Faktor Risiko yang Bisa Menimbulkan Fluorosis

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   08 Juli 2020
Faktor Risiko yang Bisa Menimbulkan FluorosisFaktor Risiko yang Bisa Menimbulkan Fluorosis

Halodoc, Jakarta - Kebersihan gigi harus benar-benar terjaga dengan baik. Hal tersebut dapat meningkatkan rasa percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain, terutama ketika berbicara dengan orang yang disukai. Meski begitu, beberapa hal dapat menyebabkan seseorang mengalami pertumbuhan enamel pada giginya yang membuat adanya bercak dan berwarna kuning.

Gangguan tersebut disebut dengan fluorosis. Seseorang yang mengalami kondisi ini tidak merasakan sakit apapun, hanya tampilan giginya saja yang terganggu. Namun, apa saja faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami fluorosis? Berikut ulasan lebih lengkapnya terkait hal tersebut!

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Penyebab Fluorosis pada Anak

Faktor yang Tingkatkan Risiko Fluorosis

Fluorosis adalah kondisi yang menyebabkan gigi tampak buruk karena paparan fluoride berlebih selama delapan tahun pertama kehidupan. Hal ini ditandai dengan tampilan gigi lapisan terluar yang berubah sehingga terdapat bercak. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi fluorosis tergantung dari tingkat keparahannya. Kasus yang ringan dapat diatasi dengan bahan-bahan sederhana, tetapi jika parah harus ditangani dokter.

Selain gigi, gangguan ini juga dapat memengaruhi tulang. Seseorang yang mengalami fluorosis dapat merasakan sakit dan kaku pada beberapa tulang dan sendi utama di tubuh, seperti leher, tulang belakang, pinggul, hingga sendi lutut. Maka dari itu, kamu harus tahu beberapa risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan untuk mengidap fluorosis.

Umumnya, gangguan ini terjadi akibat asupan fluoride yang berlebihan dari berbagai sumber, seperti makanan, air, dan penggunaan pasta gigi yang berlebihan. Namun, hal yang paling memengaruhi adalah air minum. Kadar fluoride tinggi dalam air sebagian besar ditemukan di kaki pegunungan tinggi dan daerah yang memiliki endapan geologis dikumpulkan di laut.

Berikut faktor risiko lainnya yang harus diketahui:

  • Beberapa makanan dan minuman yang mengandung garam batu hitam (CaF2) dan garam batu merah karena kandungan fluoridenya yang terbilang tinggi.

  • Asupan obat-obatan tertentu, seperti antibiotik fluoroquinolone, beberapa anti-depresan, obat penurun kolesterol, dan banyak obat lainnya yang membuat tingkat fluoride naik.

  • Seseorang yang kekurangan kalsium juga lebih rentan untuk mengalami fluorosis.

  • Penggunaan pasta gigi berfluoride yang berlebihan dan tidak langsung dibersihkan.

  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya kandungan fluoride.

  • Paparan fluoride yang tinggi karena faktor lingkungan.

Setelah kamu mengetahui beberapa risiko dari fluorosis dan masih memiliki pertanyaan lainnya, dokter dari Halodoc dapat menjawabnya. Caranya, kamu cukup download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan sehari-hari. Sekarang, akses kesehatan semudah genggaman tangan kamu!

Baca juga: Begini Proses Terjadinya Gigi Berlubang

Bagaimana Cara Mendiagnosis Fluorosis?

Setelah mengetahui faktor risiko dari gangguan tersebut dan kamu berisiko untuk mengidapnya, pemeriksaan dapat dilakukan untuk memastikannya. Hal pertama yang diperiksa adalah gejala-gejala yang timbul disebabkan oleh penumpukan zat fluoride. Berikut beberapa cara yang dilakukan untuk mendiagnosis gangguan tersebut:

  • Tes Fisik: Metode paling umum yang dilakukan adalah dengan meminta orang yang diperiksa untuk mengambil koin dari lantai tanpa menekuk lutut. Seseorang yang mengidap fluorosis pada tulang akan kesulitan mengangkat koin tersebut tanpa menekuk lutut.
  • Tes Chin: Orang yang diperiksa akan diminta untuk menyentuh dinding anterior dada dengan dagu. Jika timbul rasa sakit atau kaku di leher, dia tidak bisa menekuk dada sambil menyentuh dagu.
  • Uji Peregangan: Pada tes ini, kamu akan diminta untuk meregangkan lengan ke samping, lipat pada siku, dan sentuh bagian belakang kepala. Saat timbul rasa sakit dan kaku, kamu tidak mungkin dapat menyentuh bagian belakang kepala.

Baca juga: Jangan Diabaikan, Ini Tanda Harus Segera Periksa Gigi

Itulah beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang mengidap fluorosis. Jika kamu memiliki faktor risiko tersebut, ada baiknya untuk memeriksakan diri agar gangguan dapat ditangani sejak dini. Sehingga, gangguan karena fluoride berlebihan tersebut tidak sampai berdampak buruk pada tulang dan bagian tubuh lainnya.

Referensi:
AIMU. Diakses pada 2020. Fluorosis : Causes, Diagnosis , Management and Prevention.
Web MD. Diakses pada 2020. Fluorosis Overview.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan