Apakah Puasa Ramadan Aman Bagi Pengidap COVID-19?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 April 2021
Apakah Puasa Ramadan Aman Bagi Pengidap COVID-19?Apakah Puasa Ramadan Aman Bagi Pengidap COVID-19?

Halodoc, Jakarta - Menjalani puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat muslim. Namun, ada beberapa kelompok orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa, seperti orang yang sakit, ibu hamil, atau ibu menyusui. Lantas, apakah pengidap COVID-19 boleh berpuasa?

Pada dasarnya, boleh atau tidaknya berpuasa bergantung pada penilaian dokter yang menangani dan kondisi kesehatan pengidap COVID-19. Jika puasa dapat memperburuk kondisi penyakit atau menurunkan efektivitas pengobatan, mereka dianjurkan untuk tidak berpuasa. Namun, ada pula beberapa kondisi penyakit yang masih dianggap aman untuk menjalani puasa. Pengidap COVID-19 masuk kriteria mana, ya? Yuk simak pembahasannya!

Baca Juga: 7 Makanan untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Saat Puasa

Pengidap COVID-19 yang Seperti Ini Boleh Puasa

Aman atau tidaknya puasa bagi pengidap COVID-19 tergantung pada keparahan kondisi dan pengobatan yang dijalani. Perlu diketahui bahwa setiap pengidap COVID-19 dapat memiliki tingkat keparahan gejala yang berbeda-beda, serta pengobatan yang juga berbeda. 

Orang dalam pemantauan (ODP) yang memiliki gejala ringan, seperti batuk dan pilek tanpa demam, masih diperbolehkan untuk menjalani puasa. Sebab, pengidap COVID-19 yang seperti ini dianggap memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat, sehingga masih tergolong aman untuk menjalani puasa.

Begitu pula dengan orang tanpa gejala (OTG), yang juga dibolehkan untuk puasa. Ringan atau tidak adanya gejala yang dirasakan ketika terinfeksi COVID-19 menandakan bahwa daya tahan tubuhnya cukup kuat untuk melawan virus, sehingga aman jika ingin menjalani puasa.

Terlebih, saat puasa, selain tidak boleh makan dan minum, umat muslim juga tidak boleh merokok. Hal ini tentu bermanfaat bagi kesehatan paru-paru pengidap COVID-19 yang merupakan perokok. Dengan begitu, tingkat keparahan infeksi dapat menurun. Namun, setelah berbuka puasa, pengidap COVID-19 disarankan untuk tetap tidak merokok agar kondisi tidak semakin parah.

Baca juga: Inilah Manfaat Puasa bagi Kesehatan Mental

Siapa Saja Pengidap COVID-10 yang Tidak Boleh Puasa?

Pasien dalam pengawasan (PDP) yang memiliki gejala berat, seperti demam tinggi (di atas 38 derajat Celcius), batuk terus-menerus, dan sesak napas, maka tidak dianjurkan untuk menjalani puasa Ramadan. Jika memaksakan puasa, demam tinggi dapat membuat pengidap COVID-19 rentan dehidrasi berat dan memperburuk kondisinya.

Selain itu, pengidap COVID-19 dengan gejala berat harus minum obat secara rutin sesuai jadwal yang ditentukan dokter, dan mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hal tersebut tentunya sulit dilakukan jika memaksakan diri untuk puasa, karena waktu yang diperbolehkan untuk makan jadi sangat singkat.

Perhatikan Hal Ini Jika Pengidap COVID-19 Ingin Puasa

Pengidap COVID-19 dengan gejala ringan atau yang tidak bergejala sama sekali memang diperbolehkan untuk puasa. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk puasa. Kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter kapan saja.

Baca juga: Ketahui Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Reproduksi Wanita

Terlebih jika pengidap COVID-19 memiliki riwayat penyakit lain yang dapat memperberat kondisi, tentu sebaiknya bicarakan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk puasa. Pun ketika mengalami tidak enak badan atau gejala yang memburuk, pengidap COVID-19 sebaiknya membatalkan puasa.

Namun, jika ingin tetap puasa dan dokter menyatakan aman, sebaiknya pengidap COVID-19 menerapkan cara berpuasa yang sehat. Cukupi asupan nutrisi dan cairan saat sahur dan berbuka puasa, istirahat yang cukup, dan tetap menjalani isolasi mandiri.

Kesehatan tetap harus jadi prioritas utama selama pengidap COVID-19 menjalani puasa, jadi penting untuk tidak memaksakan diri jika tidak kuat berpuasa. Jika selama menjalani puasa Ramadan timbul gejala yang memburuk, segera hubungi hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut. 

Referensi:
WHO. Diakses pada 2021. Safe Ramadan Practices in The Context of the COVID-19.
Worldometers. Diakses pada 2021. COVID-19 Coronavirus Pandemic.
Healthline. Diakses pada 2021. Can Fasting Fight the Flu or Common Cold?
The Lancet. Diakses pada 2021. Respiratory Disease and Ramadan.
American Psychological Association. Diakses pada 2021. Keeping Your Distance to Stay Safe.
National Sleep Foundation. Diakses pada 2021. How Sleep Affects Your Immunity.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan