Apakah Servisitis Termasuk Penyakit Berbahaya?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 November 2020
Apakah Servisitis Termasuk Penyakit Berbahaya?Apakah Servisitis Termasuk Penyakit Berbahaya?

Halodoc, Jakarta – Selain kanker serviks, masalah kesehatan terkait serviks lainnya yang perlu diwaspadai wanita adalah servisitis. Ini adalah peradangan pada serviks, yaitu bagian bawah rahim yang membuka ke dalam vagina. Servisitis biasanya disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia atau gonore, namun penyakit ini bisa berkembang dari penyebab non infeksi.

Bila servisitis disebabkan oleh infeksi, ada kemungkinan infeksi menyebar ke luar serviks ke rahim dan saluran tuba, lalu ke dalam rongga panggul dan perut dan menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa. Itulah mengapa servisitis termasuk penyakit berbahaya yang penting untuk diwaspadai.

Baca juga: Hal yang Dapat Meningkatkan Risiko Terjadinya Servisitis

Bahaya Servisitis

Leher rahim atau serviks berfungsi sebagai penghalang untuk mencegah bakteri dan virus memasuki rahim. Ketika serviks mengalami peradangan, risiko infeksi masuk ke dalam rahim juga akan meningkat.

Servisitis yang disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti gonore atau klamidia, dapat menyebar ke lapisan rahim dan saluran tubuh. Hal ini mengakibatkan penyakit radang panggul, yaitu infeksi pada organ reproduksi wanita yang menyebabkan masalah kesuburan bila tidak ditangani.

Servisitis juga dapat meningkatkan risiko seorang wanita tertular HIV dari pasangan seksual yang terinfeksi penyakit tersebut.

Baca juga: Apakah Servisitis Penyakit Menular?

Waspada Gejala dari Servisitis

Mengingat servisitis adalah penyakit berbahaya, penting bagi wanita untuk mewaspadai penyakit tersebut. Salah satu caranya dengan mengenali gejalanya. Sayangnya, servisitis sering kali tidak menimbulkan tanda dan gejala, sehingga penyakit tersebut baru akan diketahui ketika melakukan pemeriksaan panggul untuk alasan lain.

Namun, bila menimbulkan gejala, gejala servisitis dapat meliputi:

  • Keputihan yang tidak biasa dalam jumlah banyak.
  • Sering buang air kecil dan terasa nyeri setiap melakukannya.
  • Nyeri saat berhubungan.
  • Mengalami perdarahan di antara periode menstruasi.
  • Mengalami perdarahan vagina setelah berhubungan, dan tidak berkaitan dengan periode menstruasi.

Bila kamu mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan secepatnya. Kamu juga bisa langsung berobat ke rumah sakit pilihan kamu dengan buat janji lewat aplikasi Halodoc.

Baca juga: Sakit saat Berhubungan Intim, Ini 3 Tanda Harus ke Dokter

Pengobatan untuk Servisitis

Meskipun berbahaya, namun servisitis bisa disembuhkan dengan melakukan pengobatan yang tepat. Cara mengobati servisitis bisa berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya.

Bila servisitis disebabkan oleh reaksi alergi terhadap produk seperti spermisida atau produk kebersihan wanita, biasanya kondisi tersebut tidak memerlukan perawatan. Namun, bila servisitis yang dialami disebabkan oleh infeksi menular seksual, kamu dan pasangan perlu mendapatkan pengobatan yang biasanya berupa obat antibiotik.

Dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengatasi IMS, seperti gonore, klamidia atau infeksi bakteri, termasuk vaginosis bakterial.

Dokter juga dapat merekomendasikan obat antivirus bila kamu mengidap herpes genital, sehingga durasi gejala servisitis yang kamu alami dapat berkurang. Namun, herpes tidak dapat disembuhkan. Herpes adalah kondisi kronis yang bisa ditularkan ke pasangan seksual kapan saja.

Selain itu, dokter merekomendasikan tes ulang untuk servisitis yang disebabkan oleh gonore atau klamidia. Kamu juga dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual dulu sampai kamu menyelesaikan perawatan yang direkomendasikan oleh dokter. Hal itu penting untuk mencegah penularan infeksi bakteri ke pasangan.

Bagaiamana pun juga mencegah lebih baik daripada mengobati. Kamu bisa mencegah servisitis akibat IMS dengan menggunakan kondom dengan benar setiap kali akan berhubungan seks. Kondom sangat efektif dalam mencegah penyebaran IMS, seperti gonore dan klamidia yang bisa menyebabkan servisitis. Tidak bergonta-ganti pasangan seksual juga dapat menurunkan risiko kamu terkena ims.

Itulah penjelasan mengenai bahaya servisitis. Bila kamu ingin tahu lebih banyak seputar penyakit ini, tanyakan saja langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Cervicitis.
WebMD. Diakses pada 2020. Cervicitis.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan