Mitos atau Fakta, Malnutrisi Bisa Sebabkan Delirium?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 September 2020
Mitos atau Fakta, Malnutrisi Bisa Sebabkan Delirium?Mitos atau Fakta, Malnutrisi Bisa Sebabkan Delirium?

Halodoc, Jakarta - Delirium merupakan istilah yang dipakai saat seseorang mengalami gangguan mental serius yang ditandai dengan kebingungan dan kehilangan kesadaran terhadap situasi di sekitarnya. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan dalam fungsi otak yang terjadi secara bersamaan dengan penyakit mental dan fisik.

Delirium akan membuat pengidapnya mengalami kesulitan dalam mengingat, berpikir, berkonsentrasi, serta mengalami gangguan tidur. Meski terlihat menyeramkan, delirium merupakan gangguan mental serius yang bersifat sementara. Lantas, apakah malnutrisi bisa menjadi salah satu penyebab delirium? Begini ulasannya!

Baca juga: Harus Tahu, Penanganan untuk Mengatasi Delirium

Malnutrisi Jadi Penyebab Delirium, Begini Penjelasannya

Delirium terjadi saat otak tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup atau karena sejumlah masalah kesehatan yang terjadi pada organ tersebut. Salah satu yang menjadi penyebab delirium adalah malnutrisi. Malnutrisi merupakan kondisi yang terjadi saat ketidakseimbangan gizi dalam tubuh. Bukan hanya karena kurang asupan makanan saja, tetapi juga karena nutrisi yang tidak seimbang dari makanan yang dikonsumsi.

Malnutrisi bukan hanya dialami oleh orang-orang kurus saja, orang yang mengalami kelebihan berat badan juga bisa mengalami masalah kesehatan yang satu ini. Malnutrisi bukan menjadi satu-satunya penyebab delirium. Kondisi ini juga dapat terjadi karena sejumlah kondisi. Berikut beberapa penyebab delirium lainnya!

  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu yang menyebabkan penumpukan zat dalam otak.
  • Kecanduan alkohol.
  • Keracunan bahan kimia tertentu.
  • Menjalankan prosedur kesehatan tertentu dengan pembiusan.
  • Mengidap penyakit gagal ginjal.
  • Mengalami dehidrasi.
  • Mengalami gangguan tidur.
  • Mengalami gangguan emosi.
  • Mengalami gangguan elektrolit.
  • Mengidap demam akibat infeksi akut pada anak, seperti penyakit demam tifoid atau tipes.

Selain beberapa penyebab delirium tersebut, kondisi ini juga disebabkan oleh beberapa faktor pemicu. Beberapa hal yang menjadi faktor pemicu delirium adalah mengidap kelainan otak, seseorang yang berusia di atas 65 tahun, pernah mengidap delirium, mengidap gangguan pendengaran atau penglihatan, serta mengidap beberapa penyakit secara bersamaan.

Kamu bisa mendiskusikannya langsung dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan. Delirium merupakan masalah kesehatan mental yang terjadi secara sementara, jika penyebab dan sejumlah faktor risikonya dapat diatasi dengan baik.

Baca juga: Begini Cara Mengatasi Delirium yang Sebabkan Mental Terganggu

Jenis Delirium dan Gejala Umum yang Dialami Pengidap

Gejala delirium yang muncul akan tergantung pada jenis delirium yang dialami. Berdasarkan gejalanya, delirium dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Delirium hiperaktif. Pengidap delirium jenis ini akan ditandai dengan rasa gelisah, perubahan mood, atau halusinasi.
  • Delirium hipoaktif. Pengidap delirium jenis ini akan ditandai dengan tampak lemas, lesu, mengantuk, atau tampak linglung.
  • Delirium campuran. Pengidap delirium jenis ini akan ditandai dengan perubahan gejala dari delirium hiperaktif ke delirium hipoaktif atau bisa sebaliknya.

Selain itu, pengidap kondisi ini akan ditandai dengan sejumlah gejala umum, seperti:

  • Sulit fokus pada pembicaraan. Pengidap kerap mengganti topik pembicaraan.
  • Mudah teralihkan dengan hal yang tidak penting.
  • Sering melamun dan tidak bereaksi dengan hal apa pun.
  • Memiliki daya ingat yang buruk.
  • Sulit berbicara atau bicara bertele-tele.
  • Kesulitan memahami pembicaraan, membaca, dan menulis.
  • Tampak gelisah, takut, depresi, mudah tersinggung, apatis, perubahan suasana hati, dan perubahan kepribadian.
  • Menjadi pendiam dan menutup diri.

Baca juga: Penyebab dan Faktor yang Meningkatkan Risiko Delirium

Sejumlah gejala dapat bertambah parah saat malam hari. Jika sejumlah gejala yang muncul tidak diatasi dengan baik, kondisi tersebut dapat memicu komplikasi medis serius. Jadi, perhatikan gejala yang muncul dan atasi dengan tepat.

Referensi:
Royal College of Psychiatrists. Diakses pada 2020. Delirium.
Medline Plus. Diakses pada 2020. Delirium.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Delirium.
Healthline. Diakses pada 2020. What Causes Delirium?


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan