Cara Memilih Tayangan Streaming Online yang Aman untuk Anak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Agustus 2020
Cara Memilih Tayangan Streaming Online yang Aman untuk AnakCara Memilih Tayangan Streaming Online yang Aman untuk Anak

Halodoc, Jakarta – Beberapa tahun belakangan, fungsi televisi dalam menayangkan film, kartun, dan acara-acara lainnya, mulai tergeserkan dengan tayangan streaming online. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun mulai gemar menonton tayangan streaming online, sebagai hiburan di rumah. 

Namun, tidak semua tayangan streaming online aman untuk anak. Jadi, orangtua perlu tahu bagaimana cara memilih tayangan streaming online yang tepat, untuk anak. 

Baca juga: Trik Menemukan Bakat dalam Diri Si Kecil

Cerdas Memilih Tayangan Streaming Online yang Aman untuk Anak

Ada beberapa tips atau panduan memilih tayangan streaming online yang aman untuk anak. Berikut di antaranya:

1.Pilih yang Sesuai Usia Anak

Memilih tayangan streaming online untuk anak harus disesuaikan dengan usianya, lho. Pastikan tayangan memiliki rating SU (semua umur) untuk tayangan produksi lokal, atau G (general audience) untuk tayangan internasional. Rating tayangan biasanya terlihat di sebelah kanan atau kiri atas layar. 

Untuk rating tayangan khusus anak, ada beberapa singkatan lain yang juga perlu diketahui, yaitu:

  • SU (semua orang di atas usia 2 tahun);
  • P (anak usia prasekolah usia 2-6 tahun);
  • A (anak usia 7-12 tahun).

2.Pilih Tayangan Edukatif

Ketika memilih tayangan streaming online untuk anak, pilihlah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memiliki nilai-nilai edukatif atau pembelajaran. Untuk anak usia 2-4 tahun, pilihlah tayangan yang mengajak anak menghafal alfabet, menyebutkan angka, atau mengenal nama-nama hewan. 

Jika usia anak sudah lebih besar dari itu, pilih tayangan streaming online yang menceritakan tentang persahabatan, keluarga, atau kehidupan sehari-hari, yang memiliki rating aman untuk anak-anak. Intinya, pastikan ada nilai-nilai edukatif dalam tayangan streaming online yang ditonton anak. 

Baca juga: Usia yang Tepat untuk Mulai Pendidikan Seks pada Anak

3.Hindari Tayangan yang Berisi Kekerasan, SARA, dan Konten Dewasa

Hindari tayangan streaming online yang berisi kekerasan, seperti pertengkaran, baik secara verbal seperti kata-kata kasar, atau non verbal seperti memukul dan menendang. Hindari juga tayangan yang menampilkan isu SARA, seperti merendahkan dan memojokkan suku, agama, ras, atau golongan tertentu. Terakhir, hindari juga tayangan yang berbau seksual. 

Batasi Anak dalam Menonton Tayangan Streaming Online

Terlalu lama menonton tayangan streaming online juga dapat memberi banyak dampak buruk bagi anak. Mengutip laman Kids Health, anak-anak yang menghabiskan lebih dari 4 jam setiap harinya untuk menonton televisi, lebih cenderung mengalami obesitas. Hal ini karena tubuh mereka terus diam dalam waktu lama dan cenderung ingin ngemil, saat menonton. 

Baca juga: Hubungan Ayah dan Anak Renggang, Ibu Lakukan Ini

Padahal, obesitas pada anak sangat berbahaya, karena dapat meningkatkan risiko penyakit kronis berbahaya, seperti diabetes dan penyakit jantung. Jadi, pastikan untuk membatasi durasi menonton tayangan streaming online setiap harinya, ya. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba:

  • Buat jadwal menonton. Hanya perbolehkan anak menonton di waktu tertentu saja, untuk tayangan yang paling disukainya saja, sesuai kesepakatan dengan anak. 
  • Ikut nonton bersama anak. Dengan menonton bersama anak, orangtua bisa sambil menjelaskan apa yang ditayangkan, dan menjadikannya bahan diskusi untuk mendorong anak berpikir kritis.
  • Jangan perbolehkan anak menonton sambil makan. Kebiasaan ini hanya akan membuat anak tidak fokus dan sulit makan jika tidak sambil menonton sesuatu. 

Itulah beberapa tips memilih tayangan streaming online untuk anak. Jika butuh saran pengasuhan anak lainnya, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bicara pada psikolog anak, kapan dan di mana saja. 

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. How Media Use Affects Your Child.
Child Development Institute. Diakses pada 2020. Should Babies and Toddlers Watch Television?
Scientific American. Diakses pada 2020. Pediatricians: No More than 2 Hours Screen Time Daily for Kids.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan