3 Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Kanker Anus

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Februari 2019
3 Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Kanker Anus3 Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Kanker Anus

Halodoc, Jakarta –  Kanker anus terjadi karena adanya mutasi genetik pada sel anus yang menyebabkan sel normal berubah menjadi abnormal. Sel anus abnormal kemudian tumbuh tidak terkendali dan membentuk tumor. Sel kanker tersebut bisa menyerang jaringan di sekitarnya hingga menyebar ke bagian tubuh lain.

Kanker anus umumnya disebabkan karena infeksi human papillomavirus (HPV). Selain itu, ada kebiasaan lain yang bisa meningkatkan risiko kanker anus. Berikut di antaranya.

  1. Melakukan Seks Anal

Orang yang melakukan seks anal berisiko tinggi terkena kanker anus. Seks anal sebenarnya tidak dianjurkan karena bisa membuat pendarahan hingga menyebabkan wasir.  Alasannya karena anus tidak memiliki pelumas sebanyak Miss V, sehingga bukan tempat yang cocok untuk dimasukan alat kelamin.

Baca Juga: Pikir-Pikir Dulu Sebelum Hubungan Intim Lewat Belakang

  1. Sering Berganti Pasangan Seksual

Selain kanker anus, kebiasaan ini meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual seperti HIV/AIDS, gonore, sifilis, dan lainnya. Itu sebabnya kamu dianjurkan menggunakan kondom saat berhubungan intim untuk menurunkan risiko infeksi HPV.

  1. Kebiasaan Merokok

Belum banyak yang tahu bahwa zat kimia penyebab kanker dalam asap tembakau dapat berpindah dari paru-paru ke organ tubuh lainnya. Merokok juga menurunkan sistem kekebalan tubuh, termasuk saat melawan infeksi HPV.

Selain berbagai kebiasaan di atas, berikut faktor risiko lain dari kanker anus.

  • Sistem imun lemah. Sistem kekebalan tubuh berfungsi melawan infeksi penyakit. Ini berarti sistem kekebalan tubuh lemah meningkatkan risiko infeksi penyakit, termasuk kanker anus. Sistem imun yang lemah akibat infeksi HIV atau efek samping obat imunosupresan (seperti kortikosteroid) juga dapat menyebabkan seseorang terinfeksi kanker anus dibanding orang yang sistem imunnya dalam kondisi baik.
  • Mengidap kutil kelamin. Kutil kelamin yang muncul pada anus biasanya disebabkan karena seks anal. Seks anal ini menjadi jembatan dari penularan virus HPV. Itu sebabnya pengidap kutil kelamin akibat HPV berisiko terinfeksi kanker anus.
  • Wanita berpotensi lebih tinggi terinfeksi kanker anus daripada pria.
  • Usia. Kanker anus banyak terjadi pada orang berusia lanjut. Ini berarti risiko terinfeksi kanker anus meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Memiliki riwayat mengidap kanker. Pengidap kanker serviks berisiko lebih tinggi mengidap kanker anus.

Baca Juga: 5 Jenis Hubungan Intim Ini Berisiko HIV

Itulah tiga kebiasaan meningkatkan risiko infeksi kanker anus. Selain tidak dianjurkan dalam segi kesehatan, seks anal merupakan perilaku seksual menyimpang. Kamu memiliki pertanyaan lain tentang kanker anus? Tanya saja dokter  Halodoc agar kamu bisa semakin waspada terhadap kanker anus.

Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan