Pemeriksaan untuk Deteksi Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Mei 2020
Pemeriksaan untuk Deteksi Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada AnakPemeriksaan untuk Deteksi Pembengkakan Kelenjar Getah Bening pada Anak

Halodoc, Jakarta - Berbicara keluhan seputar kelenjar getah bening, biasanya pembengkakan kelenjar getah bening tak pernah ketinggalan. Penyakit yang bisa disebabkan oleh infeksi oleh virus dan bakteri ini tak hanya menyerang orang dewasa saja, lho. Pasalnya, anak-anak pun bisa saja mengalami pembengkakan kelenjar getah bening. 

Sudah tahu fungsi vital dari kelenjar ini? Kelenjar getah bening memegang peran penting dalam sistem imun. Ibarat kata, mereka sebagai “tentara” yang siap sedia untuk mengatasi berbagai infeksi. Nah, sudah kebayangkan apa jadinya bila kelenjar ini mengalami gangguan? 

Lantas, bagaimana sih cara mendeteksi pembengkakan kelenjar getah bening? 

Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Kelenjar Getah Bening

Mulai Dari Pemeriksaan Fisik hingga X-Ray

Seperti penyakit pada umumnya, dokter akan mengawali dengan wawancara medis. Dokter akan menanyakan gejala yang menyertai di samping rasa sakit pada benjolan, misalnya demam, nyeri tenggorokan, penurunan berat badan, dan rasa lelah. Selain itu, dokter juga perlu mengetahui riwayat kesehatan anak. Misalnya, obat-obatan yang dikonsumsi, riwayat vaksin, dan penyakit tertentu seperti kanker.

Setelah wawancara medis usai, dokter akan mulai melakukan pemeriksaan fisik. Di sini dokter akan mengecek sifat benjolan. Dokter akan memastikan apakah benjolan bersifat keras atau lembek, kecil atau besar, dapat bergeser atau tidak dapat digeser, serta sakit atau tidak sakit. Benjolan kelenjar getah bening yang sakit, lembek, dan dapat bergeser biasanya disebabkan oleh infeksi. 

Sedangkan, benjolan kelenjar getah bening yang tidak sakit, keras, dan tidak dapat digeser biasanya disebabkan oleh kanker yang menyebar ke kelenjar tersebut. Berikut ini beberapa tes yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pembengkakan kelenjar getah bening:

  • Pemeriksaan darah lengkap. Metode ini membantu dokter dalam mengevaluasi kesehatan pasien secara menyeluruh. Sejumlah kondisi (termasuk infeksi dan leukemia) bisa terdeteksi melalui pemeriksaan darah lengkap.

  • Biopsi. Metode ini biasanya dilakukan jika dokter mencurigai kanker sebagai penyebab pembengkakan kelenjar getah bening. Dokter akan mengambil sampel kelenjar dan menelitinya di laboratorium.

  • CT Scan dan pemeriksaan X-ray. Melalui kedua metode pemindaian ini, lokasi infeksi atau tumor yang menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening bisa terdeteksi.

Baca juga: Cara Atasi Kelenjar Getah Bening di Ketiak Anak Membengkak

Nah, setelah dokter sudah memastikan diagnosis dan penyebabnya, barulah dokter akan menentukan penanganannya. Cara mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening pada anak disesuaikan dengan penyebabnya. Ini karena beda penyebabnya, maka beda pula penanganannya. 

Contohnya, bila pembengkakan kelenjar getah bening pada anak gegara infeksi, maka dokter akan meresepkan antivirus atau antibiotik. Namun, bila pembengkakannya disebabkan oleh kanker atau kondisi serius lainnya, lain lagi ceritanya. Metodenya bisa berupa pengangkatan tumor atau kemoterapi. 

Awas, Bisa Menandai Penyakit Serius

Seperti penjelasan di atas, pembengkakan kelenjar getah bening umumnya bisa sembuh dalam hitungan hari tanpa perawatan khusus. Namun, lain lagi ceritanya bila pembengkakan ini tak kunjung membaik. Alasannya, dalam beberapa kasus pembengkakan kelenjar ini bisa menandai kondisi serius.

Oleh sebab itu, segeralah temui atau tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc, bila mengalami pembengkakan kelenjar getah bening yang disertai dengan gejala di bawah ini. 

Baca juga: Ketahui Gejala Awal dari Kanker Kelenjar Getah Bening

  • Kelenjar getah bening tidak mengecil setelah beberapa minggu atau bahkan terus bertambah besar.

  • Warnanya merah dan lunak.
  • Membuat sulit bernapas.
  • Bertekstur keras, tidak teratur, atau tetap pada tempatnya ketika digoyangkan.
  • Mengalami demam, keringat pada malam hari, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Kelemahan atau mati rasa di sekitar pembengkakan.
  • Muncul tanpa sebab yang jelas 

Baca juga: Cari Tahu Penyebab Bengkaknya Kelenjar Getah Bening

Ingat, segeralah temui dokter bila mengalami kondisi di atas. Pasalnya, keluhan-keluhan di atas bisa menandai adanya kondisi yang lebih serius. Nantinya dokter akan menyelisik lebih lanjut lewat berbagai pemeriksaan untuk menentukan diagnosisnya. Nah, ketika diagnosis sudah diketahui, maka metode pengobatannya pun bisa ditentukan. 

Punya keluhan seputaran pembengkakan kelenjar getah bening atau keluhan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
NIH-MedlinePlus. Diakses pada 2020. Swollen Lymph Nodes. 
Healthline. Diakses pada 2020. What Causes Adenopathy and How Is It Treated?
Verywell Health. Diakses pada 2020. Swollen Glands in Children.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan