Ibu, Begini Cara Merawat Anak dengan Anoreksia
“Terdapat beberapa pilihan perawatan yang dapat dilakukan untuk anak yang mengidap anoreksia. Salah satunya seperti terapi keluarga yang dilakukan secara bersamaan dengan orang tua dan anak yang mengidap anoreksia. Tujuan utama dari terapi tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana anoreksia pada anak telah memengaruhi dirinya dan juga keluarga.”

Halodoc, Jakarta – Anoreksia atau anoreksia nervosa merupakan gangguan makan sekaligus kesehatan mental serius yang perlu diwaspadai. Sebab, pengidap gangguan tersebut cenderung menerapkan metode makan yang tidak sehat atau ekstrem untuk menghindari penambahan berat badan atau menurunkannya. Akibatnya, pengidap termasuk anak dengan anoreksia sangatlah rentan terserang komplikasi berupa penyakit hingga malnutrisi.





Lebih parahnya lagi, gangguan makan anoreksia tak hanya dapat dialami oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Jika anak-anak mengalaminya, tentu gangguan tersebut perlu diberikan penanganan sedari dini. Hal ini bertujuan agar kelangsungan hidup dan tumbuh kembang Si Kecil tidak terhambat.
Lantas, kira-kira apa saja cara merawat anak dengan anoreksia? Yuk simak informasinya di sini!
Cara Merawat Anak dengan Anoreksia
Anak yang mengidap anoreksia mungkin akan menunjukkan gejala yang bervariasi. Namun, terdapat beberapa gejala khas dari gangguan tersebut pada anak yang perlu ibu ketahui. Misalnya seperti memiliki berat badan yang rendah (padahal makannya banyak), takut menjadi gemuk, tidak merasa lapar, memiliki perilaku makan yang aneh, hingga menarik diri secara sosial atau terlihat seperti murung (depresi).
Jika Si Kecil mengalami salah satu atau sejumlah gejala tersebut, segeralah periksakan dirinya ke psikolog. Bila dirinya terkonfirmasi mengidap anoreksia, berikut adalah beberapa pilihan perawatan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Terapi Keluarga
Perawatan melalui terapi keluarga melibatkan orang tua dengan anak yang mengidap anoreksia. Tujuan utama dari terapi tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana gangguan tersebut pada anak telah memengaruhi dirinya dan juga keluarga. Nantinya, terapis juga akan memberitahu saran seputar bagaimana keluarga menyikapi dan mendukung anak untuk menjadi lebih baik. Di samping itu, terapis juga akan membantu anak yang mengidap anoreksia untuk mengelola perasaan dan situasi sulit yang dapat memicu kebiasaan makan yang tidak sehat.
2. Program Penambahan Gizi dan Berat Badan
Anak yang anoreksia rentan untuk mengalami kekurangan vitamin, energi, dan nutrisi penting lain yang dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan. Maka dari itu, dokter akan memberikan saran medis kepada orang tua dan pengasuh terkait makanan sehat yang perlu dikonsumsi agar tubuh Si Kecil tetap sehat.
Selain itu, dokter juga mungkin akan menganjurkan penggunaan suplemen vitamin dan mineral. Hal ini bertujuan agar selama menjalani perawatan di rumah, kebutuhan nutrisi Si Kecil senantiasa terpenuhi. Perlu diketahui bahwa seseorang tidak dapat pulih dari anoreksia, tanpa kembali ke berat badan yang sehat dengan memenuhi segala kebutuhan nutrisi yang tepat.
3. Pemberian Suplemen Kalsium
Gangguan anoreksia pada anak dapat melemahkan tulang pengidapnya, sehingga rentan menyebabkan osteoporosis. Oleh karena itu, selain menganjurkan terapi keluarga dan program penambahan berat badan, dokter juga mungkin akan menganjurkan pemindaian kepadatan tulang. Bilamana dibutuhkan, dokter akan meresepkan penggunaan suplemen tulang untuk membantu melindungi kepadatan dan kesehatan tulang Si Kecil.
4. Penggunaan Obat-Obatan Antidepresan
Antidepresan sebenarnya sangat jarang diresepkan untuk anak-anak atau remaja yang masih berusia di bawah 18 tahun. Kendati demikian, pengidap anoreksia juga rentan untuk mengalami beberapa gangguan mental lainnya. Misalnya seperti gangguan kecemasan, fobia sosial, hingga depresi. Jika anak yang mengidap anoreksia juga mengalami salah satu atau sejumlah gangguan mental tersebut, maka dokter mungkin akan meresepkan penggunaan antidepresan dengan dosis yang ketat.
Nah, itulah penjelasan mengenai cara merawat anak yang mengidap anoreksia. Mulai dari menjalani terapi keluarga, penerapan program penambahan gizi dan berat badan, hingga penggunaan obat-obatan anti depresan jika anak juga mengidap depresi. Anoreksia adalah kondisi serius yang rentan menimbulkan berbagai masalah kesehatan sebagai komplikasinya.
Pada kasus yang parah, anoreksia juga dapat mengancam keselamatan jiwa pengidapnya. Oleh karena itu, pemeriksaan dan perawatan sedari dini bagi anak yang mengidap anoreksia sangatlah penting.
Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar anoreksia, kamu bisa tanya psikolog melalui aplikasi Halodoc, lo. Tentunya lewat fitur chat/video call secara langsung. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang!
Referensi: