2 Langkah-Langkah Pemeriksaan Tes HIV
Tes HIV atau human immunodeficiency virus meliputi dua langkah, yaitu tes skrining dan tes lanjutan.

DAFTAR ISI
- Pentingnya Melakukan Tes HIV
- Siapa yang Perlu Melakukan Tes HIV?
- Langkah-Langkah Tes HIV
- Rekomendasi Alat Tes HIV
- Skrining Penyakit Menular Seksual Bisa di Rumah Pakai Halodoc
- Persiapan Sebelum Melakukan Tes HIV
- Prosedur Tes HIV
- Interpretasi Hasil Tes HIV
Hubungi Admin Whatsapp Halodoc untuk Booking Skrining PMS Mulai dari Rp 599rb!
HIV adalah virus berbahaya yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit melemah.
Infeksi virus ini biasanya menimbulkan gejala yang mirip gejala flu, tapi untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan HIV perlu dilakukan.
Beberapa tes menggunakan darah atau cairan tubuh lainnya untuk mendeteksi keberadaan virus tersebut.
Bila kamu berisiko tinggi terinfeksi virus tersebut, lakukanlah pemeriksaan sedini mungkin. Tujuannya agar kondisi ini bisa segera diobati sebelum berkembang semakin parah.
Pentingnya Melakukan Tes HIV
Melakukan tes HIV memiliki beberapa manfaat penting:
- Deteksi Dini: Memungkinkan diagnosis HIV sejak dini, sehingga pengobatan dapat dimulai lebih awal.
- Pengobatan yang Lebih Efektif: Pengobatan antiretroviral (ARV) dapat memperlambat perkembangan HIV dan meningkatkan kualitas hidup.
- Pencegahan Penularan: Mengetahui status HIV membantu mencegah penularan virus ke orang lain melalui hubungan seksual atau berbagi jarum suntik.
- Perencanaan Keluarga: Pasangan dengan status HIV yang berbeda dapat merencanakan keluarga dengan aman melalui metode pencegahan yang tepat.
Jaga kesehatan reproduksimu dengan mudah dan rahasia lewat HaloIntima, layanan klinik digital dari Halodoc yang tepercaya. Konsultasi dengan dokter, pesan obat, dan lakukan tes lab di rumah, semua bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah.
Klik di sini untuk tahu lebih lanjut tentang HaloIntima!
Siapa yang Perlu Melakukan Tes HIV?
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan agar kelompok berikut mempertimbangkan untuk melakukan tes HIV:
- Orang yang aktif secara seksual dan memiliki pasangan lebih dari satu.
- Pengguna narkoba suntik.
- Individu yang melakukan hubungan seks tanpa kondom.
- Wanita hamil, sebagai bagian dari pemeriksaan kehamilan rutin.
- Orang yang memiliki penyakit menular seksual lainnya.
- Siapapun yang merasa berisiko terinfeksi HIV.
Menurut WHO, tes HIV juga penting bagi individu dengan gejala yang mengarah pada infeksi HIV akut atau mereka yang telah terpapar risiko signifikan.
Langkah-Langkah Tes HIV
Umumnya, pemeriksaan HIV adalah proses dua langkah yang melibatkan tes skrining dan tes lanjutan.
Tes HIV bisa dilakukan dengan mengambil darah dari vena, mengambil sampel darah dari tusukan jari, usap cairan dari mulut, dan sampel urine.
Berikut langkah pemeriksaan tes HIV:
1. Tes skrining
Ini adalah tes untuk memeriksa apakah seseorang sudah terinfeksi penyakit ini.
Beberapa jenis tes HIV yang paling umum untuk skrining, antara lain:
• Tes antibodi (atau disebut juga immunoassay)
Pemeriksaan ini untuk mencari antibodi terhadap HIV dalam darah atau cairan mulut.
Tes antibodi bisa mendeteksi antibodi mulai dari beberapa minggu setelah seseorang terinfeksi virus.
Dokter bisa merekomendasikan tes ini untuk dilakukan di laboratorium.
Secara umum, tes antibodi yang menggunakan darah dari vena dapat mendeteksi kondisi ini lebih cepat, ketimbang tes menggunakan darah dari stik jari atau dengan cairan oral.
Selain itu, sebaiknya kamu Jangan Sampai Keliru, Ini Penjelasan Terkait Masa Inkubasi HIV dalam Tubuh.
• Tes antigen
Tes antigen bertujuan untuk mencari antigen HIV, yang disebut p24, dalam darah.
Ketika seseorang pertama kali terinfeksi HIV, dan sebelum tubuh memiliki kesempatan untuk membuat antibodi terhadap virus, darahnya akan memiliki tingkat p24 yang tinggi.
Tes antigen p24 akurat bila dilakukan 11 hari sampai 1 bulan setelah terinfeksi.
Pemeriksaan ini biasanya dokter kombinasikan dengan tes lain untuk mendiagnosis penyakit ini.
• Tes antibodi
Tes ini memeriksa kadar antibodi HIV dan antigen p24. Pemeriksaan ini bisa mendeteksi virus secepat 3 minggu setelah terinfeksi.
Supaya kamu waspada, Ketahui Ciri-Ciri HIV ketika Pertama Kali Terinfeksi berikut ini.
• Tes asam nukleat (NAT)
Tes ini mencari virus yang sebenarnya dalam darah. Pada tes ini, dokter akan mengambil darah dari pembuluh darah dan mengirim sampel ke laboratorium untuk pengujian.
NAT bisa mengetahui apakah seseorang memiliki kondisi ini atau berapa banyak virus yang ada dalam darah.
Tes ini juga bisa mendeteksi penyakit ini lebih cepat daripada jenis tes lainnya.
NAT bisa menjadi pilihan tes untuk orang yang baru saja terpapar, atau kemungkinan terpapar dan memiliki gejala awal kondisi ini.
Pemeriksaan ini juga bisa untuk mereka yang mendapatkan hasil negatif dengan tes antibodi atau antigen/antibodi.
Untuk Cegah Komplikasi, Ini Dokter yang Bisa Bantu Perawatan HIV/AIDS.
2. Tes lanjutan
Tergantung pada jenis tes skrining HIV, hasilnya biasanya sudah bisa keluar dalam 20 menit.
Bila menggunakan tes antibodi cepat dengan tusuk jari atau cairan mulut, hasilnya biasanya sudah ada dalam 30 menit atau kurang.
Nah, bila tes skrining menunjukkan hasil positif, itu berarti ada jejak HIV di dalam tubuh.
Dokter biasanya akan meminta tes lanjutan untuk mengkonfirmasi. Tes lanjutan bisa berupa:
- Tes laboratorium yang lebih akurat, seperti NAT.
- Pemeriksaan antibodi yang lebih akurat, seperti tes Western Blot.
- Pemeriksaan antibodi untuk membedakan antara dua jenis virus, yaitu HIV-1 dan HIV-2.
Bila kamu positif mengidap kondisi ini, segera bicarakan pada dokter mengenai pengobatan untuk mencegah AIDS, stadium paling lanjut dari penyakit ini.
Nah, Ini Dokter Spesialis yang Paham Seputar HIV dan Perawatannya.
Nantinya dokter mungkin akan memulai pengobatan dengan memberikan terapi antiretroviral (ART).
Obat-obatan ini bisa menurunkan jumlah virus dalam tubuh, terkadang sampai pada titik di mana tes tidak bisa menemukannya.
Mereka juga bisa melindungi sistem kekebalan tubuh, sehingga infeksi HIV tidak berkembang menjadi AIDS.
Namun, jika kamu masih ingin tahu Berapa Lama HIV Bisa Berkembang Menjadi AIDS, sebaiknya cek artikel tersebut.
Rekomendasi Alat Tes HIV
Kamu bisa menggunakan alat tes HIV secara mandiri di rumah dengan mudah dan praktis. Berikut ulasannya:
1. Onestep HIV Test

Jika kamu mengalami gejala atau berisiko terinfeksi HIV, kamu dapat mencoba menggunakan Onestep HIV Test sebagai alat deteksi awal virus HIV melalui sampel darah.
Berikut langkah untuk menggunakannya:
- Buka kemasan foil yang berisi cassette berbentuk persegi dan pipette plastik, serta kemasan alkohol pad.
- Usapkan alkohol pad pada jari yang akan diambil sampel darah.
- Selanjutnya, buka tutup lancet dan arahkan pada jari yang telah kamu bersihkan dengan alkohol.
- Tekan lancet hingga jari mengeluarkan titik darah dan gunakan pipet plastik untuk mengambil sampel darah.
- Pastikan darah terambil dengan baik dengan menekan pipet.
- Teteskan darah dari pipet ke area cawan berbentuk huruf S pada cassette, lalu teteskan 1-2 tetes cairan buffer ke cawan cassette yang telah diberi darah.
- Hasil tes akan muncul setelah 10 hingga 15 menit.
Onestep HIV bekerja secara kualitatif untuk mendeteksi HIV tipe 1 dan 2. Namun, perlu kamu ingat, tes ini tidak dapat digunakan sebagai konfirmasi final atau pengganti hasil uji laboratorium. Untuk hasil yang lebih akurat, kamu dapat melakukan tes lab yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
No. Registrasi Kemenkes RI : AKL 30305718715
Rentang harga: Rp89.800 – Rp113.500 per piece.
Dapatkan Onestep HIV Test di Toko Kesehatan Halodoc.
Skrining Penyakit Menular Seksual Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Kesadaran mengenai penyakit menular seksual seperti kutil kelamin dan penyakit seksual lainnya sangatlah penting.
Kamu perlu berkomitmen untuk terus mempelajari gejala, cara penularan, dan pencegahan penyakit menular seksual.
Selain itu, penting untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, menggunakan alat pelindung saat berhubungan seks, serta berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan tentang kesehatan seksual.
Hormati diri sendiri dan orang lain dengan menjaga kesehatan dan keamanan. Jika ada kekhawatiran atau gejala, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.
Kini kamu bisa melakukan Skrining Penyakit Menular Seksual dari rumah dengan layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Layanan Homecare ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi manapun yang kamu pilih
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
- Tak perlu repot keluar rumah. Kamu bisa ajak tes keluarga.
- Hemat waktu dan biaya. Tidak perlu antri di rumah sakit.
- Tenaga medis profesional dan responnya cepat.
- Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
- Sampel diambil secara aman dan steril.
- Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
- Harganya terjangkau, mulai dari Rp 659.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
- Untuk konsultasi hasil tes, kamu akan mendapat voucher untuk chat dokter senilai 25rb di Halodoc.
Tunggu apalagi? booking Layanan Homecare by Halodoc sekarang untuk lakukan Screening Penyakit Menular Seksual yang praktis dan nyaman buat kamu dan orang tersayang.
Booking Skrining Penyakit Menular Seksual Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Persiapan Sebelum Melakukan Tes HIV
Jika kamu akan melakukan tes HIV, persiapkan beberapa hal ini:
- Cari tahu tentang penyakit ini agar kamu lebih memahaminya.
- Pemeriksaan ini bisa menjadi pengalaman emosional. Pastikan kamu siap menerima hasilnya, baik itu positif atau negatif.
- Pertimbangkan untuk berbicara dengan teman, keluarga, atau seorang konselor jika butuh dukungan emosional.
- Pilih jenis tes HIV yang sesuai. Tes darah adalah yang paling umum, tetapi ada juga tes urin atau tes mulut. Pahami untuk setiap tes ini.
Selain itu, ketahui bahwa kondisi ini memerlukan waktu tertentu untuk dapat terdeteksi setelah paparan.
Jika baru-baru ini kamu berisiko tinggi terkena penyakit ini, tunggu beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah paparan sebelum menjalani tes.
Sebab, virus mungkin belum terdeteksi dalam tubuh dalam periode awal ini.
Prosedur Tes HIV
Prosedur tes HIV bervariasi tergantung pada jenis tes yang digunakan:
- Tes Darah: Petugas medis akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah di lengan.
- Tes Cairan Mulut: Menggunakan alat khusus untuk mengumpulkan sampel cairan dari gusi.
- Tes Urine: Sampel urine dikumpulkan dalam wadah steril.
Interpretasi Hasil Tes HIV
Hasil tes HIV dapat berupa:
- Negatif: Tidak ada antibodi atau antigen HIV yang terdeteksi dalam sampel. Namun, hasil negatif mungkin tidak akurat jika tes dilakukan terlalu dini setelah terpapar virus (periode jendela).
- Positif: Antibodi atau antigen HIV terdeteksi dalam sampel. Hasil positif harus dikonfirmasi dengan tes lanjutan untuk memastikan diagnosis.
- Tidak Valid: Hasil tes tidak dapat diinterpretasikan dan perlu diulang.
Jika hasil tes positif, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk memulai pengobatan ARV.
Apabila hasilnya positif, pertimbangkan untuk memberi tahu pasangan seksual sehingga mereka juga dapat mengambil langkah-langkah tepat.
Jangan khawatir, saat memesan skrining penyakit menular seksual, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc!
Kamu juga bisa mendapatkan alat tes HIV dari Toko Kesehatan Halodoc. Tidak perlu khawatir, produk terjamin aman dan privasi akan terjaga.

Pencegahan HIV Setelah Tes
Setelah melakukan tes HIV, penting untuk terus melakukan upaya pencegahan, antara lain:
- Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual.
- Hindari berbagi jarum suntik.
- Jika berisiko tinggi terinfeksi HIV, pertimbangkan untuk menggunakan profilaksis pra-pajanan (PrEP) setelah berkonsultasi dengan dokter.
- Lakukan tes HIV secara berkala, terutama jika memiliki faktor risiko.
Kesimpulan
Cek HIV adalah langkah penting untuk mengetahui status kesehatan dan mencegah penyebaran virus HIV.
Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, kualitas hidup orang dengan HIV dapat ditingkatkan secara signifikan.
Jangan ragu untuk melakukan tes HIV jika merasa berisiko atau memiliki pertanyaan seputar HIV/AIDS.
Konsultasikan dengan dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan informasi dan layanan yang sesuai.
Kamu juga bisa hubungi dokter di Halodoc dengan klik banner di bawah ini!

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2025. Types of HIV Tests.
Medline Plus. Diakses pada 2025. Screening and diagnosis for HIV.
WebMD. Diakses pada 2025. HIV Testing.
FAQ
1. Seberapa akurat hasil tes HIV?
Tes HIV modern sangat akurat, tetapi ada kemungkinan hasil negatif palsu jika tes dilakukan selama periode jendela (3-6 minggu setelah infeksi).
2. Apakah tes HIV bersifat rahasia?
Ya, hasil tes HIV bersifat rahasia dan hanya akan diungkapkan kepada pasien, kecuali jika diizinkan oleh hukum.
3. Apa yang harus dilakukan jika hasil tes HIV positif?
Segera berkonsultasi dengan dokter untuk memulai pengobatan antiretroviral (ARV). ARV dapat membantu mengendalikan virus dan mencegah perkembangan penyakit.


