- Beranda
- /
- Artikel
- /
- Miss V Terasa Gatal Tak Tertahankan, Gejala Vaginitis?
- Beranda
- /
- Artikel
- /
- Miss V Terasa Gatal Tak Tertahankan, Gejala Vaginitis?
Miss V Terasa Gatal Tak Tertahankan, Gejala Vaginitis?

“Ada banyak kondisi yang menyebabkan gatal pada kemaluan, salah satunya adalah vaginitis. Beberapa hal yang menyebabkan kemaluan gatal mungkin bisa membaik dengan sendirinya, tetapi ada pula yang berkembang menjadi penyakit serius dan segera memerlukan penanganan.”
Halodoc, Jakarta - Gatal pada kemaluan sebenarnya adalah kondisi yang umum terjadi dan sering kali tidak membahayakan. Kondisi ini memang membuat pengidapnya tidak nyaman. Namun, biasanya sifatnya ringan dan bisa membaik dengan sendirinya dalam periode waktu beberapa hari.
Meski demikian, gatal kemaluan juga bisa menunjukkan kondisi penyakit yang serius dan memerlukan penanganan. Salah satunya adalah vaginitis, peradangan pada vagina dan vulva yang terjadi karena infeksi akibat paparan organisme seperti bakteri, ragi, atau virus.
Mengenal Gejala Vaginitis
Gejala vaginitis dapat berbeda-beda pada setiap orang. Melansir dari WebMD, gejala umum dari vaginitis, meliputi :
- Rasa gatal dan terbakar pada area vagina.
- Vagina mengalami pembengkakan dan kemerahan, dan kering.
- Muncul lepuh, benjolan, dan ruam pada area vagina.
- Terasa tidak nyaman ketika buang air kecil.
- Sakit saat berhubungan intim.
- Mengalami bercak perdarahan yang ringan.
Vaginitis terbagi lagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, dengan gejala khas sebagai berikut:
1.Vaginosis bakterialis
Vaginosis bakterialis merupakan infeksi vagina yang terjadi karena gangguan keseimbangan bakteri baik pada vagina. Kondisi ini muncul dengan gejala berupa keluarnya cairan sedikit berwarna abu-abu dan berbau tak sedap akibat infeksi bakteri Gardnerella vaginalis.
2.Infeksi jamur
Vaginosis kerap muncul karena infeksi jamur Candida albicans, salah satu jenis jamur yang normal terdapat dalam vagina. Adanya perubahan kondisi ekosistem pada organ vagina akan mengakibatkan jamur tersebut mengalami pembiakan melampaui batas normal.
Gejala yang terjadi yaitu adanya cairan kental dalam vagina berwarna putih dan berbau tidak sedap. Gejala lainnya berupa rasa gatal, nyeri, dan panas saat buang air kecil atau berhubungan intim.
3.Trichomoniasis
Ada pula trichomoniasis, kelainan yang terjadi karena parasit Trichomonas vaginalis yang menimbulkan cairan berbau, banyak, berwarna kuning kehijauan dan kadang berbusa. Ini merupakan jenis vaginitis yang paling parah karena menimbulkan rasa gatal, terasa perih dan bisa menular melalui hubungan intim.
Tentunya, vaginitis perlu segera mendapatkan penanganan. Kamu bisa membaca artikel Jangan Sembarangan, Ini 5 Cara Mengobati Vaginitis untuk mengetahui cara menangani keluhan gatal pada kemaluan karena kelainan ini.
Kondisi Lain yang Menyebabkan Gatal pada Kemaluan
Selain vaginitis, masih ada lagi beberapa kondisi lain yang turut menyebabkan gejala berupa gatal pada kemaluan, antara lain:
1.Iritasi
Iritasi juga menjadi penyebab gatal pada kemaluan yang kerap terjadi. Penyebabnya bisa sangat beragam, misalnya alergi terhadap pelumas, bahan kimia, lotion, jenis kain, hingga sabun. Selain itu, penyebab lainnya bisa berupa penggunaan pakaian yang terlalu ketat dan berkeringat berlebihan pada area kelamin.
Ini artinya, kamu harus cermat membaca kandungan dan bahan dari setiap produk pembersih pakaian dan perawatan kulit sebelum memutuskan untuk menggunakannya. Bahkan, cairan alami seperti halnya air mani pun bisa membuat vagina terasa gatal.
2.Kutu kemaluan
Kutu kelamin atau Pediculosis pubis atau sebutan lainnya adalah kutu kepiting juga bisa membuat kemaluan terasa gatal. Kutu ini masuk dalam kelompok serangga parasit yang kerap dijumpai pada area kemaluan.
Ketika kutu ini menyerang area kemaluan, seseorang akan merasakan gatal, mengalami iritasi, dan muncul benjolan berwarna kemerahan pada area kelamin. Tak hanya kutu, gatal pada kemaluan juga dapat terjadi karena tungau yang bersembunyi dan bertelur pada bagian bawah kulit yang mengakibatkan kudis.
Baik kudis maupun kutu kemaluan tentunya sangat mengganggu dan bisa menular melalui kontak seksual. Namun, teknisnya, masalah kesehatan ini tidak masuk dalam PMS.
3.Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual atau PMS, misalnya gonore dan klamidia kerap menyebabkan area kelamin terasa perih, gatal, dan terbakar. Akan tetapi, herpes dan HPV yang menjadi penyebabnya juga sering memicu kemunculan benjolan kecil yang terasa gatal pada kemaluan.
Kamu bisa mengetahui lebih lengkap seputar gejala, diagnosis, dan penanganan PMS dengan membaca artikel Penyakit Menular Seksual PMS - Gejala dan Pengobatan. Sebab, gejala PMS kerap kali hilang dan timbul. Jadi, kamu tidak bisa beranggapan bahwa kamu sudah sembuh dari penyakit ini karena tidak lagi merasakan adanya gejala.
4.Kondisi kronis pada area kelamin
Beberapa kondisi kronis pada area kelamin juga berperan dalam menyebabkan gatal pada kemaluan, meski terbilang jarang terjadi. Beberapa kondisi tersebut termasuk:
- Kanker vulva yang terjadi pada permukaan luar vagina. Kelainan ini muncul dengan gejala berupa gatal, nyeri, dan perdarahan abnormal pada vagina.
- Beberapa jenis kanker kulit turut membuat gatal pada kelamin. Gejala lainnya adalah munculnya bercak merah yang tebal, kulit mengering atau mengeluarkan cairan, dan bisa jadi lebih sensitif atau sering mengalami perdarahan.
- Paget's Extramammary Disease (EMPD), merupakan suatu kelainan yang ada hubungannya dengan penyakit kanker yang menjadi penyebabnya. Gejala penyakit ini termasuk ruam kronis pada kulit yang ada di sekitar area kelamin, rasa sakit, dan mengeluarkan darah ketika digaruk. Penyakit EMPD bisa terjadi pada siapa saja, tetapi wanita berusia 50 hingga 60 tahun lebih berisiko.
5.Beberapa kondisi kelainan pada kulit
Ada pula beberapa kondisi kelainan pada kulit yang bisa membuat vagina maupun penis terasa gatal. Kondisi ini sebenarnya tidak mengarah pada PMS, tetapi bisa terlihat demikian karena adanya benjolan kemerahan dan terasa gatal pada tubuh.
Baik pria maupun wanita yang mengalami gatal pada kemaluan bisa jadi terserang salah satu atau lebih dari beberapa kondisi berikut ini.
- Psoriasis.
- Dermatitis atopik atau eksim.
- Gatal pada selangkangan karena Tinea cruris.
- Lichen sclerosus.
Demikian tadi beberapa penyebab gatal pada kemaluan, mulai dari vaginitis pada wanita hingga beberapa kondisi medis lain yang bisa juga terjadi pada pria. Jangan abaikan, kamu perlu segera melakukan pemeriksaan ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin jika gejalanya sudah sangat mengganggu. Gunakan layanan Halodoc✔️ untuk pemeriksaan dokter hingga beli berbagai produk kesehatan dengan praktis.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. What Is Vulvovaginitis?.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Vaginitis.
My Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Sexual Health: Genital Itching.
WebMD. Diakses pada 2023. Genital Itching.
Diperbarui pada 14 Maret 2023
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Artikel Terkait
Konsultasi dengan Ahlinya

Dokter Umum
Maag, diare, mual muntah, demam, batuk pilek, keluhan paru tanpa komplikasi, k...

Seksologi & Spesialis Reproduksi Pria
Gangguan kesuburan, prostat, disfungsi ereksi, hormon seksual pria, andropause ..

Spesialis Kandungan
Dermatitis, jerawat, kesehatan dan alergi kulit, infeksi jamur, herpes, bekas luka, k...