7 Cara Melindungi Anak dari Efek Negatif Internet

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 Maret 2020
7 Cara Melindungi Anak dari Efek Negatif Internet7 Cara Melindungi Anak dari Efek Negatif Internet

Halodoc, Jakarta - Menjadi orangtua di era digital boleh dibilang gampang-gampang susah. Perkembangan teknologi yang begitu cepat terkadang menjadi “ancaman” tersendiri bagi Si Kecil. Mengakses informasi dari berbagai konten, kini bisa dengan mudah dilakukan oleh anak lewat gadget yang dimilikinya. 

Sudah bukan hal yang baru lagi ketika orangtua memberikan smartphone atau gadget lainnya pada anak mereka yang masih kecil (TK atau SD). Pertanyaannya, salah atau tidak? Terlepas dari hal tersebut, ada satu hal yang mesti diperhatikan orangtua. Ingat, dalam beberapa kasus, internet bisa memberikan dampak yang buruk bagi anak bila digunakan dengan keliru. 

Lantas, bagaimana sih cara melindungi anak dari efek negatif internet? 

Baca juga: Kecanduan Media Sosial? Hati-Hati Oversharing

1. Berbicara Terbuka pada Anak

Cara melindungi anak dari efek negatif internet bisa dimulai dengan berbicara terbuka dan jelas pada anak. Kedengarannya memang klasik, tetapi indikator utama untuk mengasuh anak di era digital harus dimulai dengan jalur komunikasi yang terbuka. Berbicaralah mengenai nilai-nilai yang kita anut. Jangan pula lupa untuk selalu mengedukasi anak, terutama ketika pertama kali menggunakan gadget. 

2. Jangan Gaptek, Gunakan Parental Controls

Menyoal smartphone atau gadget sejenis, bisa dibilang anak-anak lebih unggul ketimbang orangtua. Singkat kata, mereka lebih mengerti mengenai fitur-fitur yang tersedia di sana. Padahal, untuk mengedukasi anak, orangtua harus memiliki pemahaman yang mendalam mengenai gadget. Oleh karena itu, jangan sungkan untuk terus belajar, mencoba aplikasi, atau permainan dan situs yang sering digunakan Si Kecil. 

3. Manfaatkan Fitur Parental Controls

Parental controls merupakan cara sederhana untuk melindungi anak dari efek negatif internet. Sesuaikan konten-konten yang relevan dengan usia anak. Lewat fitur ini orang tua bisa menyaring konten apa saja yang bisa dilihat anak. Dengan kata lain, Si Kecil tak bebas sepenuhnya untuk memilih atau menggunakan internet sesuai kehendaknya. 

4. Buat Aturan Dasar

Sebagai orangtua kita harus membuat aturan dasar mengenai penggunaan gadget dan konten yang digunakan anak. Apabila Si Kecil melanggar aturan, jangan ragu untuk memberikan sanksi bila dirinya melanggar. Oleh sebab itu, orangtua dan anak perlu menyepakati apa yang boleh dan tidak dilakukan saat menggunakan internet

Baca juga: 5 Bahaya Media Sosial Bagi Kesehatan Mental

5. Berteman, tapi Jangan Menguntit

Cobalah berteman atau ikuti akun media sosial miliknya. Contohnya, akun Facebook, Twitter, atau Instagram. Ingat, cukup berteman saja, bukannya menguntit. Jangan pula berlebihan seperti meninggalkan komentar di akun media sosialnya setiap hari.

6. Jadi Model yang Baik

Jadilah contoh yang baik bagi Si Kecil mengenai penggunaan gadget. Contohnya, jangan mengecek email atau pekerjaan lainnya melalui gadget di saat makan, atau menggunakan gadget saat mengemudi. Singkat kata, berikan contoh yang baik pada dirinya.

7. Cari Kegiatan Lain

Bila merasa anak terlalu lama menghabiskan waktu dengan gadget dan internet, segeralah cari kegiatan lain yang menarik untuk dirinya. Tujuannya untuk mengurangi intensitas untuk berselancar di dunia maya tersebut. Semakin sibuk Si Kecil menghabiskan waktu di kegiatan lain, maka waktu untuk terpaku pada media sosial pun akan semakin minim. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau Si Kecil memiliki keluhan kesehatan? Kamu bisa kok bertanya langsung pada psikolog atau dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur chat dan voice/video call, kamu bisa mengobrol kapan dan di mana saja dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada Januari 2020. The Healthy Use of Social.
Family Online Safety Institute. Diakses pada 2020 .7 Steps to Good Digital Parenting.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan