, kalsium, dan zinc, yang semuanya sangat penting selama kehamilan. 

Asupan nutrisi yang rendah bisa menyebabkan kekurangan nutrisi, komplikasi kehamilan, dan terganggunya kesehatan ibu dan bayi. Misalnya, jika kadar vitamin B12 tidak mencukupi selama kehamilan, maka bisa meningkatkan risiko keguguran, berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, atau cacat lahir. 

Hanya saja, apabila pola makan vegan disertai pemenuhan nutrisi dalam jumlah cukup, tampaknya sama sehatnya dengan pola makan konvensional yang mencakup daging, telur, dan susu. Misalnya, ibu hamil yang menjalani pola makan vegan yang tepat, umumnya tidak mengalami risiko komplikasi kehamilan yang lebih besar dibanding ibu hamil yang tidak vegan. 

Faktanya, ibu hamil dengan pola makan vegan kemungkinan besar berisiko lebih rendah untuk mengalami depresi pasca melahirkan, operasi caesar, dan kematian ibu atau bayi. 

Baca juga: 5 Tips Bagi Ibu Hamil yang Tidak Suka Makan Sayur

Dengan adanya bukti keamanan dan kesehatan ini, beberapa lembaga nutrisi di seluruh dunia, termasuk U.S. Academy of Nutrition and Dietetics, telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mendukung keamanan pola makan vegan untuk semua tahap kehidupan, termasuk kehamilan. 

Meski begitu, para ahli sepakat bahwa pola makan vegan yang terencana dengan baik, mendapatkan pemantauan asupan nutrisi yang cermat dari dokter, fokus pada makanan yang beragam dan kaya nutrisi, dan mengonsumsi makanan dan suplemen yang diperkaya. 

Manfaat Pola Makan Vegan pada Ibu Hamil

Pola makan vegan yang direncanakan dan diawasi dengan tepat, dapat memberikan manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi dalam kandungan. Misalnya, pola makan nabati cenderung kaya serat tapi rendah gula dan lemak. Hal ini bisa melindungi bumil dari diabetes gestasional, atau kadar gula darah tinggi selama kehamilan. Selain itu, penambahan berat badan selama kehamilan lebih terpantau. 

Terlebih lagi, pola makan vegan yang banyak sayuran dan kandungan serat bisa mencegah preeklamsia, komplikasi yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah selama kehamilan. Pola makan vegan bahkan bisa membantu mencegah kerusakan DNA dan mengurangi risiko bayi mengalami masalah perkembangan tertentu. 

Baca juga: 4 Asupan Penting untuk Ibu Hamil yang Vegetarian

Meskipun begitu, diperlukan lebih banyak penelitian. Penting untuk diingat bahwa manfaat ini hanya berlaku untuk pola makan vegan yang terencana baik, yang menyediakan semua nutrisi penting dalam jumlah cukup. 

Jadi, apa ibu tertarik menjalani pola makan vegan selama kehamilan? Sebaiknya pertimbangkan untuk mencari panduan dari dokter spesialis gizi melalui aplikasi Halodoc agar rencana pola makan diet lebih tepat. Dengan rencana dan pengawasan yang baik, maka ibu dan bayi dalam kandungan bisa dipastikan mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan. 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2021. Is It Safe to Follow a Vegan Diet While Pregnant?

Food Insight. Diakses pada 2021. Is It Safe To Follow a Vegan Diet While Pregnant?

Today’s Parent. Diakses pada 2021. Vegan pregnancy is safe if you do it right