Apakah Puasa Aman bagi Pengidap Penyakit Autoimun?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   26 Agustus 2020
Apakah Puasa Aman bagi Pengidap Penyakit Autoimun?Apakah Puasa Aman bagi Pengidap Penyakit Autoimun?

Halodoc, Jakarta – Puasa dilakukan dengan cara menahan lapar dan haus pada waktu yang sudah ditentukan, umumnya 12 jam. Secara umum, puasa dikenal sebagai bentuk ibadah atau aktivitas keagamaan. Namun, berpuasa nyatanya juga bisa memberi manfaat untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bagaimana dengan pengidap penyakit autoimun

Sebenarnya, puasa cukup aman untuk dilakukan oleh siapa saja. Namun tentu saja, pengidap penyakit tertentu perlu menyesuaikan metode puasa yang dijalani agar kondisi tubuh tidak memburuk. Hal itu juga berlaku pada pengidap penyakit autoimun yang ingin menjalani puasa. Biar lebih jelas, simak penjelasan seputar tips puasa aman bagi pengidap autoimun di artikel berikut!

Baca juga: Penyebab Gangguan Autoimun dan Cara Mencegahnya

Tips Puasa untuk Pengidap Autoimun

Sebelumnya perlu diketahui, penyakit autoimun terjadi karena sistem imunitas tubuh berbalik menyerang. Pada kondisi normal, sistem imun seharusnya melindungi tubuh, sehingga tidak mudah terserang infeksi penyebab penyakit. Ada beberapa faktor yang disebut bisa meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit ini. Salah satunya faktor makanan dan minuman yang dikonsumsi. 

Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh berperan dalam menjaga sistem imun tetap baik dan hal itu dibutuhkan pengidap penyakit autoimun. Maka dari itu, menyesuaikan apa saja makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa menjadi tips utama agar puasa tetap aman bagi pengidap penyakit autoimun. 

Hal yang penting dan harus diingat saat akan berpuasa adalah jangan pernah melewatkan sahur. Makan sahur nyatanya adalah “tabungan” nutrisi tubuh selama menjalani puasa. Sahur bisa membantu memberi energi pada tubuh dan menghindari dehidrasi. Pasalnya, saat pengidap autoimun mengalami dehidrasi, kondisi tubuh bisa semakin buruk akibat sistem imunitas yang terus menurun. 

Baca juga: 4 Penyakit Autoimun yang Langka dan Berbahaya

Selain itu, disarankan untuk menerapkan pola makan untuk pengidap penyakit autoimun. Pola makan untuk pengidap penyakit ini disusun dalam The Autoimmune Protocol (AIP). Berikut jenis makanan yang disarankan untuk dikonsumsi:

  • Minyak zaitun dan minyak kelapa
  • Sayur-sayuran, kecuali tomat, paprika, kentang, dan terong.
  • Daging rendah lemak.
  • Makanan sumber asam omega-3, misalnya salmon.
  • Madu dalam porsi kecil.
  • Buah-buahan dalam porsi kecil, sebaiknya tidak melebihi dua potong dalam satu waktu makan.

Selain mengonsumsi makanan yang disarankan, pengidap penyakit autoimun juga sebaiknya menghindari jenis-jenis makanan tertentu. Ada beberapa jenis makanan yang merupakan pantangan bagi pengidap penyakit autoimun, di antaranya biji-bijian, tomat, paprika, kentang dan terong, telur, pemanis buatan, minyak sayur, kopi, serta susu atau produk olahannya. 

Artinya, puasa sebenarnya boleh saja dan cenderung aman untuk dijalani oleh pengidap penyakit autoimun. Asalkan, puasa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dan mengikuti pedoman pemenuhan gizi bagi pengidap penyakit autoimun. Selain itu, pastikan untuk tidak memaksakan diri dan tahu kapan harus berhenti atau membatalkan puasa. Memaksakan diri hanya akan memperparah kondisi tubuh dan bisa memicu muncul gejala penyakit.

Baca juga: Efek Negatif Buka Puasa dengan Gorengan pada Kulit

Agar puasa yang dijalani tetap aman dan tidak mengganggu kesehatan tubuh, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bicara dengan dokter dan mendapatkan rekomendasi menjalani puasa sehat. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips menjalani puasa dari dokter tepercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi 
Medical News Today. Diakses pada 2020. All you need to know about the AIP diet. 
Healthline. Diakses pada 2020. What Is the Autoimmune Protocol (AIP) Diet?
WebMD. Diakses pada 2020. Is Fasting Healthy?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan