Kenalan dengan Diet LCHF yang Tidak Menyiksa

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Juli 2018
Kenalan dengan Diet LCHF yang Tidak MenyiksaKenalan dengan Diet LCHF yang Tidak Menyiksa

Halodoc, Jakarta – Belakangan ini diet LCHF sedang populer di kalangan orang yang ingin menurunkan berat badan. Merupakan singkatan dari low carbohydrate-high fat, metode diet ini bekerja dengan cara mengurangi asupan karbohidrat, sehingga tidak hanya efektif menurunkan berat badan, diet LCHF juga bermanfaat untuk mencegah berbagai masalah kesehatan, salah satunya diabetes tipe 2. Walaupun kamu mesti mengurangi mengonsumsi makanan berkarbohidrat, tapi dijamin menjalankan diet LCHF tidak akan membuatmu merasa tersiksa, karena makanan berlemak seperti daging-dagingan masih diperbolehkan dalam diet ini. Tertarik? Yuk, cari tahu lebih lanjut soal diet LCHF ini.  

Sekilas Tentang Diet LCHF

Dalam diet LCHF, pola makan yang dianjurkan adalah mengurangi asupan karbohidrat, meningkatkan asupan lemak, serta mengonsumsi protein secukupnya. Orang yang mempopulerkan diet LCHF adalah seorang pria Inggris bernama William Banting yang sudah berhasil menurunkan banyak berat badannya setelah menjalankan diet tersebut. Karena hal itu juga lah diet LCHF disebut juga dengan diet banting.

Diet LCHF mendorong para pengikutnya untuk mengonsumsi makanan utuh yang tidak diproses pabrikan seperti ikan, telur, sayuran segar yang rendah karbohidrat dan kacang-kacangan, serta tidak menganjurkan makanan atau minuman yang sudah diproses ataupun dalam kemasan.

Tidak ada standar yang jelas mengenai berapa persentase zat gizi yang boleh dikonsumsi, karena diet LCHF lebih menekankan pada perubahan gaya hidup. Jumlah karbohidrat harian yang direkomendasikan dalam diet ini berkisar mulai dari di bawah 20 gram sampai 100 gram. Namun, bagi kamu yang ingin mengonsumsi lebih dari 100 gram karbohidrat sehari pun tetap dapat mengikuti diet ini dan menjalani prinsip-prinsipnya, karena diet ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Baca juga: Kenalan dengan Diet Fleksibel untuk Turunkan Berat Badan

Bedanya Diet LCHF dengan Diet Atkins dan Ketogenic

Diet Atkins dan diet ketogenik adalah diet rendah karbohidrat yang merupakan turunan dari diet LCHF. Namun bedanya, diet Atkins dan diet ketogenik menetapkan batasan jumlah karbohidrat yang boleh kamu konsumsi per harinya, sedangkan diet LCHf tidak.

Diet ketogenik standar misalnya, menganjurkan pola makan yang terdiri dari 75% lemak, 20% protein dan hanya 5% karbohidrat untuk mencapai ketosis, yaitu keadaan di mana tubuh beralih dari yang awalnya membakar karbohidrat menjadi energi, menjadi mulai membakar lemak. Sedangkan diet Atkins menyarankan para pelaku diet untuk menjalani fase induksi terlebih dahulu selama dua minggu penuh, dengan mengonsumsi hanya 20 gram karbohidrat per hari untuk menurunkan berat badan. Setelah fase tersebut, baru mereka bisa menambahkan jumlah karbohidrat secara perlahan.

Sedangkan diet rendah karbo dan tinggi lemak ini memiliki peraturan yang lebih fleksibel.  Siapa pun dapat menerapkan prinsip-prinsip LCHF tanpa harus mengikuti batasan-batasan tertentu. Itulah mengapa banyak orang merasa lebih mudah menjalankan metode diet ini, karena mereka dapat menyesuaikan asupan karbohidrat harian dengan kemampuan mereka. Misalnya, beberapa orang mungkin hanya bisa mengurangi asupan karbohidrat sampai di bawah 50 gram per hari, sedangkan yang lain masih mengonsumsi 100 gram per hari.

Baca juga: 5 Fakta yang Harus Diketahui Tentang Diet Keto

Efektivitas Diet LCHF Dalam Menurunkan Berat Badan

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak adalah cara yang efektif untuk meningkatkan penurunan berat badan. Diet ini membantu orang mengurangi berat badan dengan menekan nafsu makan, meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan asupan protein dan menghilangkan lebih banyak lemak.

Diet LCHF juga telah terbukti dapat menghilangkan banyak lemak, terutama di daerah perut. Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa gemuk yang menjalankan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak selama 16 minggu kehilangan lebih banyak lemak pada tubuhnya, terutama di daerah perut, dibandingkan dengan mereka yang mengikuti diet rendah lemak. Hal ini juga berdampak baik pada kesehatan mereka, karena banyaknya lemak di daerah perut, terutama di sekitar organ dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu.

Diet LCHF tidak hanya menghilangkan lemak dalam jangka pendek saja, tapi juga membantu menjaga berat badan kamu untuk selamanya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengikuti diet rendah karbohidrat dengan mengonsumsi kurang dari 50 gram karbohidrat per hari mencapai penurunan berat badan jangka panjang secara signifikan lebih besar daripada orang yang mengikuti diet rendah lemak.

Baca juga: Kunci Menjalani Diet Sehat yang Perlu Diketahui

Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai diet LCHF yang enggak bikin kamu tersiksa. Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut soal diet LCHF ini, tanyakan saja pada dokter di Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu berdiskusi dengan dokter kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.  

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan